Pedagang batik di Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendapat berkah di saat libur Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama, karena batik sarimbit (pasangan suami istri) banyak diminati pembeli asal Jakarta yang berwisata.
Muryanto, salah seorang pedagang batik di Trusmi, pada hari Minggu mengemukakan bahwa selama libur panjang ini jumlah pengunjung dari berbagai daerah, seperti Jakarta dan Bandung, menyukai batik sarimbit sehingga mampu mendongkrak penjualannya antara 30 pasang hingga 70 pasang per hari.
Muryanto menjelaskan, batik sarimbit bermodel sederhan yang dijual berpasangan untuk pasangan suami-istri. Para pembeli biasanya menggunakan untuk menghadiri acara pernikahan, pengajian, dan arisan keluarga.
"Motif dan bahan juga jenis batik bervariasi, mulai dari bahan sutra dengan batik tulis hingga batik biasa yang menggunakan kain katun. Ukuran tersedia lengkap," katanya.
Johan, salah seorang pembeli asal Jakarta, menuturkan bahwa batik sarimbit nyaman digunakan, dan terlihat harmonis dan santun lantaran corak maupun motifnya sederhana saat dikenakan dalam menghadiri berbagai acara bagi pasangan suami-istri.
"Batik model berpasangan sudah umum digunakan masyarakat Jakarta. Dan, melintas Cirebon kurang lengkap jika tidak membeli baju tersebut karena harganya ekonomis langsung dari produsennya," kata Johan.
Ia menambahkan, motif batik sarimbit khas Cirebon memiliki kreasi dan ciri tersendiri sehingga jarang dijumpai di daerah lain, selain itu banyak pilihan corak dan ukurannya.
Ketua DPRD Kota Cirebon, Nasrudin Azis, menuturkan bahwa batik tradisional Cirebon kini mulai dilirik dan diminati oleh sejumlah wisatawan, sehingga diharapkannya perajin batik terus meningkatkan produksi juga kualitasnya.
Ia pun berharap, para pebatik khas Cirebon dapat terus berkreasi menciptakan motif batik baru untuk menambah khasanah batik gaya pantai utara (Pantura) Pulau Jawa.
No comments:
Post a Comment