Konsumsi kelas menengah di Indonesia terus meningkat. Hal ini justru menguntungkan perusahaan ritel Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang memperkirakan dapat meraup pendapatan sepanjang tahun sekitar Rp6,97 triliun.
Periset e-Trading Securities Andrew Argado mengungkapkan permintaan konsumen yang tetap tinggi didukung oleh ekspansi agresif MAPI, serta naiknya produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang ditunjukkan oleh konsumsi domestik dan pendapatan per kapita akan meningkatkan performa perseroan.
Untuk meningkatkan performa itu, MAPI tidak boleh fokus pada pembukaan outlet-outlet di pusat perbelanjaan saja, melainkan mengembangkan strategi dengan membuka outlet di kantor-kantor. Saat ini, MAPI sudah mengantongi 100 merek terkenal dan mengoperasikan 1.108 outlet per Mei 2012.
MAPI sudah mendominasi pasar ritel premium sekaligus memiliki posisi tawar untuk memperoleh harga sewa yang rendah dari pengembang mal tersebut. Oleh sebab itu, keunggulan ini menjadi penghalang bagi pesaing untuk memasuki industri ritel di Tanah Air.
"Untuk mendukung performa itu, MAPI harus mengembangkan infrastruktur, menggiatkan pemasaran dengan menciptakan iklan, dan menjalin kerjasama dengan bank," tutur Andrew dalam risetnya Juni 2012.
Awalnya, MAPI mengelola outlet dengan konsep olahraga. Berkembang menjadi department store yang berisikan pakaian anak-anak, pengelola makanan dan minuman serta produk gaya hidup lainnya. MAPI terus melengkapi portofolio di mal yang sudah ada maupun baru dikembangkan. Pilihan portofolio pun harus selektif.
Tak heran, dalam tiga bulan pertama 2012, MAPI sudah mencatatkan laba operasional sekitar Rp113 miliar, naik 37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp82 miliar. Laba bersih turut naik 33% menjadi Rp58 miliar.
"Permintaan yang tetap tinggi ditambah dengan strategi ekspansi agresif MAPI, dipastikan pendapatan akan tumbuh lebih dari 18% tahun ini," urainya.
Bila melihat performa saham MAPI, dibandingkan dengan industri sejenis, laba usaha per saham MAPI relatif lebih rendah. Nilai wajar saham MAPI Rp7.210 atau mengindikasikan potensi upside 4,5% yang mencerminkan PE 27,6 kali.
"Kami merekomendasikan hold dengan nilai wajar sahamnya Rp7.210," urainya.
Friday, June 29, 2012
Radiant Utama Interinsco Tbk Tangkap Seribu Peluang Melalui Bisnis Minyak Lepas Pantai
Bisnis minyak dan gas masih terus bergeliat pada tahun ini. Peluang ini pun ditangkap oleh Radiant Utama Interinsco Tbk dengan membeli unit produksi lepas pantai atau Mobile Offshore Production Unit (MOPU). Bagaimana prospek sahamnya?
Periset Kim Eng Securities Adi N. Wicaksono mengungkapkan akuisisi unit produksi lepas pantai yang dilakukan pertengahan tahun lalu akan memberikan kontribusi signifikan sehingga meningkatkan performa perusahaan tahun ini.
"Kami percaya performa perusahaan terus meningkat di mana perkiraan EBITDA 2012 sekitar Rp169 miliar, tumbuh 78%," kata Adi dalam risetnya 26 Juni 2012.
Setelah mengakuisisi unit produksi lepas pantai, laba kotor Radiant diperkirakan meningkat 27,5% tahun ini dibandingkan tahun lalu hanya 7,3%. Sementara, marjin laba kotor diprediksi menjadi 40% dari 5% sebelum adanya akuisisi tersebut.
Selain itu, Radiant sudah mengantongi kontrak selama lima tahun dari Santos dengan rata-rata tarif harian sekitar US$41.000, sedangkan jumlah biaya per harinya US$26.000.
"Manajemen juga berkeyakinan Radiant akan dapat memperpanjang kontrak Santos. Saat ini, Santos mengembangkan lapangan gas di Peluang, yang berdekatan dengan daerah operasi unit produksi lepas pantai Radiant di wilayah Selat Madura," tuturnya.
Radiant mengakuisisi unit produksi lepas pantai untuk Lapangan gas Maleo, Jawa Timur dari Global Process System, Dubai diperkirakan senilai US$40 juta.
Selain itu, Radiant tengah mempersiapkan bisnis baru guna mendukung pertumbuhan pendapatan di tahun mendatang, antara lain pengembangan pembangkit listrik mini 6,5 megawatt di sungai Sumati, Sumatera Barat. Radiant berkeyakinan marjin dari proyek mini hidro sekitar 70-75%, dengan periode 'payback' 5-6 tahun.
"Radiant akan menandatangani kesepakatan penjualan dan pembelian dengan PLN Persero untuk menjual listrik Rp787,2 per kWh,".
Radiant juga ikut dalam tender proyek FSO (floating, storage, dan offshore) di Lampung. Radiant berharap proyek ini menghasilkan keuntungan sekitar US$20.000 per bulan.
Dengan adanya berbagai proyek yang akan digarap Radiant, Kim Eng mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp400 per saham. Performa Radiant semakin kuat dengan mengakuisisi unit produksi lepas pantai.
"Radiant diperdagangkan dengan PER 7,6 kali masih dibawah rata-rata industri perusahaan kontraktor migas di mana 10,7 kali. Buy untuk Radiant,".
Periset Kim Eng Securities Adi N. Wicaksono mengungkapkan akuisisi unit produksi lepas pantai yang dilakukan pertengahan tahun lalu akan memberikan kontribusi signifikan sehingga meningkatkan performa perusahaan tahun ini.
"Kami percaya performa perusahaan terus meningkat di mana perkiraan EBITDA 2012 sekitar Rp169 miliar, tumbuh 78%," kata Adi dalam risetnya 26 Juni 2012.
Setelah mengakuisisi unit produksi lepas pantai, laba kotor Radiant diperkirakan meningkat 27,5% tahun ini dibandingkan tahun lalu hanya 7,3%. Sementara, marjin laba kotor diprediksi menjadi 40% dari 5% sebelum adanya akuisisi tersebut.
Selain itu, Radiant sudah mengantongi kontrak selama lima tahun dari Santos dengan rata-rata tarif harian sekitar US$41.000, sedangkan jumlah biaya per harinya US$26.000.
"Manajemen juga berkeyakinan Radiant akan dapat memperpanjang kontrak Santos. Saat ini, Santos mengembangkan lapangan gas di Peluang, yang berdekatan dengan daerah operasi unit produksi lepas pantai Radiant di wilayah Selat Madura," tuturnya.
Radiant mengakuisisi unit produksi lepas pantai untuk Lapangan gas Maleo, Jawa Timur dari Global Process System, Dubai diperkirakan senilai US$40 juta.
Selain itu, Radiant tengah mempersiapkan bisnis baru guna mendukung pertumbuhan pendapatan di tahun mendatang, antara lain pengembangan pembangkit listrik mini 6,5 megawatt di sungai Sumati, Sumatera Barat. Radiant berkeyakinan marjin dari proyek mini hidro sekitar 70-75%, dengan periode 'payback' 5-6 tahun.
"Radiant akan menandatangani kesepakatan penjualan dan pembelian dengan PLN Persero untuk menjual listrik Rp787,2 per kWh,".
Radiant juga ikut dalam tender proyek FSO (floating, storage, dan offshore) di Lampung. Radiant berharap proyek ini menghasilkan keuntungan sekitar US$20.000 per bulan.
Dengan adanya berbagai proyek yang akan digarap Radiant, Kim Eng mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp400 per saham. Performa Radiant semakin kuat dengan mengakuisisi unit produksi lepas pantai.
"Radiant diperdagangkan dengan PER 7,6 kali masih dibawah rata-rata industri perusahaan kontraktor migas di mana 10,7 kali. Buy untuk Radiant,".
Meneropong Prospek Saham Perdana Bank BPD Jatim
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur akan menyusul BPD Jabar Banten Tbk (BJBR) sebagai bank daerah yang terdaftar di bursa saham Indonesia. Lantas bagaimana prospek sahamnya?
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menguraikan rencana IPO terlalu memaksakan diri sebab Bank Jatim mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 10,8% pada kuartal I 2012, yang menjadikannya tidak cukup cantik di mata investor.
Pada periode 2007-2011, laba tahun berjalan Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan sekitar 113,2% menjadi Rp860 miliar.
Bank Jatim berencana melepas 2,98 miliar lembar saham pada harga Rp430 - 670 per saham. Dana hasil IPO sekitar 80% guna mendukung ekspansi kredit. Bank Jatim berencana meningkatkan pertumbuhan kredit tahun ini menjadi 23%.
"Target pertumbuhan kredit ini sangat tidak aktraktif," kata Teguh dalam risetnya Juni 2012.
Pada tiga bulan pertama di 2012, porsi kredit Bank Jatim mencapai 55,8%. Namun, kualitas dari kredit itu sendiri tidak bagus.
Bila harvard IPO Bank Jatim misalkan Rp430, maka Bank Jatim akan meraup dana Rp1,3 triliun, atau tepatnya Rp1,283 miliar. Ditambah ekuitas Bank Jatim pada kuartal satu 2012 sebesar Rp3,7 triliun, maka totalnya menjadi Rp5 triliun.
Pada harga saham Rp430, Bank Jatim akan mencetak kapitalisasi pasar Rp6,5 triliun, sehingga PBV-nya akan menjadi 1,3 kali. Sementara PER-nya, dengan laba bersih Rp218 miliar pada kuartal 1-2012, maka annualized EPS adalah Rp58 per saham, sehingga PER-nya pada harga 430 adalah 7,4 kali.
"Ternyata, IPO Bank Jatim ini murah. Jika sahamnya dilepas pada harga tertinggi, yaitu Rp670, maka PBV dan PER-nya masing-masing adalah 1,7 dan 11,5 kali, sudah tidak bisa dikatakan murah lagi, tapi juga belum bisa disebut mahal (masih wajar)," hitungnya.
Meski saham IPO Bank Jatim terbilang murah, namun kinerja Bank Jatim pada kuartal pertama 2012 ini cenderung menurun dibanding periode sebelumnya. Dan yang menurun tidak hanya laba bersihnya. Beberapa rasio keuangannya seperti aset produktif bermasalah, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, hingga LDR, semuanya mengalami kemunduran kinerja yang cukup signifikan.
"Dalam kondisi market yang belum benar-benar pulih seperti sekarang, penurunan kinerja tersebut akan ditanggapi secara sensitif oleh para investor, atau trader sekalipun, sehingga mereka akan menjadi kurang berminat untuk bergabung dalam IPO Bank Jati," ujarnya.
Bila saham Bank Jatim ini berhasil naik banyak pada pembukaan perdagangan perdananya di tanggal 11 Juli 2012, namun kenaikannya kemungkinan tidak akan sebesar Bank Jabar dulu.
"Jika anda tetap berminat, maka jangan gunakan dana terlalu banyak," sarannya
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menguraikan rencana IPO terlalu memaksakan diri sebab Bank Jatim mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 10,8% pada kuartal I 2012, yang menjadikannya tidak cukup cantik di mata investor.
Pada periode 2007-2011, laba tahun berjalan Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan sekitar 113,2% menjadi Rp860 miliar.
Bank Jatim berencana melepas 2,98 miliar lembar saham pada harga Rp430 - 670 per saham. Dana hasil IPO sekitar 80% guna mendukung ekspansi kredit. Bank Jatim berencana meningkatkan pertumbuhan kredit tahun ini menjadi 23%.
"Target pertumbuhan kredit ini sangat tidak aktraktif," kata Teguh dalam risetnya Juni 2012.
Pada tiga bulan pertama di 2012, porsi kredit Bank Jatim mencapai 55,8%. Namun, kualitas dari kredit itu sendiri tidak bagus.
Bila harvard IPO Bank Jatim misalkan Rp430, maka Bank Jatim akan meraup dana Rp1,3 triliun, atau tepatnya Rp1,283 miliar. Ditambah ekuitas Bank Jatim pada kuartal satu 2012 sebesar Rp3,7 triliun, maka totalnya menjadi Rp5 triliun.
Pada harga saham Rp430, Bank Jatim akan mencetak kapitalisasi pasar Rp6,5 triliun, sehingga PBV-nya akan menjadi 1,3 kali. Sementara PER-nya, dengan laba bersih Rp218 miliar pada kuartal 1-2012, maka annualized EPS adalah Rp58 per saham, sehingga PER-nya pada harga 430 adalah 7,4 kali.
"Ternyata, IPO Bank Jatim ini murah. Jika sahamnya dilepas pada harga tertinggi, yaitu Rp670, maka PBV dan PER-nya masing-masing adalah 1,7 dan 11,5 kali, sudah tidak bisa dikatakan murah lagi, tapi juga belum bisa disebut mahal (masih wajar)," hitungnya.
Meski saham IPO Bank Jatim terbilang murah, namun kinerja Bank Jatim pada kuartal pertama 2012 ini cenderung menurun dibanding periode sebelumnya. Dan yang menurun tidak hanya laba bersihnya. Beberapa rasio keuangannya seperti aset produktif bermasalah, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, hingga LDR, semuanya mengalami kemunduran kinerja yang cukup signifikan.
"Dalam kondisi market yang belum benar-benar pulih seperti sekarang, penurunan kinerja tersebut akan ditanggapi secara sensitif oleh para investor, atau trader sekalipun, sehingga mereka akan menjadi kurang berminat untuk bergabung dalam IPO Bank Jati," ujarnya.
Bila saham Bank Jatim ini berhasil naik banyak pada pembukaan perdagangan perdananya di tanggal 11 Juli 2012, namun kenaikannya kemungkinan tidak akan sebesar Bank Jabar dulu.
"Jika anda tetap berminat, maka jangan gunakan dana terlalu banyak," sarannya
Makanan Khas Daerah Jadi Favorit Festival Pekan Raya Jakarta (PRJ)
Produk makanan khas daerah mengalami peningkatan penjualan selama Festival Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang berlangsung sejak 14 Juni hingga 15 Juli 2012.
Produk makanan asal Provinsi Jambi, misalnya, antara lain berupa abon ikan patin, kerupuk udang, serundeng ubi, dodol nanas dan dodol kentang.
"Penjualan dari hari ke hari terus meningkat, meskipun tidak terlalu banyak. Hari ini penjualan kami sudah mencapai sekitar Rp600.000," kata Susilawati (42) penjaga stan makanan khas Jambi di PRJ, Jakarta, Kamis.
Susilawati mengaku tidak memasang target khusus pada perayaan PRJ tahun ini, namun minimal dapat mendapatkan omset sekitar Rp500.000 hingga Rp700.000 per hari.
"Harga makanan dan camilan khas Jambi ini berkisar mulai Rp5.000 sampai Rp15.000. Kami tidak punya target khusus, yang penting barangnya laku semua dan total penjualan meningkat dari tahun lalu," ujar Susilawati.
Selain makanan dan camilan khas Jambi, ada pula produk makanan khas Balikpapan, Kalimantan Timur, diantaranya telur pindang dan telur panggang yang sama-sama dibuat dari telur itik.
"Sampai dengan hari ini, kami sudah menjual sebanyak 1.500 unit produk makanan, dan setiap hari jumlahnya terus bertambah," kata Sri Mulyati (46) salah satu pemilik sentra industri makanan khas Balikpapan di PRJ, Jakarta, Kamis.
Selain produk telur itik, makanan khas Balikpapan lain yang juga dijajakan dalam festival PRJ 2012 ini adalah keripik rambak dan keripik usus ayam.
"Kalau untuk telur pindang harganya Rp10.000 per kotak (isi dua butir), telur panggang Rp4.000 per butir, keripik rambak Rp7.500 dan keripik usus ayam Rp8.000," tambah Sri.
Serupa dengan Susilawati, Sri juga berharap produk-produknya laris terjual dan mencapai kenaikan penjualan dalam festival PRJ tahun ini.
Produk makanan asal Provinsi Jambi, misalnya, antara lain berupa abon ikan patin, kerupuk udang, serundeng ubi, dodol nanas dan dodol kentang.
"Penjualan dari hari ke hari terus meningkat, meskipun tidak terlalu banyak. Hari ini penjualan kami sudah mencapai sekitar Rp600.000," kata Susilawati (42) penjaga stan makanan khas Jambi di PRJ, Jakarta, Kamis.
Susilawati mengaku tidak memasang target khusus pada perayaan PRJ tahun ini, namun minimal dapat mendapatkan omset sekitar Rp500.000 hingga Rp700.000 per hari.
"Harga makanan dan camilan khas Jambi ini berkisar mulai Rp5.000 sampai Rp15.000. Kami tidak punya target khusus, yang penting barangnya laku semua dan total penjualan meningkat dari tahun lalu," ujar Susilawati.
Selain makanan dan camilan khas Jambi, ada pula produk makanan khas Balikpapan, Kalimantan Timur, diantaranya telur pindang dan telur panggang yang sama-sama dibuat dari telur itik.
"Sampai dengan hari ini, kami sudah menjual sebanyak 1.500 unit produk makanan, dan setiap hari jumlahnya terus bertambah," kata Sri Mulyati (46) salah satu pemilik sentra industri makanan khas Balikpapan di PRJ, Jakarta, Kamis.
Selain produk telur itik, makanan khas Balikpapan lain yang juga dijajakan dalam festival PRJ 2012 ini adalah keripik rambak dan keripik usus ayam.
"Kalau untuk telur pindang harganya Rp10.000 per kotak (isi dua butir), telur panggang Rp4.000 per butir, keripik rambak Rp7.500 dan keripik usus ayam Rp8.000," tambah Sri.
Serupa dengan Susilawati, Sri juga berharap produk-produknya laris terjual dan mencapai kenaikan penjualan dalam festival PRJ tahun ini.
CIMB Niaga Syariah Kembangkan Bisnis Gadai Emas
CIMB Niaga syariah, unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk, terus mengembangkan bisnis gadai emas mengingat pasarnya yang masih terbuka lebar.
Head of Syariah Banking CIMB Niaga U Saefudin Noer seperti dikutip siaran pers perusahaan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan perbankan kini sudah menjadi pilihan masyarakat yang hendak menggadaikan emas miliknya.
Ia mengungkapkan, pada kuartal pertama 2012, pembiayaan gadai emas CIMB Niaga Syariah mencapai Rp57,98 miliar, atau tumbuh 380 persen dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp12,09 miliar.
Menurut dia, emas kini sudah menjadi pilihan investasi bagi masyarakat, disamping produk tabungan, deposito dan properti.
Pertimbangannya adalah harga emas yang cenderung stabil dalam beberapa tahun terakhir, disamping sifatnya yang likuid, membuatnya mudah untuk dijual saat membutuhkan uang tunai.
CIMB Niaga Syariah, katanya, telah menyesuaikan standard operating procedure (SOP) sesuai dengan aturan BI, dan telah menerapkannya di 67 outlet gadai yang tersebar di seluruh Indonesia per Maret 2012.
"CIMB Niaga mendukung penuh aturan baru BI tentang gadai emas yang bertujuan untuk memajukan industri gadai emas. Pada dasarnya, yang namanya gadai seharusnya memang dilakukan untuk mendapatkan pendanaan dalam jangka pendek, dan bukan untuk aksi spekulasi," kata Saefudin.
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 14/7/DpBs tertanggal 29 Februari 2012 tentang aturan gadai emas menerapkan sejumlah pembatasan antara lain maksimal pembiayaan gadai per debitur mencapai Rp250 juta, dengan jangka waktu gadai maksimal 4 bulan, dan hanya dapat diperpanjang dua kali. Masa perpanjangan hanya berlaku bagi debitur yang tidak bisa menebus emas miliknya.
Selain itu, nasabah yang hendak melakukan gadai emas di perbankan syariah harus memiliki wujud emas guna menghindari penyalahgunaan produk gadai emas tersebut.
Head of Syariah Banking CIMB Niaga U Saefudin Noer seperti dikutip siaran pers perusahaan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan perbankan kini sudah menjadi pilihan masyarakat yang hendak menggadaikan emas miliknya.
Ia mengungkapkan, pada kuartal pertama 2012, pembiayaan gadai emas CIMB Niaga Syariah mencapai Rp57,98 miliar, atau tumbuh 380 persen dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp12,09 miliar.
Menurut dia, emas kini sudah menjadi pilihan investasi bagi masyarakat, disamping produk tabungan, deposito dan properti.
Pertimbangannya adalah harga emas yang cenderung stabil dalam beberapa tahun terakhir, disamping sifatnya yang likuid, membuatnya mudah untuk dijual saat membutuhkan uang tunai.
CIMB Niaga Syariah, katanya, telah menyesuaikan standard operating procedure (SOP) sesuai dengan aturan BI, dan telah menerapkannya di 67 outlet gadai yang tersebar di seluruh Indonesia per Maret 2012.
"CIMB Niaga mendukung penuh aturan baru BI tentang gadai emas yang bertujuan untuk memajukan industri gadai emas. Pada dasarnya, yang namanya gadai seharusnya memang dilakukan untuk mendapatkan pendanaan dalam jangka pendek, dan bukan untuk aksi spekulasi," kata Saefudin.
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 14/7/DpBs tertanggal 29 Februari 2012 tentang aturan gadai emas menerapkan sejumlah pembatasan antara lain maksimal pembiayaan gadai per debitur mencapai Rp250 juta, dengan jangka waktu gadai maksimal 4 bulan, dan hanya dapat diperpanjang dua kali. Masa perpanjangan hanya berlaku bagi debitur yang tidak bisa menebus emas miliknya.
Selain itu, nasabah yang hendak melakukan gadai emas di perbankan syariah harus memiliki wujud emas guna menghindari penyalahgunaan produk gadai emas tersebut.
5 Strategi Untuk Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat, menyatakan, untuk pembangunan ketahanan pangan, ada lima strategi yang dapat dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, baik secara kualitas maupun aspek gizinya.
Sekretaris Badan Pertahanan Pangan Sumbar Novian Jamil di Padang, Jumat, ada lima strategi yang saat ini sedang dilakukan pemerintah daerah, maupun pusat, untuk pembangunan ketahanan pangan, agar terwujudnya ketahanan padang secara nasional.
"Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana terpenuhinnya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan yang cukup baik dari segi jumlah maupun mutunya, merata serta terjangkau," kata Novian.
Dia menambahkan, tercapainya ketahanan pangan, dapat dilihat dengan adanya ketersediaan pangan secara fisik di rumah tangga, baik melalui produksi sendiri, maupun dengan membelinya, kemampuan rumah tangga untuk pemenuhannya secara ekonomi, serta bagaimana kemampuan masyarakat untuk menyerap nutrisi guna mencapai kehidupan sehat dan produktif.
Strategi pembangunan ketahanan pangan, menurut Badan Ketahanan Pangan Sumbar, diantaranya adalah mendorong peningkatan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman dengan berbasis pangan lokal, dengan mengurangi konsumsi beras, dimana targetnya mencapai 1,5 persen per kapita tiap tahun.
Kemudian juga dapat dilakukan dengan, menjaga stabilitas harga pangan pokok tingkat produsen, dan penguatan cadangan padangan di kelompok masyarakat tani, penguatan peran dewan ketahanan pangan ditingkat provinsi, serta kabupaten dan kota, dalam penanganan ketahanan padang secara terpadu dan terkoordinasi.
Selanjutnya dengan adanya penghargaan ketahanan pangan "Andi Karya Pangan Nusantara" oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan pusat dan provinsi mulai 2012, kemudian tentunya pengurangan jumlah penduduk rawan pangan satu persen tiap tahun dengan antisipasi rawan pangan.
"Hal tersebut dilakukan sebab secara global ada berbagai permasalahan yang mengancam ketahanan padangan tersebut, diantaranya pergerakan harga pangan dipasar internasional yang fluktuatif, serta adanya krisis finansial dan ekonomi global yang berdampak pada pasar pangan dalam negeri, fenomena perubahan iklim global yang semakin nyata, dan lain sebagainya," ujar Novian.
Dia menambahkan, sementara itu untuk permasalahan pangan secara nasional disebabkan masih tingginya alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali, ketergantungan konsumsi beras yang masih tinggi, dan belum optimalnya pemanfaatan pangan lokal.
"Melihat kondisi yang ada tersebut, sehingga diharapkan lima strategi ketahanan pangan yang ada dapat meningkatkan ketahanan padang dimasa yang akan datang," jelasnya.
Sekretaris Badan Pertahanan Pangan Sumbar Novian Jamil di Padang, Jumat, ada lima strategi yang saat ini sedang dilakukan pemerintah daerah, maupun pusat, untuk pembangunan ketahanan pangan, agar terwujudnya ketahanan padang secara nasional.
"Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana terpenuhinnya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan yang cukup baik dari segi jumlah maupun mutunya, merata serta terjangkau," kata Novian.
Dia menambahkan, tercapainya ketahanan pangan, dapat dilihat dengan adanya ketersediaan pangan secara fisik di rumah tangga, baik melalui produksi sendiri, maupun dengan membelinya, kemampuan rumah tangga untuk pemenuhannya secara ekonomi, serta bagaimana kemampuan masyarakat untuk menyerap nutrisi guna mencapai kehidupan sehat dan produktif.
Strategi pembangunan ketahanan pangan, menurut Badan Ketahanan Pangan Sumbar, diantaranya adalah mendorong peningkatan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman dengan berbasis pangan lokal, dengan mengurangi konsumsi beras, dimana targetnya mencapai 1,5 persen per kapita tiap tahun.
Kemudian juga dapat dilakukan dengan, menjaga stabilitas harga pangan pokok tingkat produsen, dan penguatan cadangan padangan di kelompok masyarakat tani, penguatan peran dewan ketahanan pangan ditingkat provinsi, serta kabupaten dan kota, dalam penanganan ketahanan padang secara terpadu dan terkoordinasi.
Selanjutnya dengan adanya penghargaan ketahanan pangan "Andi Karya Pangan Nusantara" oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan pusat dan provinsi mulai 2012, kemudian tentunya pengurangan jumlah penduduk rawan pangan satu persen tiap tahun dengan antisipasi rawan pangan.
"Hal tersebut dilakukan sebab secara global ada berbagai permasalahan yang mengancam ketahanan padangan tersebut, diantaranya pergerakan harga pangan dipasar internasional yang fluktuatif, serta adanya krisis finansial dan ekonomi global yang berdampak pada pasar pangan dalam negeri, fenomena perubahan iklim global yang semakin nyata, dan lain sebagainya," ujar Novian.
Dia menambahkan, sementara itu untuk permasalahan pangan secara nasional disebabkan masih tingginya alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali, ketergantungan konsumsi beras yang masih tinggi, dan belum optimalnya pemanfaatan pangan lokal.
"Melihat kondisi yang ada tersebut, sehingga diharapkan lima strategi ketahanan pangan yang ada dapat meningkatkan ketahanan padang dimasa yang akan datang," jelasnya.
8 Provinsi Indonesia Rawan Kekeringan
Delapan daerah di Indonesia rawan mengalami kekeringan seiring terjadinya kebakaran lahan dan memasuki musim kemarau.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Syamsul Maarif di Padang, Jumat, mengatakan, ke-8 daerah tersebut masing-masing Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
"Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di delapan daerah tersebut kerap terdapat `hot spot` (titik panas), karena salah satu penyebab terjadinya kekeringan adalah kebakaran lahan," ujarnya.
Dikatakannya, setelah dilakukan penelitian, 90 persen penyebab kebakaran lahan akibat ulah manusia.
Untuk mengatasi hal tersebut, menurutnya, BNPB berkoordinasi dengan Kementrian Pertanian (Kementan), karena urusan lahan berada di instansi tersebut.
Selain itu, lanjutnya, di ke-8 daerah tersebut akan dikirimkan helikopter untuk melakukan pemadaman dari udara.
Disebutnya, BNPB juga harus melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan yang menyangkut masalah pertanian dan perkebunan.
Ia lalu mengimbau setiap BNPB di seluruh Indonesia agar tidak lalai, sebab bila sudah mulai adanya `hot spot`, artinya kekeringan sudah di depan mata.
Di samping itu, demikian Syamsul, di sejumlah daerah juga terancam kekeringan karena faktor cuaca yang memasuki musim kemarau dan berdampak terhadap gagalnya masa panen petani.
"Untuk mengatasi hal ini, BNPB bersama Kementan bekerja sama untuk membangun lumbung pangan, dan mendorong lumbung yang telah dibangun masyarakat secara swadaya," jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini, banyak masyarakat yang menyediakan tempat untuk dijadikan lumbung, karena kekayaan masyarakat salah satunya berasal dari pertanian dan hewan ternak milik mereka.
"Yang terpenting adalah bagaimana bagaimana keinginan masyarakat untuk melindungi diri mereka masing-masing dan bisa hidup harmonis dengan alam di sekitarnya, sebab bahaya tidak dapat dibendung jika telah terjadi," demikian Syamsul Maarif.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Syamsul Maarif di Padang, Jumat, mengatakan, ke-8 daerah tersebut masing-masing Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
"Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di delapan daerah tersebut kerap terdapat `hot spot` (titik panas), karena salah satu penyebab terjadinya kekeringan adalah kebakaran lahan," ujarnya.
Dikatakannya, setelah dilakukan penelitian, 90 persen penyebab kebakaran lahan akibat ulah manusia.
Untuk mengatasi hal tersebut, menurutnya, BNPB berkoordinasi dengan Kementrian Pertanian (Kementan), karena urusan lahan berada di instansi tersebut.
Selain itu, lanjutnya, di ke-8 daerah tersebut akan dikirimkan helikopter untuk melakukan pemadaman dari udara.
Disebutnya, BNPB juga harus melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan yang menyangkut masalah pertanian dan perkebunan.
Ia lalu mengimbau setiap BNPB di seluruh Indonesia agar tidak lalai, sebab bila sudah mulai adanya `hot spot`, artinya kekeringan sudah di depan mata.
Di samping itu, demikian Syamsul, di sejumlah daerah juga terancam kekeringan karena faktor cuaca yang memasuki musim kemarau dan berdampak terhadap gagalnya masa panen petani.
"Untuk mengatasi hal ini, BNPB bersama Kementan bekerja sama untuk membangun lumbung pangan, dan mendorong lumbung yang telah dibangun masyarakat secara swadaya," jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini, banyak masyarakat yang menyediakan tempat untuk dijadikan lumbung, karena kekayaan masyarakat salah satunya berasal dari pertanian dan hewan ternak milik mereka.
"Yang terpenting adalah bagaimana bagaimana keinginan masyarakat untuk melindungi diri mereka masing-masing dan bisa hidup harmonis dengan alam di sekitarnya, sebab bahaya tidak dapat dibendung jika telah terjadi," demikian Syamsul Maarif.
Presiden Resmikan Kawasan Wisata Terpadu Ct Corp
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu pagi meresmikan kawasan wisata terpadu yang dikelola oleh kelompok usaha CT Corp di Bandung, Jawa Barat.
Kawasan wisata yang diberi nama Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung tersebut menempati lahan seluas 10 hektar di kawasan Bandung Selatan tepatnya di Jalan Gatot Subroto Bandung mencakup taman bermain indoor, pusat perbelanjaan dan dua hotel berbintang.
Kawasan itu diharapkan menjadi tujuan wisata di Bandung baik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Presiden dalam acara tersebut didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wagub Jawa Barat Dede Yusuf, pimpinan CT Corp Chairul Tandjung beserta sejumlah menteri antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM Jero Wacik, Menhub EE Mangindaan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Walikota Bandung Dada Rosada dan sejumlah pejabat lainnya.
Pada Sabtu malam, Presiden juga dijadwalkan menghadiri peluncuran buku biografi Chairul Tandjung terkait peringatan 50 tahun usia pemilik kelompok usaha tersebut.
Dalam sambutannya Wagub Jawa Barat mengatakan setelah pembangunan kawasan wisata terpadu tersebut triwulan I 2012 BI perekonomian Jabar tumbuh 6,2 persen, meski melambat masih berada dalam level yang cukup tingggi.
"Ini dipengaruhi sektor perdagangan, hotel dan restauran yang tumbuh 14 persen. Pertanian juga meningkat," kata Dede Yusuf.
Ia menjelaskan sektor jasa dan perdagangan termasuk sektor yang memberikan sumbangan bagi pertumbuhan dan juga lapangan kerja.
"Tingkat hunian hotel, menunjukkan adanya dukungan terhadap perdagangan. Tingkat hunian hotel mencapai 42 persen pada triwulan pertama 2012," kata Wagub Jabar.
Kawasan wisata yang diberi nama Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung tersebut menempati lahan seluas 10 hektar di kawasan Bandung Selatan tepatnya di Jalan Gatot Subroto Bandung mencakup taman bermain indoor, pusat perbelanjaan dan dua hotel berbintang.
Kawasan itu diharapkan menjadi tujuan wisata di Bandung baik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Presiden dalam acara tersebut didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wagub Jawa Barat Dede Yusuf, pimpinan CT Corp Chairul Tandjung beserta sejumlah menteri antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM Jero Wacik, Menhub EE Mangindaan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Walikota Bandung Dada Rosada dan sejumlah pejabat lainnya.
Pada Sabtu malam, Presiden juga dijadwalkan menghadiri peluncuran buku biografi Chairul Tandjung terkait peringatan 50 tahun usia pemilik kelompok usaha tersebut.
Dalam sambutannya Wagub Jawa Barat mengatakan setelah pembangunan kawasan wisata terpadu tersebut triwulan I 2012 BI perekonomian Jabar tumbuh 6,2 persen, meski melambat masih berada dalam level yang cukup tingggi.
"Ini dipengaruhi sektor perdagangan, hotel dan restauran yang tumbuh 14 persen. Pertanian juga meningkat," kata Dede Yusuf.
Ia menjelaskan sektor jasa dan perdagangan termasuk sektor yang memberikan sumbangan bagi pertumbuhan dan juga lapangan kerja.
"Tingkat hunian hotel, menunjukkan adanya dukungan terhadap perdagangan. Tingkat hunian hotel mencapai 42 persen pada triwulan pertama 2012," kata Wagub Jabar.
Bank Jatim Tawarkan Saham Rp 430 per Lembar Melalui IPO
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur menawarkan harga saham yang akan dilepas ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp430 per lembar.
Managing Director PT Mandiri Sekuritas Imam Rachman selaku penjamin emisi di Jakarta, kemarin mengatakan, nilai saham IPO yang ditawarkan Bank Jatim itu dinilai cukup menarik bagi investor.
"Harga saham senilai Rp430 merupakan hasil pre-marketing yang dilakukan enam hari lalu, termasuk `roadshow` ke Singapura, Malaysia dan Hongkong. Hasil dari hasil `roadshow` terbentuk Rp430 per lembar dan terjadi kelebihan permintaan 1,5 kali. Potensi `upset` nilai saham Bank Jatim masih ada," ujar dia.
Dengan demikian, lanjut dia, diperkirakan dana dari hasil IPO dapat mencapai Rp1,3 triliun. Pihaknya akan mengalokasikan 70 persen saham Bank Jatim itu kepada investor institusi dan sisanya sebanyak 30 persen ke ritel.
"Perseroan akan melepas sebanyak 2,9 miliar lembar saham perdana, sebanyak 70 persen dialokasikan investor institusi dan sisanya ritel. Dan sebesar 85 persen diserap domestik, sementara asing 15 persen. Memang kita fokus kepada investor domestik," ujar dia.
Ia mengatakan, alokasi saham kepada institusi lebih besar dibandingkan ritel dikarenakan pihaknya memprioritaskan investor jangka panjang. Hal itu, dinilai dapat menjaga harga saham yang dicatatkan ke depannya.
Ia mengharapkan, pengajuan IPO perseroan mendapat izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada, Jumat (29/6), dan mencatatkan saham di BEI pada 11 Juli 2012 mendatang.
Direktur Investment Banking PT Bahana Securities, Andi Sidarta menambahkan, sepanjang tahun ini, Bank Jatim merupakan perusahaan satu-satunya sektor perbankan yang melaksanakan IPO, kondisi itu diyakini akan menjadi saham yang diburu investor.
"Saham sektor perbankan selalu menjadi pilihan yang menarik bagi investor. Dalam penawaran saham Bank Jatim tanpa `anchor investor`, sebelum pre-marketing sudah ada permintaan dimana investornya `long term` dan solid seperti lembaga dana pensiun, fund manager, insurance," kata dia.
Sementara, Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan, IPO Bank Jatim untuk meningkatkan sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.
"Penyaluran kredit UMKM baru terserap 30 persen, ini merupakan tugas kita untuk menumbuhkan UMKM di Jatim. Pertumbuhan Jatim cukup luar biasa hingga 7,2 persen atau melebihi pertumbuhan nasional," kata dia.
Ia memaparkan, dana IPO 80 persen akan dialokasikan untuk ekspansi kredit, 10 persen pengembangan teknologi informasi, dan 10 persen untuk jaringan perluasan.
Ia mengatakan, perseroan berencana menambah 25 cabang dan 120 ATM. Investasi untuk cabang sekitar Rp20 miliar, dengan indikasi per cabang sekitar Rp1 miliar.
"Kami tidak akan membuka kantor cabang di luar Jawa Timur, selain di Jakarta yang direncanakan akan dibuka 3 cabang baru," kata Hadi.
Managing Director PT Mandiri Sekuritas Imam Rachman selaku penjamin emisi di Jakarta, kemarin mengatakan, nilai saham IPO yang ditawarkan Bank Jatim itu dinilai cukup menarik bagi investor.
"Harga saham senilai Rp430 merupakan hasil pre-marketing yang dilakukan enam hari lalu, termasuk `roadshow` ke Singapura, Malaysia dan Hongkong. Hasil dari hasil `roadshow` terbentuk Rp430 per lembar dan terjadi kelebihan permintaan 1,5 kali. Potensi `upset` nilai saham Bank Jatim masih ada," ujar dia.
Dengan demikian, lanjut dia, diperkirakan dana dari hasil IPO dapat mencapai Rp1,3 triliun. Pihaknya akan mengalokasikan 70 persen saham Bank Jatim itu kepada investor institusi dan sisanya sebanyak 30 persen ke ritel.
"Perseroan akan melepas sebanyak 2,9 miliar lembar saham perdana, sebanyak 70 persen dialokasikan investor institusi dan sisanya ritel. Dan sebesar 85 persen diserap domestik, sementara asing 15 persen. Memang kita fokus kepada investor domestik," ujar dia.
Ia mengatakan, alokasi saham kepada institusi lebih besar dibandingkan ritel dikarenakan pihaknya memprioritaskan investor jangka panjang. Hal itu, dinilai dapat menjaga harga saham yang dicatatkan ke depannya.
Ia mengharapkan, pengajuan IPO perseroan mendapat izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada, Jumat (29/6), dan mencatatkan saham di BEI pada 11 Juli 2012 mendatang.
Direktur Investment Banking PT Bahana Securities, Andi Sidarta menambahkan, sepanjang tahun ini, Bank Jatim merupakan perusahaan satu-satunya sektor perbankan yang melaksanakan IPO, kondisi itu diyakini akan menjadi saham yang diburu investor.
"Saham sektor perbankan selalu menjadi pilihan yang menarik bagi investor. Dalam penawaran saham Bank Jatim tanpa `anchor investor`, sebelum pre-marketing sudah ada permintaan dimana investornya `long term` dan solid seperti lembaga dana pensiun, fund manager, insurance," kata dia.
Sementara, Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan, IPO Bank Jatim untuk meningkatkan sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.
"Penyaluran kredit UMKM baru terserap 30 persen, ini merupakan tugas kita untuk menumbuhkan UMKM di Jatim. Pertumbuhan Jatim cukup luar biasa hingga 7,2 persen atau melebihi pertumbuhan nasional," kata dia.
Ia memaparkan, dana IPO 80 persen akan dialokasikan untuk ekspansi kredit, 10 persen pengembangan teknologi informasi, dan 10 persen untuk jaringan perluasan.
Ia mengatakan, perseroan berencana menambah 25 cabang dan 120 ATM. Investasi untuk cabang sekitar Rp20 miliar, dengan indikasi per cabang sekitar Rp1 miliar.
"Kami tidak akan membuka kantor cabang di luar Jawa Timur, selain di Jakarta yang direncanakan akan dibuka 3 cabang baru," kata Hadi.
Omzet Bisnis Waralaba Indonesia Capai 160 Triliun Rupiah Per Tahun
Total omzet bisnis waralaba dan peluang bisnis nasional mencapai Rp160 triliun pada awal 2012 dengan jumlah usaha waralaba dari Indonesia yang terdapat di dalam maupun luar negeri mencapai 2.000 buah.
"Jumlah tersebut masih didominasi oleh peluang bisnis atau cikal bakal waralaba. Hingga kini, sekitar 40 ribu gerai telah tersebar dan menyerap kurang lebih satu juta pekerja," demikian dikatakan Ketua AsosiasiFranchise Indonesia di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, bisnis waralaba terus mengalami perkembangan pesat mencapai dua hingga tiga persen per tahun. Khusus peluang bisnis tumbuh delapan persen per tahun. Nilai investasi untuk membuka bisnis waralaba, kata dia, umumnya mulai dari Rp10 juta hingga Rp15 juta.
Namun, ia menekankan, berapapun nilai modal dari usaha waralaba atau peluang yang akan dijalankan, ketekunan dan keuletan menjadi hal yang terpenting.
"Bisnis ini bukan usaha jangka pendek, minimal lima tahun baru jadi sesuatu, bahkan masa dekade menjadi ukurannya," katanya sambil mencontohkan beberapa usaha waralaba yang sangat sukses dengan usia puluhan tahun.
Melalui pameran waralaba dan peluang bisnis retail bertema "cara mudah jadi pengusaha" yang digelar di Celebes Convention Center (CCC) Makassar, 29 Juni --1 Juli 2012, pihaknya bersama penyelenggara PT Dyandra Promosindo ingin memperkenalkan pola bisnis waralaba.
Pameran diikuti oleh 50 pelaku usaha waralaba (franchisor) dari berbagai bidang usaha seperti industri makanan dan minuman, restoran, ritel, pendidikan, travel, properti, konsultan, agensi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan lainnya. Target transaksi pada pameran tahun ini sebesar Rp30 miliar dari kurang lebih lima ribu calon mitra usaha potensial.
"Jumlah tersebut masih didominasi oleh peluang bisnis atau cikal bakal waralaba. Hingga kini, sekitar 40 ribu gerai telah tersebar dan menyerap kurang lebih satu juta pekerja," demikian dikatakan Ketua AsosiasiFranchise Indonesia di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, bisnis waralaba terus mengalami perkembangan pesat mencapai dua hingga tiga persen per tahun. Khusus peluang bisnis tumbuh delapan persen per tahun. Nilai investasi untuk membuka bisnis waralaba, kata dia, umumnya mulai dari Rp10 juta hingga Rp15 juta.
Namun, ia menekankan, berapapun nilai modal dari usaha waralaba atau peluang yang akan dijalankan, ketekunan dan keuletan menjadi hal yang terpenting.
"Bisnis ini bukan usaha jangka pendek, minimal lima tahun baru jadi sesuatu, bahkan masa dekade menjadi ukurannya," katanya sambil mencontohkan beberapa usaha waralaba yang sangat sukses dengan usia puluhan tahun.
Melalui pameran waralaba dan peluang bisnis retail bertema "cara mudah jadi pengusaha" yang digelar di Celebes Convention Center (CCC) Makassar, 29 Juni --1 Juli 2012, pihaknya bersama penyelenggara PT Dyandra Promosindo ingin memperkenalkan pola bisnis waralaba.
Pameran diikuti oleh 50 pelaku usaha waralaba (franchisor) dari berbagai bidang usaha seperti industri makanan dan minuman, restoran, ritel, pendidikan, travel, properti, konsultan, agensi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan lainnya. Target transaksi pada pameran tahun ini sebesar Rp30 miliar dari kurang lebih lima ribu calon mitra usaha potensial.
Ratusan Produk Impor Berbahaya Masuk Di Pasar Indonesia Setipa Bulan
Kementerian Perdagangan mencatat setiap bulan sekitar 100 produk impor mengandung zat berbahaya beredar di pasaran di seluruh wilayah Indonesia.
"Temuan produk impor berbahaya dan tidak memenuhi standar itu berdasarkan hasil pengawasan kami terhadap barang beredar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Batam dan Makassar," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh di Denpasar, Jumat.
Disela sosialisasi kebijakan impor, dia mengatakan, barang impor yang bermasalah tersebut berupa peralatan untuk kebutuhan industri, konstruksi, dan pertanian.
Sedangkan produk makanan merupakan tanggung jawab Badan Pengawas Obat dan Makanan, namun pengawasan dilakukan bersama oleh lembaga itu dengan pihaknya.
"Kami juga menemukan sebanyak 19 jenis organisme penggangu tanaman pada 2011 yang dibawa oleh produk impor yang masuk ke dalam negeri," ujarnya.
Deddy menjelaskan, organisme penggangu tanaman itu terbawa oleh produk-produk holtikultura dari luar negeri, seperti dari jeruk, apel dan sayuran.
"Produk yang terdapat organisme yang membahayakan tersebut oleh badan karantina ditahan dan dimusnahkan atau dikembalikan," ucapnya.
Menurut Deddy, jumlah organisme berbahaya tersebut diyakini masih banyak yang tidak terdeteksi dan beredar di pasaran.
Oleh karena itu, tambah dia, pihaknya akan lebih memperketat lagi produk impor yang masuk dengan memberikan persyaratan lebih banyak lagi, seperti izinnya, dilakukan pemeriksaan, label dan kemasan juga.
"Sampai sekarang para importir yang nakal dengan memasukkan tanpa sengaja produk membahayakan belum mendapatkan sanksi karena belum ada peraturannya," katanya.
"Temuan produk impor berbahaya dan tidak memenuhi standar itu berdasarkan hasil pengawasan kami terhadap barang beredar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Batam dan Makassar," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh di Denpasar, Jumat.
Disela sosialisasi kebijakan impor, dia mengatakan, barang impor yang bermasalah tersebut berupa peralatan untuk kebutuhan industri, konstruksi, dan pertanian.
Sedangkan produk makanan merupakan tanggung jawab Badan Pengawas Obat dan Makanan, namun pengawasan dilakukan bersama oleh lembaga itu dengan pihaknya.
"Kami juga menemukan sebanyak 19 jenis organisme penggangu tanaman pada 2011 yang dibawa oleh produk impor yang masuk ke dalam negeri," ujarnya.
Deddy menjelaskan, organisme penggangu tanaman itu terbawa oleh produk-produk holtikultura dari luar negeri, seperti dari jeruk, apel dan sayuran.
"Produk yang terdapat organisme yang membahayakan tersebut oleh badan karantina ditahan dan dimusnahkan atau dikembalikan," ucapnya.
Menurut Deddy, jumlah organisme berbahaya tersebut diyakini masih banyak yang tidak terdeteksi dan beredar di pasaran.
Oleh karena itu, tambah dia, pihaknya akan lebih memperketat lagi produk impor yang masuk dengan memberikan persyaratan lebih banyak lagi, seperti izinnya, dilakukan pemeriksaan, label dan kemasan juga.
"Sampai sekarang para importir yang nakal dengan memasukkan tanpa sengaja produk membahayakan belum mendapatkan sanksi karena belum ada peraturannya," katanya.
Pameran Dagang Untuk Meningkatkan Potensi Pasar Dalam Negari
Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi, mengajak para produsen produk dalam negeri dan produk kuliner Indonesia untuk lebih menggali potensi pasar dalam negeri.
Hal ini disampaikannya pada saat membuka Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, hari ini, Kamis (28/6).
Dengan mengusung tema “Diversifikasi Pangan Nasional” dan “Peningkatan Transaksi Domestik melalui Misi Dagang Lokal”, pameran yang digelar selama mulai 28 Juni hingga 1 Juli 2012 diharapkan dapat lebih mengenalkan keanekaragaman produk dalam negeri dan produk kuliner Indonesia kepada masyarakat, sehingga produk Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang
baik di pasar dalam negeri.
”Indonesia yang jumlah penduduknya mencapai 240 juta jiwa adalah pasar yang besar. Ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah yang mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat, potensi pasar domestik jelas tidak boleh diabaikan,” ujar Wamendag.
Pada tahun 2011 lalu, konsumsi rumah tangga menyumbang 54,6% atau sebesar Rp 7.427,1 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia pada tahun tersebut mencapai Rp 4.053,4 triliun.
Wamendag menambahkan, jika bukan produsen Indonesia yang memanfaatkan pasar dalam negeri,maka pengusaha asing yang akan memanfaatkannya.
Menurutnya, banyak pengusaha luar yang sangat sadar dengan potensi pasar domestik Indonesia.
Wamendag juga menggarisbawahi pentingnya penguatan pasar dalam negeri. ”Kita terselamatkan dari krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa karena konsumsi domestik kita yang tinggi.
Oleh karenanya, konsumsi domestik harus terus diarahkan kepada produk‐produk dalam negeri.
Dampaknya tentu akan sangat positif terhadap perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wamendag Bayu Krisnamurthi menyatakan harapannya agar ke depan produk dalam negeri dan produk kuliner Indonesia dapat bersaing dan dikenal luas di pasar internasional.
”Tapi sebelum go global, produk Indonesia tentunya harus dapat taklukan pasar dalam negeri,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo, pada kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri ini diikuti oleh 9 provinsi, yaitu Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Papua Barat.
Sementara, peserta lainnya adalah mitra binaan dari Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan dan mitra binaan dari Kementerian Perdagangan. “Mereka menempati sebanyak 87 stan, yang terdiri dari 41 stan Pameran Pangan Nusa dan 46 stan Pameran Produk Dalam Negeri Regional,” ungkap Dirjen PDN.
Sebagai kegiatan pendukung utama Pameran Pangan Nusa, dilaksanakan juga Lomba Masak Makanan Minuman Khas Daerah yang diikuti oleh 10 peserta dari 5 Provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Jambi, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara selaku tuan rumah. Lomba tersebut bertujuan untuk memperkenalkan hidangan menu unggulan khas dari masing‐masing daerah serta menciptakan produk pangan secara kreatif dan inovatif, yang dinilai oleh para dewan juri profesional/praktisi ahli di bidangnya.
Disamping kegiatan pameran dan lomba, Kementerian Perdagangan akan memberikan apresiasi kepada para pelaku UKM Pangan melalui kegiatan UKM Pangan Award yang akan diselenggarakan di Jakarta bersamaan dengan acara puncak/Final Lomba Masak Makanan Minuman Khas Daerah pada bulan Oktober 2012 di Jakarta.
”Selain membantu mempromosikan produk dalam negeri dan kuliner khas Indonesia melalui kedua pameran ini, kami juga ingin mendorong peningkatan daya saing para pelaku UKM agar mampu menyajikan produk‐produk yang berkualitas dan inovatif kepada masyarakat konsumen,” tambah Dirjen PDN.
Pameran kali ini merupakan kelanjutan dari Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri Regional tahun 2012 yang sebelumnya secara sukses telah dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, pada 20-23 Mei 2012, dan Makassar, Sulawesi Selatan, pada 6-9 Juni 2012. Selanjutnya, pameran serupa akan dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 27-30 September 2012.
Hal ini disampaikannya pada saat membuka Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, hari ini, Kamis (28/6).
Dengan mengusung tema “Diversifikasi Pangan Nasional” dan “Peningkatan Transaksi Domestik melalui Misi Dagang Lokal”, pameran yang digelar selama mulai 28 Juni hingga 1 Juli 2012 diharapkan dapat lebih mengenalkan keanekaragaman produk dalam negeri dan produk kuliner Indonesia kepada masyarakat, sehingga produk Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang
baik di pasar dalam negeri.
”Indonesia yang jumlah penduduknya mencapai 240 juta jiwa adalah pasar yang besar. Ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah yang mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat, potensi pasar domestik jelas tidak boleh diabaikan,” ujar Wamendag.
Pada tahun 2011 lalu, konsumsi rumah tangga menyumbang 54,6% atau sebesar Rp 7.427,1 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia pada tahun tersebut mencapai Rp 4.053,4 triliun.
Wamendag menambahkan, jika bukan produsen Indonesia yang memanfaatkan pasar dalam negeri,maka pengusaha asing yang akan memanfaatkannya.
Menurutnya, banyak pengusaha luar yang sangat sadar dengan potensi pasar domestik Indonesia.
Wamendag juga menggarisbawahi pentingnya penguatan pasar dalam negeri. ”Kita terselamatkan dari krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa karena konsumsi domestik kita yang tinggi.
Oleh karenanya, konsumsi domestik harus terus diarahkan kepada produk‐produk dalam negeri.
Dampaknya tentu akan sangat positif terhadap perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wamendag Bayu Krisnamurthi menyatakan harapannya agar ke depan produk dalam negeri dan produk kuliner Indonesia dapat bersaing dan dikenal luas di pasar internasional.
”Tapi sebelum go global, produk Indonesia tentunya harus dapat taklukan pasar dalam negeri,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo, pada kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri ini diikuti oleh 9 provinsi, yaitu Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Papua Barat.
Sementara, peserta lainnya adalah mitra binaan dari Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan dan mitra binaan dari Kementerian Perdagangan. “Mereka menempati sebanyak 87 stan, yang terdiri dari 41 stan Pameran Pangan Nusa dan 46 stan Pameran Produk Dalam Negeri Regional,” ungkap Dirjen PDN.
Sebagai kegiatan pendukung utama Pameran Pangan Nusa, dilaksanakan juga Lomba Masak Makanan Minuman Khas Daerah yang diikuti oleh 10 peserta dari 5 Provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Jambi, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara selaku tuan rumah. Lomba tersebut bertujuan untuk memperkenalkan hidangan menu unggulan khas dari masing‐masing daerah serta menciptakan produk pangan secara kreatif dan inovatif, yang dinilai oleh para dewan juri profesional/praktisi ahli di bidangnya.
Disamping kegiatan pameran dan lomba, Kementerian Perdagangan akan memberikan apresiasi kepada para pelaku UKM Pangan melalui kegiatan UKM Pangan Award yang akan diselenggarakan di Jakarta bersamaan dengan acara puncak/Final Lomba Masak Makanan Minuman Khas Daerah pada bulan Oktober 2012 di Jakarta.
”Selain membantu mempromosikan produk dalam negeri dan kuliner khas Indonesia melalui kedua pameran ini, kami juga ingin mendorong peningkatan daya saing para pelaku UKM agar mampu menyajikan produk‐produk yang berkualitas dan inovatif kepada masyarakat konsumen,” tambah Dirjen PDN.
Pameran kali ini merupakan kelanjutan dari Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri Regional tahun 2012 yang sebelumnya secara sukses telah dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, pada 20-23 Mei 2012, dan Makassar, Sulawesi Selatan, pada 6-9 Juni 2012. Selanjutnya, pameran serupa akan dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 27-30 September 2012.
Thursday, June 28, 2012
Inflasi Indonesia Terkendali
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, laju inflasi hingga menjelang pertengahan tahun masih terkendali dan sesuai dengan perkiraan pemerintah.
"Saya rasa inflasi kita relatif terkendali dalam arti pelemahan dari beberapa komoditas utama termasuk energi dan di lain pihak juga memang ada pergolakan di rupiah," ujarnya di Jakarta, Rabu malam.
Namun, Mahendra mengingatkan perekonomian global saat ini sulit diprediksi dan dampaknya dapat mempengaruhi pertumbuhan serta asumsi makro lainnya dalam APBN-Perubahan, termasuk laju inflasi.
"Secara menyeluruh saya melihat masih baik, tapi lagi-lagi kita jangan lengah, kalau dalam situasi sulit seperti ini berat lah nanti," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan laju inflasi pada akhir tahun bisa di bawah angka lima persen dan tidak melampaui asumsi yang ditetapkan dalam APBN Perubahan sebesar 6,8 persen.
Menurut dia, hal tersebut dapat terwujud karena inflasi Mei tercatat sebesar 0,07 persen sehingga inflasi tahun kalender baru mencapai 1,15 persen dan secara tahunan (year on year) 4,45 persen.
"Semoga ini bisa tetap dipertahankan, sehingga kita bisa mencapai inflasi di bawah lima persen," kata Menkeu.
Menkeu mengatakan rendahnya angka inflasi tersebut dikarenakan masyarakat mulai memahami bahwa penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak jadi dilakukan dan daya beli terjaga.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana juga mengatakan apabila tren inflasi seperti ini maka akhir tahun inflasi bisa mencapai angka kisaran 5,3 persen.
Namun, apabila tidak ada kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi maupun listrik maka beban inflasi akan berkurang sehingga laju inflasi bisa tercatat dibawah lima persen.
Pemerintah menetapkan asumsi laju inflasi dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar 6,8 persen, dengan perkiraan terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sementara Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen yang dinilai masih konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan terkendali di kisaran 3,5-5,5 persen pada 2012-2013.
"Saya rasa inflasi kita relatif terkendali dalam arti pelemahan dari beberapa komoditas utama termasuk energi dan di lain pihak juga memang ada pergolakan di rupiah," ujarnya di Jakarta, Rabu malam.
Namun, Mahendra mengingatkan perekonomian global saat ini sulit diprediksi dan dampaknya dapat mempengaruhi pertumbuhan serta asumsi makro lainnya dalam APBN-Perubahan, termasuk laju inflasi.
"Secara menyeluruh saya melihat masih baik, tapi lagi-lagi kita jangan lengah, kalau dalam situasi sulit seperti ini berat lah nanti," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan laju inflasi pada akhir tahun bisa di bawah angka lima persen dan tidak melampaui asumsi yang ditetapkan dalam APBN Perubahan sebesar 6,8 persen.
Menurut dia, hal tersebut dapat terwujud karena inflasi Mei tercatat sebesar 0,07 persen sehingga inflasi tahun kalender baru mencapai 1,15 persen dan secara tahunan (year on year) 4,45 persen.
"Semoga ini bisa tetap dipertahankan, sehingga kita bisa mencapai inflasi di bawah lima persen," kata Menkeu.
Menkeu mengatakan rendahnya angka inflasi tersebut dikarenakan masyarakat mulai memahami bahwa penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak jadi dilakukan dan daya beli terjaga.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana juga mengatakan apabila tren inflasi seperti ini maka akhir tahun inflasi bisa mencapai angka kisaran 5,3 persen.
Namun, apabila tidak ada kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi maupun listrik maka beban inflasi akan berkurang sehingga laju inflasi bisa tercatat dibawah lima persen.
Pemerintah menetapkan asumsi laju inflasi dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar 6,8 persen, dengan perkiraan terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sementara Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen yang dinilai masih konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan terkendali di kisaran 3,5-5,5 persen pada 2012-2013.
Daya Saing Daerah Merupakan Tumpuan Ekonomi Indonesia
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan, daerah memiliki peranan penting dalam pertumbuhan sehingga daya saing daerah sebagai tumpuan ekonomi nasional perlu ditingkatkan.
"Daerah adalah penggerak ekonomi nasional, karenanya daya saing daerah perlu terus ditingkatkan agar peran pentingnya ini bisa berkelanjutan," kata Armida dalam seminar "Peningkatan Daya Saing Nasional melalui Reformasi Birokrasi" di gedung Bappenas Jakarta, Selasa.
Dijelaskannya, ada lima elemen yang harus diperhatikan daerah guna meningkatkan daya saingnya. Pertama adalah bagaimana menjaga iklim ekonomi di daerah tersebut dapat terjaga melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat pemda setempat.
Menurutnya, perekonomian daerah merupakan ukuran kinerja secara umum perekonomian makro daerah seperti penciptaan nilai tambah, produktivitas sektoral, kemampuan keuangan daerah dari sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran, investasi, laju inflasi serta keterbukaan daerah terhadap arus barang dan jasa antar daerah maupun dengan luar negeri.
Kedua, kualitas sumber daya manusia dan ketenagakerjaan di daerah tersebut. Misalnya, sikap dan nilai yang dianut oleh tenaga kerja juga menentukan daya saing suatu daerah.
"Sumber data manusia dan ketenagakerjaan harus terus ditingkatkan ketersediaan dan kualitasnya agar mendukung terciptanya daya saing perekonomian daerah yang lebih tinggi," katanya.
Ketiga, menjaga iklim usaha yang kondusif. Keempat, ketersediaan infrastruktur SDA dan lingkungan. Kelima, akses perbankan dan lembaga keuangan.
Armida menambahkan, guna meningkatkan daya saing daerah di di dunia internasional perlu juga diperhatikan proses reformasi birokrasinya. Karenanya, ada dua hal yang menjadi fokus utama pemerintah guna meningkatkan reformasi birokrasi di daerah.
Pertama, yaitu penataan struktur kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah khususnya pemda dan kedua adalah peningkatan dan sinkronisasi aturan perundang-undangan untuk menjamin sinergi serta sinkronisasi perencanaan pembangunan saat ini juga sudah mulai diimplementasikan di daerah.
"Daerah adalah penggerak ekonomi nasional, karenanya daya saing daerah perlu terus ditingkatkan agar peran pentingnya ini bisa berkelanjutan," kata Armida dalam seminar "Peningkatan Daya Saing Nasional melalui Reformasi Birokrasi" di gedung Bappenas Jakarta, Selasa.
Dijelaskannya, ada lima elemen yang harus diperhatikan daerah guna meningkatkan daya saingnya. Pertama adalah bagaimana menjaga iklim ekonomi di daerah tersebut dapat terjaga melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat pemda setempat.
Menurutnya, perekonomian daerah merupakan ukuran kinerja secara umum perekonomian makro daerah seperti penciptaan nilai tambah, produktivitas sektoral, kemampuan keuangan daerah dari sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran, investasi, laju inflasi serta keterbukaan daerah terhadap arus barang dan jasa antar daerah maupun dengan luar negeri.
Kedua, kualitas sumber daya manusia dan ketenagakerjaan di daerah tersebut. Misalnya, sikap dan nilai yang dianut oleh tenaga kerja juga menentukan daya saing suatu daerah.
"Sumber data manusia dan ketenagakerjaan harus terus ditingkatkan ketersediaan dan kualitasnya agar mendukung terciptanya daya saing perekonomian daerah yang lebih tinggi," katanya.
Ketiga, menjaga iklim usaha yang kondusif. Keempat, ketersediaan infrastruktur SDA dan lingkungan. Kelima, akses perbankan dan lembaga keuangan.
Armida menambahkan, guna meningkatkan daya saing daerah di di dunia internasional perlu juga diperhatikan proses reformasi birokrasinya. Karenanya, ada dua hal yang menjadi fokus utama pemerintah guna meningkatkan reformasi birokrasi di daerah.
Pertama, yaitu penataan struktur kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah khususnya pemda dan kedua adalah peningkatan dan sinkronisasi aturan perundang-undangan untuk menjamin sinergi serta sinkronisasi perencanaan pembangunan saat ini juga sudah mulai diimplementasikan di daerah.
Kepemilikan Saham Bank Diatas 40 Persen Harus Disetujui Langsung Oleh Bank Indonesia
Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad mengatakan bank sentral akan mengatur kepemilikan saham bank yang di atas 40 persen.
"Jika kepemilikan saham lebih dari 40 persen, saya kira akan satu persatu harus melalui persetujuan BI," jelas Muliaman seusai Pengesahan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan di DPR, Selasa.
Menurut dia, investor yang memiliki saham 40 persen ke atas nanti harus mengikuti berbagai kebijakan BI seperti izin berjangka dan kebijakan lain terkait kepemilikan saham.
Secara generik, tambah Muliaman, jumlah kepemilikan saham yang telah diperbolehkan oleh BI sebesar 20 hingga 40 persen.
"Sebetulnya sudah selesai aturannya, tinggal menunggu waktu dan finalisasi saja," jelas dia.
Muliaman mengatakan alasan belum dikeluarkannya peraturan kepemilikan saham bank karena BI masih mempertimbangkan apakah dibutuhkan pelengkap kebijakan lain atau dikeluarkan dalam bentuk aturan tunggal mengenai kepemilikan bank tersebut.
"Tapi intinya saya kira sudah tidak ada lagi persoalan di bidang kepemilikan ini dan saya harap secara formal akan disampaikan mudah-mudahan pada bulan ini," tambah Muliaman.
Untuk persetujuan BI mengenai kepemilikan bank di atas 40 persen, dia mengatakan hal itu tergantung dari kesehatan finansial masing-masing bank.
Untuk mengacu tingkat kesehatan bank, BI menjelaskan penerapannya adalah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap bank selama 3 kali dalam 3 bulan dan kalau dinilai belum sehat, bank diberi waktu 1,5 tahun untuk memperbaiki.
Jika dalam 1,5 tahun bank tidak bisa memperbaiki kesehatan keuangan, maka bank akan diberi waktu 5 tahun untuk divestasi mencari investor baru.
BI berencana memberlakukan aturan penyesuaian struktur kepemilikan bank mulai Juli 2012 dengan menghitung peringkat kesehatan dan "good corporate governance" (GCG) bank.
Dalam peraturan tersebut, BI akan mengatur pihak yang membeli saham dengan berbagai pembatasan dengan batas maksimum kepemilikan 40 persen, badan hukum nonlembaga keuangan batas maksimum 30 persen, sedangkan perorangan batas maksimumnya 20 persen.
"Jika kepemilikan saham lebih dari 40 persen, saya kira akan satu persatu harus melalui persetujuan BI," jelas Muliaman seusai Pengesahan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan di DPR, Selasa.
Menurut dia, investor yang memiliki saham 40 persen ke atas nanti harus mengikuti berbagai kebijakan BI seperti izin berjangka dan kebijakan lain terkait kepemilikan saham.
Secara generik, tambah Muliaman, jumlah kepemilikan saham yang telah diperbolehkan oleh BI sebesar 20 hingga 40 persen.
"Sebetulnya sudah selesai aturannya, tinggal menunggu waktu dan finalisasi saja," jelas dia.
Muliaman mengatakan alasan belum dikeluarkannya peraturan kepemilikan saham bank karena BI masih mempertimbangkan apakah dibutuhkan pelengkap kebijakan lain atau dikeluarkan dalam bentuk aturan tunggal mengenai kepemilikan bank tersebut.
"Tapi intinya saya kira sudah tidak ada lagi persoalan di bidang kepemilikan ini dan saya harap secara formal akan disampaikan mudah-mudahan pada bulan ini," tambah Muliaman.
Untuk persetujuan BI mengenai kepemilikan bank di atas 40 persen, dia mengatakan hal itu tergantung dari kesehatan finansial masing-masing bank.
Untuk mengacu tingkat kesehatan bank, BI menjelaskan penerapannya adalah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap bank selama 3 kali dalam 3 bulan dan kalau dinilai belum sehat, bank diberi waktu 1,5 tahun untuk memperbaiki.
Jika dalam 1,5 tahun bank tidak bisa memperbaiki kesehatan keuangan, maka bank akan diberi waktu 5 tahun untuk divestasi mencari investor baru.
BI berencana memberlakukan aturan penyesuaian struktur kepemilikan bank mulai Juli 2012 dengan menghitung peringkat kesehatan dan "good corporate governance" (GCG) bank.
Dalam peraturan tersebut, BI akan mengatur pihak yang membeli saham dengan berbagai pembatasan dengan batas maksimum kepemilikan 40 persen, badan hukum nonlembaga keuangan batas maksimum 30 persen, sedangkan perorangan batas maksimumnya 20 persen.
Krisis Ekonomi Eropa AkanMerambat Ke Asia
Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) menyatakan krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dikhawatirkan bisa merembet ke Asia.
"Krisis bisa saja menyebar ke Asia, tapi itu bukan karena Indonesia punya jumlah dana (exposure) di sana atau bukan karena Indonesia memiliki instrumen di beberapa negara," kata Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono seusai konferensi pers tentang Indonesia Banking Expo 2012 di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, faktor kekhawatiran krisis di Asia lebih kepada investor asing yang menanamkan dananya di wilayah regional Asia akan menarik investasinya untuk membenahi usaha di negara krisis di Eropa atau Amerika Serikat.
Dia menjelaskan dengan kejadian itu, valuta asing di Indonesia akan kosong dan terjadi krisis likuiditas akibat minimnya valas sedangkan ekspor impor akan terganggu tanpa adanya valas tersebut.
"Indonesia harus waspada dan hati-hati karena siklus krisis itu makin lama semakin pendek dan dunia belum mengetahui solusi akhir dari krisis Eropa akan seperti apa," jelas dia.
Sigit menjelaskan eksposur Indonesia kepada sektor riil di Eropa tidak terlalu besar sehingga dampak krisis Eropa tidak terlalu mempengaruhi keadaan ekonomi domestik.
Dia mengkhawatirkan gangguan ketersediaan valas di pasar uang Indonesia karena penarikan valas oleh investor bisa menyebabkan nilai tukar rupiah yang fluktuatif.
"Ekspor Indonesia yang menurun sebenarnya ada bagusnya sebab kalau negara lain krisis ekonomi, keadaan ekonomi Indonesia tidak terkena imbasnya langsung. Memang pengusaha Indonesia lebih banyak menanamkan modalnya di domestik," jelas dia.
Oleh karena itu untuk menjaga ketersediaan valas di Indonesia, Bank Indonesia mewajibkan eksportir melalui ketentuan Devisa Hasil Ekspor yang harus dimasukan ke bank devisa dalam negeri.
Itu untuk menjaga pasokan valas dan mendalamkan pasar valas di Indonesia sehingga antara permintaan dan persediaan valas dapat terpenuhi secara seimbang.
"Krisis bisa saja menyebar ke Asia, tapi itu bukan karena Indonesia punya jumlah dana (exposure) di sana atau bukan karena Indonesia memiliki instrumen di beberapa negara," kata Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono seusai konferensi pers tentang Indonesia Banking Expo 2012 di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, faktor kekhawatiran krisis di Asia lebih kepada investor asing yang menanamkan dananya di wilayah regional Asia akan menarik investasinya untuk membenahi usaha di negara krisis di Eropa atau Amerika Serikat.
Dia menjelaskan dengan kejadian itu, valuta asing di Indonesia akan kosong dan terjadi krisis likuiditas akibat minimnya valas sedangkan ekspor impor akan terganggu tanpa adanya valas tersebut.
"Indonesia harus waspada dan hati-hati karena siklus krisis itu makin lama semakin pendek dan dunia belum mengetahui solusi akhir dari krisis Eropa akan seperti apa," jelas dia.
Sigit menjelaskan eksposur Indonesia kepada sektor riil di Eropa tidak terlalu besar sehingga dampak krisis Eropa tidak terlalu mempengaruhi keadaan ekonomi domestik.
Dia mengkhawatirkan gangguan ketersediaan valas di pasar uang Indonesia karena penarikan valas oleh investor bisa menyebabkan nilai tukar rupiah yang fluktuatif.
"Ekspor Indonesia yang menurun sebenarnya ada bagusnya sebab kalau negara lain krisis ekonomi, keadaan ekonomi Indonesia tidak terkena imbasnya langsung. Memang pengusaha Indonesia lebih banyak menanamkan modalnya di domestik," jelas dia.
Oleh karena itu untuk menjaga ketersediaan valas di Indonesia, Bank Indonesia mewajibkan eksportir melalui ketentuan Devisa Hasil Ekspor yang harus dimasukan ke bank devisa dalam negeri.
Itu untuk menjaga pasokan valas dan mendalamkan pasar valas di Indonesia sehingga antara permintaan dan persediaan valas dapat terpenuhi secara seimbang.
Bank Tertua Italia Kekurangan Dana Akibat Krisis Di Eropa
Pemerintah Italia, Selasa mengatakan, ia akan menyediakan Banca Monte dei Paschi di Siena (BMPS), bank tertua di dunia, hingga dua miliar euro (2,49 miliar dolar AS) untuk menutupi kekurangan modal.
Pemerintah telah mengadopsi "langkah-langkah mendesak untuk mengumpulkan dana modal BMPS itu," katanya dalam sebuah pernyataan, karena Italia berupaya mencegah penularan krisis utang.
Bantuan diperlukan karena bank telah mengakui pihaknya "kemungkinan" menemukan investor swasta untuk meningkatkan dana karena "kondisi pasar saat ini sangat volatile" sehubungan meningkatnya krisis zona euro, kata pemerintah. Demikian diberitakan AFP yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Selasa.
Bantuan keuangan itu akan memungkinkan bank Tuscan, yang didirikan pada 1472 itu, membawa tingkat rasio modal inti tier satunya menjadi 9,0 persen dari total aset, sehingga sesuai dengan aturan Otoritas Perbankan Eropa (EBA).
Selain bantuan itu, Roma akan mengganti pinjaman yang diberikan kepada bank itu pada 2009 dengan pinjaman baru, sehingga jumlah total bantuan yang disalurkan ke BMPS menjadi maksimum sebesar 3,9 miliar euro.
Pemerintah telah mengadopsi "langkah-langkah mendesak untuk mengumpulkan dana modal BMPS itu," katanya dalam sebuah pernyataan, karena Italia berupaya mencegah penularan krisis utang.
Bantuan diperlukan karena bank telah mengakui pihaknya "kemungkinan" menemukan investor swasta untuk meningkatkan dana karena "kondisi pasar saat ini sangat volatile" sehubungan meningkatnya krisis zona euro, kata pemerintah. Demikian diberitakan AFP yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Selasa.
Bantuan keuangan itu akan memungkinkan bank Tuscan, yang didirikan pada 1472 itu, membawa tingkat rasio modal inti tier satunya menjadi 9,0 persen dari total aset, sehingga sesuai dengan aturan Otoritas Perbankan Eropa (EBA).
Selain bantuan itu, Roma akan mengganti pinjaman yang diberikan kepada bank itu pada 2009 dengan pinjaman baru, sehingga jumlah total bantuan yang disalurkan ke BMPS menjadi maksimum sebesar 3,9 miliar euro.
Pertamina Akan Beli Minyak Langsung Dari Sumber dan Tanpa Perantara
PT Pertamina Persero akan merealisasikan pembelian minyak mentah langsung dari sumber dan kilang-kilang minyak pada kuartal III-2012.
Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu, mengatakan pembelian minyak mentah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebab produksi minyak domestik kurang tercapai.
Sebelumnya, BUMN migas ini membeli minyak mentah dari pengecer minyak.
"Kan Pertamina sudah mengakuisisi sebagian saham di perusahaan asal Venezuela dan bisa menambah 13 ribu barel," ujar Dahlan Iskan ditemui usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI.
Ia menambahkan Pertamina juga berencana untuk mengambilalih 10--20 persen saham di salah satu perusahaan minyak asal Irak.
Bila Pertamina berhasil mengakuisisi perusahaan tersebut, maka dapat menambahkan persediaan minyak Pertamina sampai sekitar 100.000 per barel.
Dahlan juga menceritakan bahwa dalam pertemuan dengan perdana menteri Irak, Selasa (26/6), juga dibahas kemungkinan Indonesia dapat mengimpor minyak mentah kembali.
Selain itu, Pertamina akan melakukan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan sistem "smart card" di SPBU yang sudah terkomputerisasi, sehingga dapat mengetahui penggunaan BBM oleh kendaraan roda empat. Sistem ini akan terintegrasi dengan BP Migas dan BHP Migas.
"Sistem ini akan ditender, tendernya satu paket saja karena harus sama dengan yang ada di seluruh Indonesia karena kita menghindari sistem yang berbeda-beda," urainya.
Dahlan mengakui Pertamina akan mencontoh sistem yang sudah dimiliki oleh PT AKR Corporindo Tbk. Adapun untuk pengembangan sistem itu, nilai investasinya berkisar Rp2--3 triliun.
Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu, mengatakan pembelian minyak mentah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebab produksi minyak domestik kurang tercapai.
Sebelumnya, BUMN migas ini membeli minyak mentah dari pengecer minyak.
"Kan Pertamina sudah mengakuisisi sebagian saham di perusahaan asal Venezuela dan bisa menambah 13 ribu barel," ujar Dahlan Iskan ditemui usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI.
Ia menambahkan Pertamina juga berencana untuk mengambilalih 10--20 persen saham di salah satu perusahaan minyak asal Irak.
Bila Pertamina berhasil mengakuisisi perusahaan tersebut, maka dapat menambahkan persediaan minyak Pertamina sampai sekitar 100.000 per barel.
Dahlan juga menceritakan bahwa dalam pertemuan dengan perdana menteri Irak, Selasa (26/6), juga dibahas kemungkinan Indonesia dapat mengimpor minyak mentah kembali.
Selain itu, Pertamina akan melakukan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan sistem "smart card" di SPBU yang sudah terkomputerisasi, sehingga dapat mengetahui penggunaan BBM oleh kendaraan roda empat. Sistem ini akan terintegrasi dengan BP Migas dan BHP Migas.
"Sistem ini akan ditender, tendernya satu paket saja karena harus sama dengan yang ada di seluruh Indonesia karena kita menghindari sistem yang berbeda-beda," urainya.
Dahlan mengakui Pertamina akan mencontoh sistem yang sudah dimiliki oleh PT AKR Corporindo Tbk. Adapun untuk pengembangan sistem itu, nilai investasinya berkisar Rp2--3 triliun.
Spekulasi Dalam Bisnis Penerbangan Itu Biasa
Pakar penerbangan Chappy Hakim menilai wajar apapun pandangan dan analisis masyarakat, termasuk dugaan sabotase dan spekulasi, terhadap kecelakaan pesawat seperti berlaku pada jatuhnya Sukhoi Superjet 100 beberapa waktu lalu.
Ia menyatakan, di bawah tuntutan keingintahuan masyarakat dan media massa untuk segera mengetahui penyebab kecelakaan, maka wajar bila analisis apapun.
"Semua itu wajar dan biasa saja, karena seperti pernah disebut majalah penerbangan internasional,aviation is a multi-billion dollar bussiness(penerbangan adalah bisnis multimiliar dolar)," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini dalam diskusi tahunan "Mengapa Sukhoi menabrak Gunung Salak" di BPPT, Rabu sore.
Chappy juga mengungkapkan bahwa banyak pihak yang memiliki kepentingan dalam dunia penerbangan, sehingga diantaranya memicu persaingan bisnis.
Penerbangan, sebut Chappy, adalah bidang usaha bergengsi dan penuh dengan hal mewah.
"Khusus Sukhoi Superjet 100, lebih menarik lagi, karena ini adalah pesawat produk kebanggaan Rusia yang berada di bawah payung kerjasama jangka panjang dengan Boeing, Amerika Serikat," katanya.
Tidak hanya itu, pesawat ini juga banyak menggunakan komponen kerjasama beberapa perusahaan terkenal Eropa yang sama dengan perusahaan mitra kerja Airbus, sambung dia.
Bisnis penerbangan juga selalu diselimuti rumor, gosip, persaingan, bahkan misteri, dan semuanya akan muncul begitu pesawat mengalami kecelakaan.
Sementara itu, pengamat kemiliteran Salim Said mengajak masyarakat untuk tidak gampang mengaitkan penyebab kecelakaan pesawat dengan sabotase atau bahkan permainan intelijen.
"Selalu tekankan pada prosedur penyelidikan normal, sampai kita punya dasar untuk menaruh curiga. Jangan biasakan terlalu percaya pada konspirasi. Tapi itu bukan berarti dikesampingkan," demikian Salim.
Ia menyatakan, di bawah tuntutan keingintahuan masyarakat dan media massa untuk segera mengetahui penyebab kecelakaan, maka wajar bila analisis apapun.
"Semua itu wajar dan biasa saja, karena seperti pernah disebut majalah penerbangan internasional,aviation is a multi-billion dollar bussiness(penerbangan adalah bisnis multimiliar dolar)," kata mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini dalam diskusi tahunan "Mengapa Sukhoi menabrak Gunung Salak" di BPPT, Rabu sore.
Chappy juga mengungkapkan bahwa banyak pihak yang memiliki kepentingan dalam dunia penerbangan, sehingga diantaranya memicu persaingan bisnis.
Penerbangan, sebut Chappy, adalah bidang usaha bergengsi dan penuh dengan hal mewah.
"Khusus Sukhoi Superjet 100, lebih menarik lagi, karena ini adalah pesawat produk kebanggaan Rusia yang berada di bawah payung kerjasama jangka panjang dengan Boeing, Amerika Serikat," katanya.
Tidak hanya itu, pesawat ini juga banyak menggunakan komponen kerjasama beberapa perusahaan terkenal Eropa yang sama dengan perusahaan mitra kerja Airbus, sambung dia.
Bisnis penerbangan juga selalu diselimuti rumor, gosip, persaingan, bahkan misteri, dan semuanya akan muncul begitu pesawat mengalami kecelakaan.
Sementara itu, pengamat kemiliteran Salim Said mengajak masyarakat untuk tidak gampang mengaitkan penyebab kecelakaan pesawat dengan sabotase atau bahkan permainan intelijen.
"Selalu tekankan pada prosedur penyelidikan normal, sampai kita punya dasar untuk menaruh curiga. Jangan biasakan terlalu percaya pada konspirasi. Tapi itu bukan berarti dikesampingkan," demikian Salim.
Subscribe to:
Posts (Atom)