Perlambatan ekonomi membuat bank tertatih-tatih membukukan kredit. Akibatnya, peta pasar perbankan Tanah Air berdasarkan jumlah aset mengalami perubahan. Di sepanjang semester I lalu, Bank Mandiri masih kokoh berdiri sebagai jawara dengan total aset mencapai Rp 674,74 triliun per Juni tahun ini. Angka ini naik 14,08 persen dari tahun sebelumnya.
Kendati menyandang gelar bank dengan laba paling jumbo, aset Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih belum menikung saudara kandungnya. Bank spesialis kredit mikro ini membukukan pertumbuhan kredit 15,54 persen menjadi Rp 621,98 triliun. Sejatinya, tidak ada perubahan di peringkat lima besar. Persaingan sengit memupuk aset justru terjadi di kalangan bank menengah alias peringkat aset enam hingga sepuluh besar.
Siapa saja yang berubah posisi? Perubahan peringkat paling kentara dialami Bank Permata. Bank patungan antara Grup Astra dan Standard Chartered ini melesat naik ke peringkat enam. Permata berhasil menggeser posisi Bank Panin dan Bank Danamon sekaligus dengan kenaikan aset sebesar 22,32 persen menjadi Rp 176,57 triliun. Mesin pertumbuhan aset Permata adalah kredit yang mampu tumbuh 19 persen menjadi Rp 127 triliun per Juni.
"Di awal tahun kami mematok pertumbuhan kredit lebih konservatif, tapi ada beberapa rencana kredit dari akhir tahun 2013 yang baru tercatat di tahun ini," ujar Roy A. Affandy, Plt Direktur Utama Bank Permata, Senin (11/8/2014).
Nasib berbeda dialami Bank Tabungan Negara (BTN). Bank pelat merah ini harus mengalami penurunan peringkat dari posisi sembilan ke posisi paling buncit. Bank Internasional Indonesia (BII) menyalip posisi BTN dengan pertumbuhan aset 19,10 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan aset BTN yang sebesar 14,36 persen.
Prospek semester II
Kendati tumbuh tinggi, BII menatap semester II dengan gamang. Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII mengatakan, pihaknya tidak berani memasang pertumbuhan aset ataupun kredit yang muluk-muluk. Alasannya, kondisi likuiditas yang masih ketat. Taswin memprediksi, likuiditas perbankan semakin tertekan hingga akhir tahun. “Jadi, untuk memenuhi permintaan otoritas agar kredit hanya tumbuh 15 persen pun sepertinya sulit," ujar dia.
Setali tiga uang, Bank Permata memprediksi, pertumbuhan kredit yang menopang pertumbuhan aset, hanya mampu tumbuh sama dengan arahan regulator di kisaran 15 persen. "Dari akhir tahun lalu kredit Bank Permata hanya bertumbuh 7 persen. Di akhir tahun nanti mungkin naik 14 persen-15 persen," ujar Roy.
Berikut 10 besar bank dengan aset terbesar:
1. Bank Mandiri Rp 674,74 triliun
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp 621,98 triliun
3. Bank Central Asia (BCA) Rp 512,84 triliun
4. BNI Rp 388,01 triliun
5. CIMB Niaga Rp 224,83 triliun
6. Bank Permata Rp 176,57 triliun
7. Bank Panin Rp 156,72 triliun
8. Bank Danamon Rp 154,42 triliun
9. BII Rp 137,79 triliun
10. BTN Rp 135,62 triliun
No comments:
Post a Comment