Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) akan mempertahankan harga gas bumi untuk kebutuhan transportasi agar tetap rendah yakni di bawah lima dolar AS per juta british thermal unit (MMBTU)
"Sehingga, harga jual BBG ke konsumen bisa tetap di bawah premium sebesar Rp4.500 per liter," kata Kepala BP Migas, Priyono di Jakarta, Jumat.
Ini dilakukan untuk mendukung program nasional penghematan bahan bakar minyak. Pemerintah menargetkan penghematan pemakaian BBM dari konversi BBG di 2012 sebesar 8.000 kiloliter.
Ia mengatakan pasokan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan transportasi sudah tersedia lebih dari cukup. Kebutuhan gas untuk angkutan di seluruh Indonesia diperkirakan hanya 37,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Tapi, nanti akan dipasok tergantung ketersediaan SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas) dan juga kendaraannya. Kami akan berikan gas berapa pun kebutuhannya," ujarnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan pembangunan SPBG. "Anggaran sudah turun," katanya.
Namun, proses perizinan pembangunan itu tidak mudah. Menurut dia, setidaknya ada 17 proses perizinan yang mesti diselesaikan terlebih dahulu sebelum membangun SPBG.
"Tidak mudah. Tapi, kami akan lakukan yang terbaik, agar SPBG segera terealisasi," katanya.
Pemerintah akan membangun 33 unit SPBG baru di Jakarta, Banten, Jabar, dan Jatim pada 2012, sehingga total menjadi 54 unit. Anggaran yang disediakan sekitar Rp2 triliun untuk pembangunan SPBG tersebut.
Produsen gas sudah menyediakan pasokan sebanyak 23,1 MMSCFD untuk wilayah Jabodetabek, lalu Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 10,2 MMSCFD dan Palembang 2,2 MMSCFD.
No comments:
Post a Comment