Monday, June 13, 2016

Anggaran Pariwisata Sudah Puluhan Tahun Dikeluarkan Tapi Hanya Bali yang Berhasil

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengungkapkan keheranannya tentang pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia. Dari banyak lokasi wisata yang eksotik dan berpotensi namun hanya Bali saja yang berkembang dan dikenal di seluruh penjuru dunia.

Padahal, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata memperoleh alokasi anggaran pengembangan wisata daerah selama berpuluh tahun. Hal ini disampaikan Rizal saat acara Rapat Kerja di Gedung Banggar DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2016).

"Esensinya selama puluhan tahun ada budget untuk pariwisata, tapi kok aneh tidak ada wilayah wisata yang betul-betul berkembang selain pulau Bali. Setelah kami kaji, ternyata masalahnya budget itu dibagi ke dalam 80 lokasi utama dan 200 lokasi sekunder. Jadi yang kecil dibagi lagi ke banyak lokasi, sehingga tidak adaimpact yang berarti sama sekali," tambahnya.

Hal ini mendorong pemerintah menentukan fokusnya pada pengembangan 10 destinasi wisata saja. Menurutnya, strategi ini akan cukup berhasil mendorong turis yang masuk, yang selama ini hanya banyak datang ke Bali saja.

"Jangan lagi bagi uang kecil di berbagai lokasi tapi fokus di 10 lokasi utama di luar Bali. Dengan demikian, ada cukup uang untuk infrastruktur jalan, pelabuhan, bandar udara, telekomunikasi dsb. Dan kalau 10 daerah itu berhasil, maka dia akan mendatangkan potensi ekonomi di daerah-daerah sekitarnya," imbuhnya.

Apabila 10 lokasi wisata yang telah dipilih untuk menjadi prioritas pengembangan tersebut berhasil, maka potensi ekonomi di daerah-daerah sekitarnya akan ikut berkembang. "Misalnya kalau Danau Toba berhasil, maka dia juga akan membawa daerah seperti Sibolga dan sekitarnya naik. Jadi kita ubah strateginya supaya fokus, agar supaya cukup dana untuk mengangkat mempercepat perkembangan wilayah wisata ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Kemenko Maritim dan Sumber Daya sendiri telah dipotong anggarannya untuk APBN-P 2016 sebesar 17,2% dari yang sebelumnya mengajukan anggaran sebesar Rp 414,1 triliun. Namun Menko Rizal Ramli mengatakan bahwa anggaran ini akan cukup sampai akhir tahun.

"Saya kira memang kondisi secara umum, pemerintah memutuskan untuk mengurangi pengeluaran dari masing-masing departemen termasuk kantor Menko juga harus mengurangi anggaran. Tapi tentu kami akan jaga agar tujuan tujuan utama tidak bergeser dan target-target utama tetap tercapai," tandasnya.

No comments:

Post a Comment