Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat, menyatakan, untuk pembangunan ketahanan pangan, ada lima strategi yang dapat dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, baik secara kualitas maupun aspek gizinya.
Sekretaris Badan Pertahanan Pangan Sumbar Novian Jamil di Padang, Jumat, ada lima strategi yang saat ini sedang dilakukan pemerintah daerah, maupun pusat, untuk pembangunan ketahanan pangan, agar terwujudnya ketahanan padang secara nasional.
"Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana terpenuhinnya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan yang cukup baik dari segi jumlah maupun mutunya, merata serta terjangkau," kata Novian.
Dia menambahkan, tercapainya ketahanan pangan, dapat dilihat dengan adanya ketersediaan pangan secara fisik di rumah tangga, baik melalui produksi sendiri, maupun dengan membelinya, kemampuan rumah tangga untuk pemenuhannya secara ekonomi, serta bagaimana kemampuan masyarakat untuk menyerap nutrisi guna mencapai kehidupan sehat dan produktif.
Strategi pembangunan ketahanan pangan, menurut Badan Ketahanan Pangan Sumbar, diantaranya adalah mendorong peningkatan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman dengan berbasis pangan lokal, dengan mengurangi konsumsi beras, dimana targetnya mencapai 1,5 persen per kapita tiap tahun.
Kemudian juga dapat dilakukan dengan, menjaga stabilitas harga pangan pokok tingkat produsen, dan penguatan cadangan padangan di kelompok masyarakat tani, penguatan peran dewan ketahanan pangan ditingkat provinsi, serta kabupaten dan kota, dalam penanganan ketahanan padang secara terpadu dan terkoordinasi.
Selanjutnya dengan adanya penghargaan ketahanan pangan "Andi Karya Pangan Nusantara" oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan pusat dan provinsi mulai 2012, kemudian tentunya pengurangan jumlah penduduk rawan pangan satu persen tiap tahun dengan antisipasi rawan pangan.
"Hal tersebut dilakukan sebab secara global ada berbagai permasalahan yang mengancam ketahanan padangan tersebut, diantaranya pergerakan harga pangan dipasar internasional yang fluktuatif, serta adanya krisis finansial dan ekonomi global yang berdampak pada pasar pangan dalam negeri, fenomena perubahan iklim global yang semakin nyata, dan lain sebagainya," ujar Novian.
Dia menambahkan, sementara itu untuk permasalahan pangan secara nasional disebabkan masih tingginya alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali, ketergantungan konsumsi beras yang masih tinggi, dan belum optimalnya pemanfaatan pangan lokal.
"Melihat kondisi yang ada tersebut, sehingga diharapkan lima strategi ketahanan pangan yang ada dapat meningkatkan ketahanan padang dimasa yang akan datang," jelasnya.
No comments:
Post a Comment