PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengn PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) meluncurkan uang elektronik Fuel Card di Batam, Kamis, 18 September 2014. Fuel Card adalah uang elektronik untuk transaksi pembelian bahan bakar minyak bersubsidi yang sementara baru diterapkan di Batam, Kepulauan Riau.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan Fuel Card adalah pengembangan kartu survei BBM yang telah diuji coba di Kota Batam selama Maret-Juli 2014. Hanung mengatakan penggunaan kartu survei ini membantu penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan mengurangi potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi.
"Dengan Fuel Card, data transaksi BBM bersubsidi terekam sehingga dapat membantu pemerintah memonitor dan memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran," kata Hanung dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 September 2014.
Hanung mengatakan, dengan Fuel Card, pembelian bahan bakar minyak bersubsidi juga dapat dibatasi sesuai dengan ketentuan masing-masing pemerintah daerah. Pemerintah Kota Batam, misalnya, membatasi pembelian BBM bersubsidi oleh mobil pribadi roda empat maksimal 20 liter per hari dan angkutan umum roda empat maksimal 30 liter per hari.
Direktur Bisnis Konsumer Bank BRI A. Toni Soetirto mengatakan peluncuran kartu ini adalah salah satu bentuk penerapan gerakan nontunai yang dicanangkan Bank Indonesia. Pengguna Fuel Card dapat mengisi ulang kartu di stasiun pengisian bahan bakar umum setempat dan kantor cabang atau ATM BRI tanpa harus memiliki rekening BRI.
Pertamina akan memperluas penggunaan Fuel Card ke daerah-daerah yang memiliki karakteristik serupa, seperti Kabupaten Belitung, Kabupaten Tarakan, Kabupaten Bintan, dan Kota Tanjung Pinang. Daerah-daerah tersebut sudah mulai menerapkan kartu survei manual sejak 1 September 2014 sebagai tahap awal pengendalian BBM bersubsidi.
No comments:
Post a Comment