Bali International Cocoa Festival (BICF) yang digelar di Jembrana, Bali menghasilkan 11 nota kesepahaman antara perusahaan dengan koperasi. "Ini spirit untuk menempatkan posisi petani dan perusahaan equal dan dalam konsep bermitra bisa terealisasi," kata Ketua Panitia BICF Agung Widiastuti, Selasa, 2 September 2014.
Pameran yang berlangsung 28-30 Agustus 2014 itu diikuti puluhan koperasi dan perusahaan. Kemitraan yang terjadil antara lain Koperasi Kerta Semaya Samaniya Jembrana dengan PT Papandayan Cocoa Industries (Barry Callebout), Subak Kembang Sari Kabupaten Badung dengan PT POD Chocoadalah late.
Lalu ada empat MoU antara PT Equilibrium dengan tujuh usaha kecil, yaitu, Koperasi Masagena, HPS Yogyakarta, Koperasi Lestari Mandiri Boyolali Jawa Tengah, KSU Mekar Jaya Batang Jawa Tengah, Koperasi Wasiat Sulawesi Barat, Koperasi Amanah Sulawesi dan KSU Jantan NTT. Tiga MoU antara PT Pagilaran dengan Koperasi Sikap NTT, KSU Jantan NTT, dan Koperasi Mekar Jaya, Batang Jawa Tengah.
Acara yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Jembrana ini juga melahirkan berbagai inisiatif kerja sama antar stakeholders kakao berkelanjutan. Agung mengakui posisi Jembrana dalam kancah kakao nasional memang belum diperhitungkan karena luasan area kakao di daerah barat di Bali ini masih lebih kecil, yaitu 6.262 Ha. Namun, menurutnya, Jembrana diharapkan akan memelopori daerah lain dalam hal kesetaraan.
No comments:
Post a Comment