Perusahaan aplikasi pesan singkat Line akan segera melantai di bursa saham Tokyo dan New York. Aksi korporasi ini guna meraup dana 3 miliar dollar AS untuk memenangi persaingan dengan aplikasi sejenis, yakni WhatsApp dan WeChat.
Mengutip CNBC, Minggu (5/6/2016), proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) akan dilakukan pada bulan Juli 2016. Untuk melakukan IPO, Line telah menggandeng Nomura, Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan JPMorgan.
Line diluncurkan pada tahun 2011 setelah gempa bumi dan tsunami melanda Jepang mengakibatkan gangguan layanan telepon di Jepang. Kemudian, kepemilikan Line dipegang Naver, perusahaan operator portal internet terbesar Korea Selatan.
Line menghadapi persaingan yang amat ketat dengan WhatsApp, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa. Dua pertiga pengguna Line berasal dari Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia. Rencana IPO juga muncul di tengah kekhawatiran pasar bahwa pertumbuhan Line yang pesat perlahan mulai melambat. Line hanya menambah 3 juta pengguna aktif per bulan selama kuartal I 2016.
Basis pengguna Line yang mencapai 25 juta per bulan juga terbilang kecil bila dibandingkan pengguna WeChat di China yang memiliki 650 juta pengguna aktif per bulan dan WhatsApp yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif per bulan. Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan Line untuk memperkuat pemasaran di pasar-pasar inti. Line juga akan berinvestasi di teknologi.
No comments:
Post a Comment