Tunaiku, produk financial technology milik PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank), tercatat mengucurkan kredit sebesar Rp120 miliar hingga Mei 2016. Itu berarti, 60 persen dari target kredit yang ingin digelontorkan Amar Bank, yakni sebesar Rp200 miliar hingga akhir tahun.
Vishal Tulsian, Direktur Amar Bank optimistis, perseroan dapat merealisasikan target kredit tersebut dengan strategi perluasan pasar, mengingat ceruk pasarnya yang sangat terbuka luas. Sekitar 60-70 persen dari total 250 juta penduduk Indonesia dinilai belum memiliki akses perbankan. "Ini kesempatan besar bagi Tunaiku untuk menjangkau potensi pasar yang tersedia, di mana masyarakat tinggal mengakses www.tunaiku.com untuk mengajukan pinjaman," ujarnya, Selasa (21/6).
Sebagai informasi, Tunaiku merupakan penyedia kredit tanpa agunan layaknya produk kredit bank. Hanya saja, kredit yang dikucurkan Tunaiku terbatas mulai dari Rp2 juta - Rp10 juta dengan tenor 6-12 bulan. Proses kredit di Tunaiku diklaim mudah dan sederhana, karena layanannya dilakukan secara online.
Selama pekan pertama Ramadan, Vishal bilang, jumlah aplikasi yang masuk ke Tunaiku meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama bulan Mei. Dengan rata-rata aplikasi dalam satu hari mencapai ribuan yang menunjukkan keaktifan masyarakat mengakses produk perbankan melalui fintech.
Dani Surya Sinaga, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur bilang, tingkat literasi keuangan di Indonesia baru sekitar 21,5 persen. Namun, untuk inklusi keuangan berada di level 51,9 persen. "Fintech dapat mempercepat akses masyarakat terhadap pemahaman akan perbankan. Fintech di bawah pengawasan bank tentu lebih aman dan terpercaya," terang Dani.
Amar Bank, eks PT Anglomas International Bank, merupakan bank yang bermarkas di Jawa Timur. Sebanyak 99 persen saham perseroan dikempit oleh Wishart Investment Inc dan sisanya dikantongi oleh Ghansham Jivatram. Per Mei, bank yang memiliki layanan kantor offline dan online ini tercatat beraset Rp563,46 miliar dan total kredit mengalir Rp365,26 miliar.
No comments:
Post a Comment