Sebanyak 14 ribu pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dilatih menggunakan Internet oleh pemerintah daerah setempat. Pelatihan secara berkala ini dimulai sejak Senin, 16 September 2014, hingga dua pekan mendatang.
Para pelaku usaha ekonomi kreatif yang ikut pelatihan terdiri dari berbagai bidang, antara lain perajin batik, perajin cendera mata, pembuat makanan dan minuman, serta pengelola warung makanan.
Menurut salah seorang peserta pelatihan yang juga perajin batik, Uswatun Khasanah, 43 tahun, kegiatan tersebut menunjang pemasaran produknya. Sejauh ini, kata dia, batik gedog khas Tuban yang punya 200 motif belum banyak dikenal. "Pelatihan seperti ini bermanfaat sekali," ujarnya, Rabu, 17 September 2014.
Uswatun mengatakan dengan teknologi Internet, dia bisa mengenalkan produknya tidak hanya sebatas di pasar lokal, namun bisa menembus mancanegara. "Batik Tuban bisa tembus ke luar negeri berkat Internet," imbuh perempuan yang mengaku telah menjual batiknya ke mancanegara ini.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein mengatakan program pelatihan Internet untuk pelaku usaha ini difokuskan di rest areaPantai Tuban. Sebagai langkah awal, rest area seluas 1,2 hektare itu dibangun dengan dana sebesar Rp 5,8 miliar serta biaya pelatihan Rp 3 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tuban 2014.
Menurutnya, usaha kecil dan menengah di Tuban punya potensigo international bila dipasarkan secara modern. Antara lain buah belimbing di Tasikmadu, duku di Prunggahan, serta kerajinan kayu olahan dari limbah kayu jati. Selain itu juga produk makanan olahan, seperti terasi, keripik udang, cumi, dan keripik ikan. "Potensi ada, tapi kurang publikasi," kata Noor.
Untuk mendukung program tersebut, PT Telkom Divisi Regional V Jawa Timur telah memasang 300 titik Wi-fi. Lokasinya sebagian besar berada di sekolah, tempat keramaian, kompleks perkantoran, dan ruang terbuka. "Kami sediakan gratis," ujar juru bicara PT Telkom Jawa Timur, Ivonne Handayani.
No comments:
Post a Comment