Potensi ekonomi laut di Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun sehingga penting bagi Indonesia untuk segera menerapkan asas-asas perekonomian berdasarkan prinsip "ekonomi biru".
"Potensi ekonomi laut Indonesia sekitar 1,2 triliun dolar AS/tahun, atau dapat dikatakan setara dengan 10 kali APBN negara pada 2012," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Sharif, hal tersebut juga menunjukkan bahwa prinsip "ekonomi biru" dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia yang sebagian besar wilayahnya atau lebih dari 70 persen terdiri atas laut dan pesisir.
Terkait hal itu, ujar dia, "ekonomi biru" juga harus dapat mendorong keberlanjutan stok ikan, terjaminnya ekosistem dan kesehatan lingkungan, serta mendorong keefektifan pemanfaatan sumber daya.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan itu, lanjutnya, adalah melalui penguatan kerangka kelembagaan pemerintahan dan koordinasi kebijakan di tingkat nasional, regional dan internasional.
Ia memaparkan, pada 2013 Indonesia akan menjadi tuan rumah terkait Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik APEC yang menitikberatkan pada ekonomi biru sehingga prinsip tersebut juga akan dibawa sebagai salah satu agenda utama yang akan dibahas oleh forum APEC.
"Titik penting yang diangkat adalah bahwa Indonesia serius akan membawa diskusi Ekonomi Biru pada tingkat bilateral dan multilateral," kata Sharif.
Selain itu, kata dia, pemerintah Indonesia di sejumlah pertemuan internasional juga kerap memaparkan tentang upaya melindungi enam juta kilometer persegi lautan dan pesisir melalui Coral Triangle Initiatives (CTI).
Sebagaimana diketahui, CTI merupakan sebuah kawasan yang dikenal sebagai "Amazon of the Seas" karena keanekaragaman hayatinya.
Kawasan segitiga terumbu karang itu menjadi pertemuan antara Samudra Hindia dan Pasifik dan menjadi tempat bagi 30 persen terumbu karang dunia dan 75 persen jenis terumbu karang yang dikenal luas, serta lebih dari 3 ribu spesies ikan.
"Kerjasama melalui CTI merupakan satu-satunya cara kita secara konsisten untuk bertindak lebih besar di luar perbatasan nasional kita, dalam menjaga warisan dunia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
No comments:
Post a Comment