Saturday, June 23, 2012

Bisnis Multistrada Arah Sarana (MASA) Kian Menjanjikan

Seiring peningkatan penggunaan kendaraan setiap tahunnya memberikan peluang bagi produsen ban, PT Multistrada Arah Sarana (MASA) untuk mengembangkan bisnis dalam rangka meningkatkan kinerja ke depan.

Dalam menjalankan bisnisnya, perseroan memiliki sejumlah merek produk ban yang mencakup Achilles, Corsa dan Strada, di mana segmen ekspor menjadi tulang punggung, yaitu 73% dari penjualan ekspor dan sisanya sebesar 27% merupakan penjualan domestik.

Tercatat hingga kuartal I-2012, penjualan perseroan tercatat mencapai Rp794 miliar atau tumbuh sekitar 20% dibanding periode yang sama 2011 yang senilai Rp657 miliar.

Dari sisi pangsa pasar, Asia Pasifik masih menjadi pasar ekspor terbesar dengan proporsi penjualan 19% dari total penjualan ekspor, disusul Amerika 18%, Timur Tengah 17%, Eropa 11% dan Afrika 9%.

Hingga saat ini untuk kapasitas produksi ban perseroan mencapai 28.500 ban mobil per hari dengan sekitar 70-80% nya diekspor ke lebih dari 75 negara tujuan.

Sementara untuk ban sepeda motor, kapasitas produksi mencapai 16 ribu ban per hari yang seluruhnya ditujukan untuk konsumsi pasar lokal.

Terkait pengembangan usahanya, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham MASA ini berencana membangun kawasan industri di lahan seluas 210 hektar. Langkah ini dilakukan seiring dengan keinginan pemerintah yang meminta semua perusahaan manufaktur untuk pindah ke kawasan industri sebelum Desember 2014.

Dengan pembangunan kawasan industri itu, perseroan akan membentuk anak usaha yang diberi nama PT Kawasan Industri Multistrada.

Di sisi lain, perseroan juga tengah mengembangkan perkebunan karet melalui anak usaha, PT Multistrada Agro Internasional, di lahan seluas 5 ribu hektar untuk tahap pertama, dan untuk pengembangan perkebunan karet ini perseroan menyiapkan dana senilai Rp400 miliar.

Perkebunan karet ini baru akan bisa dinikmati perseroan dalam 5 tahun mendatang. Adapun kontrak perkebunan karet ini berlangsung hingga 60 tahun dengan perkiraan investasi sebesar Rp13 triliun.

Hasil produksi karet ini akan digunakan untuk kepentingan perseroan, meski tidak menutup kemungkinan untuk menjual ke pihak lain jika memiliki kelebihan produksi.

Research eTrading Securities, Bertrand Raynaldi, mengatakan langkah produsen ban ini terbilang cukup baik untuk mengembangkan bisnis terutama meningkatkan pendapatan anorganik perseroan.

"Kendati demikian, kegiatan organik MASA juga tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan, di mana hal ini dapat dilihat dari seriusnya perseroan mengembangkan lahan perkebunan karet seluas 5 hektar dengan total nilai investasi diperkirakan mencapai
Rp13 triliun selama 60 tahun," tuturnya.

Bisnis karet ini sendiri digunakan untuk kepentingan perusahaan dalam memproduksi ban yang diperkirakan dapat menurunkan ongkos produksi ban dan meningkatkan margin pendapatan.

"Terkait dengan pengembangan kawasan industri, kami masih melihat ini sebagai nilai tambah saja karena belum terlihatnya angka nilai investasi dan return yang kira-kira akan diterima oleh perseroan nantiny,a karena proyek ini sendiri baru berjalan pada tahun 2014," jelasnya.

Berdasarkan konsensus, analis merekomendasikan beli untuk saham MASA dengan target harga rata-rata Rp665 per lembar.

Pada penutupan perdagangan Kamis (21/6), saham MASA ditutup pada level Rp530 per saham, dengan volume sebanyak 4,48 juta juta lembar senilai Rp2,29 miliar.

No comments:

Post a Comment