Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan PT Pertamina Persero berencana mengambilalih salah satu perusahaan minyak di Irak pada akhir tahun ini.
"Kita bisa ambil porsi 10-20 persen. Kalau 10 persen itu saja sudah berarti 120.000 barel yang kita peroleh," kata Dahlan saat ditemui di kantor Kementerian BUMN di Jakarta hari ini.
Menurut Dahlan, rencana akuisisi ini dilakukan karena pemerintah Irak tidak ingin memberikan ladang minyak kepada Pertamina dengan begitu saja. Oleh sebab itu, Pertamina akan terjun langsung ke Irak dengan menggarap lapangan-lapangan minyak yang ada.
"Kita kan mau dapat minyak dari Irak. Tapi, Irak tentu tidak ingin kasih ke kita begitu saja. Kita harus ke sana," ungkapnya tanpa menyebutkan nama perusahaan minyak tersebut.
Dahlan mengakui baru-baru ini Pertamina melakukan akuisisi perusahaan migas asal Venezuela, Petrodelta S.A, untuk memperkuat bisnis hulu di luar negeri. BUMN migas itu mengambilalih 32 persen saham Petrodelta.
Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Irak bidan Energi, Hussain Al-Shahristani, menambahkan Pemerintah Irak berencana mengajak Pertamina untuk menggarap lapangan migas yang ada di negeri seribu satu malam itu. Irak memiliki cadangan minyak sebesar 142 miliar barel dan cadangan gas 3,5 triliun meter kubik.
"Saat ini, pembicaraan dengan pihak Pertamina untuk turut dalam pelelangan blok-blok migas yang ada di sana [Irak]," urai Al-Shahristani.
Diakuinya, Pertamina sudah menyampaikan keinginan untuk mengelola blok yang sudah berproduksi. Irak memiliki sembilan lapangan super besar dengan cadangan lima miliar barel dan 23 lapangan besar dengan cadangan satu miliar barel.
No comments:
Post a Comment