PT Pertamina Persero akan merealisasikan pembelian minyak mentah langsung dari sumber dan kilang-kilang minyak pada kuartal III-2012.
Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu, mengatakan pembelian minyak mentah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebab produksi minyak domestik kurang tercapai.
Sebelumnya, BUMN migas ini membeli minyak mentah dari pengecer minyak.
"Kan Pertamina sudah mengakuisisi sebagian saham di perusahaan asal Venezuela dan bisa menambah 13 ribu barel," ujar Dahlan Iskan ditemui usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI.
Ia menambahkan Pertamina juga berencana untuk mengambilalih 10--20 persen saham di salah satu perusahaan minyak asal Irak.
Bila Pertamina berhasil mengakuisisi perusahaan tersebut, maka dapat menambahkan persediaan minyak Pertamina sampai sekitar 100.000 per barel.
Dahlan juga menceritakan bahwa dalam pertemuan dengan perdana menteri Irak, Selasa (26/6), juga dibahas kemungkinan Indonesia dapat mengimpor minyak mentah kembali.
Selain itu, Pertamina akan melakukan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan sistem "smart card" di SPBU yang sudah terkomputerisasi, sehingga dapat mengetahui penggunaan BBM oleh kendaraan roda empat. Sistem ini akan terintegrasi dengan BP Migas dan BHP Migas.
"Sistem ini akan ditender, tendernya satu paket saja karena harus sama dengan yang ada di seluruh Indonesia karena kita menghindari sistem yang berbeda-beda," urainya.
Dahlan mengakui Pertamina akan mencontoh sistem yang sudah dimiliki oleh PT AKR Corporindo Tbk. Adapun untuk pengembangan sistem itu, nilai investasinya berkisar Rp2--3 triliun.
No comments:
Post a Comment