Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur akan menyusul BPD Jabar Banten Tbk (BJBR) sebagai bank daerah yang terdaftar di bursa saham Indonesia. Lantas bagaimana prospek sahamnya?
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menguraikan rencana IPO terlalu memaksakan diri sebab Bank Jatim mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 10,8% pada kuartal I 2012, yang menjadikannya tidak cukup cantik di mata investor.
Pada periode 2007-2011, laba tahun berjalan Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan sekitar 113,2% menjadi Rp860 miliar.
Bank Jatim berencana melepas 2,98 miliar lembar saham pada harga Rp430 - 670 per saham. Dana hasil IPO sekitar 80% guna mendukung ekspansi kredit. Bank Jatim berencana meningkatkan pertumbuhan kredit tahun ini menjadi 23%.
"Target pertumbuhan kredit ini sangat tidak aktraktif," kata Teguh dalam risetnya Juni 2012.
Pada tiga bulan pertama di 2012, porsi kredit Bank Jatim mencapai 55,8%. Namun, kualitas dari kredit itu sendiri tidak bagus.
Bila harvard IPO Bank Jatim misalkan Rp430, maka Bank Jatim akan meraup dana Rp1,3 triliun, atau tepatnya Rp1,283 miliar. Ditambah ekuitas Bank Jatim pada kuartal satu 2012 sebesar Rp3,7 triliun, maka totalnya menjadi Rp5 triliun.
Pada harga saham Rp430, Bank Jatim akan mencetak kapitalisasi pasar Rp6,5 triliun, sehingga PBV-nya akan menjadi 1,3 kali. Sementara PER-nya, dengan laba bersih Rp218 miliar pada kuartal 1-2012, maka annualized EPS adalah Rp58 per saham, sehingga PER-nya pada harga 430 adalah 7,4 kali.
"Ternyata, IPO Bank Jatim ini murah. Jika sahamnya dilepas pada harga tertinggi, yaitu Rp670, maka PBV dan PER-nya masing-masing adalah 1,7 dan 11,5 kali, sudah tidak bisa dikatakan murah lagi, tapi juga belum bisa disebut mahal (masih wajar)," hitungnya.
Meski saham IPO Bank Jatim terbilang murah, namun kinerja Bank Jatim pada kuartal pertama 2012 ini cenderung menurun dibanding periode sebelumnya. Dan yang menurun tidak hanya laba bersihnya. Beberapa rasio keuangannya seperti aset produktif bermasalah, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, hingga LDR, semuanya mengalami kemunduran kinerja yang cukup signifikan.
"Dalam kondisi market yang belum benar-benar pulih seperti sekarang, penurunan kinerja tersebut akan ditanggapi secara sensitif oleh para investor, atau trader sekalipun, sehingga mereka akan menjadi kurang berminat untuk bergabung dalam IPO Bank Jati," ujarnya.
Bila saham Bank Jatim ini berhasil naik banyak pada pembukaan perdagangan perdananya di tanggal 11 Juli 2012, namun kenaikannya kemungkinan tidak akan sebesar Bank Jabar dulu.
"Jika anda tetap berminat, maka jangan gunakan dana terlalu banyak," sarannya
No comments:
Post a Comment