PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur menawarkan harga saham yang akan dilepas ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp430 per lembar.
Managing Director PT Mandiri Sekuritas Imam Rachman selaku penjamin emisi di Jakarta, kemarin mengatakan, nilai saham IPO yang ditawarkan Bank Jatim itu dinilai cukup menarik bagi investor.
"Harga saham senilai Rp430 merupakan hasil pre-marketing yang dilakukan enam hari lalu, termasuk `roadshow` ke Singapura, Malaysia dan Hongkong. Hasil dari hasil `roadshow` terbentuk Rp430 per lembar dan terjadi kelebihan permintaan 1,5 kali. Potensi `upset` nilai saham Bank Jatim masih ada," ujar dia.
Dengan demikian, lanjut dia, diperkirakan dana dari hasil IPO dapat mencapai Rp1,3 triliun. Pihaknya akan mengalokasikan 70 persen saham Bank Jatim itu kepada investor institusi dan sisanya sebanyak 30 persen ke ritel.
"Perseroan akan melepas sebanyak 2,9 miliar lembar saham perdana, sebanyak 70 persen dialokasikan investor institusi dan sisanya ritel. Dan sebesar 85 persen diserap domestik, sementara asing 15 persen. Memang kita fokus kepada investor domestik," ujar dia.
Ia mengatakan, alokasi saham kepada institusi lebih besar dibandingkan ritel dikarenakan pihaknya memprioritaskan investor jangka panjang. Hal itu, dinilai dapat menjaga harga saham yang dicatatkan ke depannya.
Ia mengharapkan, pengajuan IPO perseroan mendapat izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada, Jumat (29/6), dan mencatatkan saham di BEI pada 11 Juli 2012 mendatang.
Direktur Investment Banking PT Bahana Securities, Andi Sidarta menambahkan, sepanjang tahun ini, Bank Jatim merupakan perusahaan satu-satunya sektor perbankan yang melaksanakan IPO, kondisi itu diyakini akan menjadi saham yang diburu investor.
"Saham sektor perbankan selalu menjadi pilihan yang menarik bagi investor. Dalam penawaran saham Bank Jatim tanpa `anchor investor`, sebelum pre-marketing sudah ada permintaan dimana investornya `long term` dan solid seperti lembaga dana pensiun, fund manager, insurance," kata dia.
Sementara, Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan, IPO Bank Jatim untuk meningkatkan sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.
"Penyaluran kredit UMKM baru terserap 30 persen, ini merupakan tugas kita untuk menumbuhkan UMKM di Jatim. Pertumbuhan Jatim cukup luar biasa hingga 7,2 persen atau melebihi pertumbuhan nasional," kata dia.
Ia memaparkan, dana IPO 80 persen akan dialokasikan untuk ekspansi kredit, 10 persen pengembangan teknologi informasi, dan 10 persen untuk jaringan perluasan.
Ia mengatakan, perseroan berencana menambah 25 cabang dan 120 ATM. Investasi untuk cabang sekitar Rp20 miliar, dengan indikasi per cabang sekitar Rp1 miliar.
"Kami tidak akan membuka kantor cabang di luar Jawa Timur, selain di Jakarta yang direncanakan akan dibuka 3 cabang baru," kata Hadi.
No comments:
Post a Comment