Produksi mukena dan bahan baju bordiran produk UKM Alimah Bordir Pariaman, merambah pasar Malaysia mulai dengan harga Rp200 ribu hingga Rp2,5 juta per unit.
Mukena dan bordiran ini diminati konsumen di Malaysia karena memiliki khas bordiran bunga melati, atau motif anggur dan kerancang, khas produksi UKM Pariaman, kata Alimah pemilik UKM Alimah Bordir di arena Pekanbaru Expo, Sabtu.
Sementara itu, produksi mukena dan bahan bordiran yang dibawa melalui sejumlah pedagang yang menjadi langganan tetap UKM Alimah Bordir, berasal dari pedagang Pekanbaru dan Sumatera Barat.
Selain itu, produksi UKM Alimah diminati konsumen asal Malaysia juga melalui pembelian pada toko-toko cendera mata di Padang, Bukittinggi, toko Silungkang di provinsi Sumatera Barat, Pekanbaru, Batam da Jakarta.
"Sejak mulai berdirinya UKM ini, kami sudah memproduksi jutaan lembar mukena dan bahan bordiran dan hingga kini masih terus banjir pesanan," katanya.
Akan tetapi dalam memenuhi pesanan ia kesulitan karena susah mendapatkan kembali tenaga terampil khusus menjahit mukena dan bordiran.
Penyebabnya, gempa 2009 telah mengakibatkan banyak rumah penduduk runtuh dan menimpa banyak penghuninya termasuk ibu-ibu yang terampil dan ahli menjahit mukena dan bahan bordiran.
Dengan kondisi demikian, katanya, produksi beberapa tahun pascagempa 2009, jumlah produksi usahanya mengalami penurunan.
Solusi sementara, terpaksa tenaga ahli dikumpulkan kembali dengan cara mencari ke kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Pariaman yang dulu sempat beristirahat untuk kembali membordir.
"Dulu sebelum gempa, UKM Alimah memilik banyak pekerja, sedangkan sekarang hanya tinggal 20 pekerja," katanya UKM milik juga membuat bordiran dengan bahan dasar baju sutera.
Bordiran bahan sutera dihargai Rp1,5 juta per lembar.
No comments:
Post a Comment