PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom harus menelan pil pahit. Perusahaan pelat merah tersebut batal mengakuisisi AP Teleguam Holding Inc., operator telekomunikasi asal Guam. Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkom mengatakan, perseroan batal menuntaskan akuisisi AP Teleguam Holding dari Advantage Partners karena izin otoritas Guam yang tak kunjung diperoleh.
“Kami tak juga memperoleh izin otoritas hingga melewati batas waktu setelah perjanjian awal. Jadi, sesuai perjanjian, otomatis akuisisi ini batal,” ungkap Alex, Kamis (2/6). Ia menjelaskan, tenggat waktu akuisisi adalah satu tahun dari perjanjian awal yang diteken pada 29 Mei 2015. Otoritas Guam tidak memberikan pernyataan jelas terkait alasan perizinan yang tak kunjung terbit.
“Jadi, otoritas Guam itu masih melakukan proses, bukan tidak memberikan izin. Tetapi, tidak ada pernyataan yang jelas, mengapa proses perizinan tidak selesai sampai tenggat waktu kami habis,” ujarnya. Andi Setiawan, VP Investor Relations Telkom menerangkan, perseroan dan Advantage Partners akan mengakhiri proses akuisisi, termasuk perizinan dengan Comittee on Foreign Investment di Amerika Serikat, Team Telecom dan Federal Communications Commission.
“Advantage Partners akan tetap mempertahankan kepemilikannya di AP Teleguam Holding,” katanya.
Alex menambahkan, batalnya akuisisi di Guam ini tidak memilik dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan. Ia menegaskan, perusahaan akan tetap melakukan ekspansi di negara lain untuk meningkatkan kinerja. “Kami akan terus melakukan penjajakan di negara-negara lain selama kesempatan tersebut ada dan memungkinkan,” kata Alex.
Sebagai informasi, tahun ini, Telkom menyuntik modal Rp1 triliun ke anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) untuk melakukan anggaran operasional global. Dana tersebut tidak termasuk biaya untuk melakukan akuisisi di negara lain, karena disesuaikan dengan kondisi target perusahaan yang akan dicaplok.
Dari sisi kinerja, Telkom membukukan laba bersih Rp4,59 triliun pada kuartal I tahun ini atau tumbuh 20,2 persen dari Rp3,81 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba itu salahsatunya ditopang oleh pendapatan perseroan yang tumbuh 16,6 persen menjadi Rp27,54 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
No comments:
Post a Comment