Tuesday, June 12, 2012

Subsidi Listrik Untuk Orang Kaya Yang Punya AC dan Kulkas Akan Dicabut

Peningkatan ekonomi penduduk Indonesia berkorelasi positif dengan konsumsi listrik. Semakin meningkat perekonomian masyarakat, semakin meningkat pula pemakaian listriknya. 

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hal ini juga merupakan salah satu penunjang melonjaknya subsidi listrik. Karena itu, untuk mengurangi subsidi listrik, pihaknya mengusulkan kepada DPR untuk menghapus subsidi listrik bagi golongan kaya, yaitu kelompok pelanggan rumah tangga R3 6.000 VA. 

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan pengurangan subsidi listrik untuk golongan menengah yaitu kelompok rumah tangga khususnya R1 2.200 VA dan R2 3.500 VA mengingat golongan ini banyak memasang AC, kulkas, dan TV. 

"Ilustrasinya, yang tadinya tidak pakai AC, sekarang pakai AC. Mereka menyerap listrik besar, sangat besar. Sehingga kebutuhan listrik sangat besar," ujar Jero dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/6). 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, kelompok pelanggan R1 dan R2 memiliki pertumbuhan konsumsi listrik lebih dari 50%. R1 1.300 VA memiliki segmen pasar 7,6% tumbuh sebesar 29,7% dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 30,2%. 

Adapun R1 2.200 VA memiliki segmen pasar lebih kecil, 4,4%. Namun pertumbuhan pelangan cukup signifikan, yakni 21,9% dengan pertumbuhan konsumsi 23,2%. 

"Dalam data kami, kelompok itu menghabiskan listrik hampir 50 %. Jadi yang R1 1300 dan R1 2200 VA itu tumbuh hampir 53 %," jelas Jero. 

Sementara kelompok pelanggan R2 3.500 memiliki segmen pasar 2,7% dengan pertumbuhan pelanggan 9.9% dan pertumbuhan konsumsi 12,9%. 

Sedangkan golongan kaya yakni yang mengkonsumsi listrik hingga 6.600 VA memiliki segmen pasar 1,7% dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 6,8% dan pertumbuhan konsumi 14,6%. 

Untuk mengurangi pembengkan subsidi, Jero mengusulkan adanya disparitas harga antara golongan bawah, menengah dan atas. Ia meminta subsidi listrik untuk golongan R2 3.500 VA dan R3 6600 VA dicabut. 

"Pasalnya golongan ini sudah sangat mampu, bahkan banyak yang buat kolam renang di rumahnya, kolam renang itu membutuhkan listrik cukup banyak juga, jadi kami usulkan untuk dicabut saja subsidinya," tukasnya. 

No comments:

Post a Comment