Sunday, September 7, 2014

330 Hektar Di Pantai Tanjung Ringgit Lombok Akan Dibangun Perumahan

Lombok Timur akan memiliki kawasan wisata unggulan berupa pantai berwarna pink di Tanjung Ringgit. Terumbu karang di perairan pantai itu dinyatakan masih utuh. Bahkan ada situs peninggalan Perang Dunia II di sini.

Penanam modal dari Swedia, John Higson, melalui perusahaannya, PT Eco Solution (ESL), segera membangun perkampungan internasional berwawasan lingkungan di atas lahan seluas 330 hektare. Biayanya Rp 5 triliun. “Kami hanya akan membangun 10 persen lahan untuk pemanfaatan jasa lingkungan,” kata Komisaris ESL I Gusti Putu Ekadana, Jumat lalu.

Ekadana mengatakan ESL akan membangun hotel berwawasan lingkungan di Hutan Tanjung Ringgit. Di sana akan ada perkampungan internasional yang dihuni orang Swedia, Jepang, Inggris, Singapura, dan Selandia Baru.

ESL juga memperoleh kepercayaan untuk mengelola kawasan wisata Gili Baluk atau delapan pulau di sekitar Poto Tano, Sumbawa Barat. “Investasi alternatif yang kami siapkan menggunakan konsep eco-tourism,” ujar Ekadana seraya menyebutkan ESL sudah menyiapkan Rp 10 miliar.

Di kawasan perkampungan internasional itu, kata Ekadana, akan dibangun lintas segitiga Lombok Timur-Sumbawa Barat-Labuan Bajo sebagai tujuan wisata baru di Indonesia timur. Sebelumnya, Duta Besar Swedia Ewa Polano sudah pernah berkunjung ke Tanjung Ringgit. Swedia yang terkenal dengan hutan wisatanya diyakini bisa menjadi contoh untuk menghijaukan lahan kering di kawasan Tanjung Ringgit.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Nusa Tenggara Barat Lalu Bayu Windia membenarkan adanya rencana investasi ESL tersebut di sela acara peletakan batu pertama dan peresmian proyek-proyek Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pekan lalu. “Kawasan Tanjung Ringgit termasuk yang di-groundbreaking,” ucapnya.

Ada belasan kawasan wisata yang direncanakan dibangun. Misalnya Teluk Mekaki di Lombok Barat; kemudian di Lombok Tengah meliputi Mandalika, Selong Belanak, Mawun, Are Guling; dan Tanjung Ringgit di Lombok Timur. Adapun di Sumbawa Barat ada kawasan Maluk, Gili Baluk. Sedangkan di Sumbawa terdapat kawasan Kertasari dan di Dompu kawasan Lakei yang dikenal sebagai spot selancar kelas dunia.

Pada semester I tahun ini, realisasi investasi di NTB mencapai Rp 4,13 triliun dari target Rp 6 triliun. “Realisasi investasi mencapai empat kali lipat daripada periode setahun sebelumnya," kata Bayu.

No comments:

Post a Comment