Sunday, August 3, 2014

Kisah Sukses Mas Anter SMG Milik Mahasiswa Semarang

Usaha kreatif yang menjanjikan bukan hanya dengan menjual produk barang, melainkan bisa juga dengan menawarkan jasa. Di sejumlah kota besar, jasa antar menjadi salah satu hal yang dibutuhkan. Berawal dari iseng, usaha jasa antar yang digeluti seorang mahasiswa bernama Rizka Aldila Haqq ini justru memberikan penghasilan yang tergolong menggiurkan. Dengan modal kecil, usaha jasa antar memberikan penghasilan yang besar, bahkan sekarang bisa merekrut sejumlah mahasiswa untuk kerja part-time.

Kini, Rizka yang notabene masih duduk di bangku kuliah ini bisa mengumpulkan penghasilan bersih di atas Rp 5 juta sebulan. Dia biasa mengutip jasa minimal Rp 10.000 untuk order yang diterima, tergantung tingkat kerumitannya.  Rizka menceritakan, usahanya yang diberi nama "Mas Anter Semarang" ini sudah dimulai sejak November 2011 lalu. Ketika itu ia mengantre untuk membeli tiket nonton. Kemudian iseng mengirim pesa melalui BlackBerry Messenger (BBM) ke seluruh kontak yang dimilikinya apakah ada yang akan ikut pesan.

"Saya ingat waktu itu premier film Breaking Dawn pertama, dan akhirnya saya beli 10 tiket karena banyak yang nitip," ujar mahasiswa Fakultas Ekonomi semester akhir Universitas Semarang ini, pekan lalu.

Dari situ, ia kemudian berpikir untuk melakukan usaha jasa antre tiket nonton film. "Akhirnya saya coba jalankan, waktu itu saya sendiri untuk mengisi waktu luang. Ternyata hasilnya lumayan, akhirnya berlanjut, dan bahkan berkembang sampai sekarang," katanya.

Saat ini, usaha jasanya sudah berkembang menjadi jasa antar atau pengiriman berbagai macam, seperti membelikan makanan, antar surat/dokumen, aneka paket, bunga, dan pengiriman lainnya. "Bahkan ada juga customer yang minta diambilkan nomor antrean rumah sakit, selama bisa, ya akan kami layani," kata lelaki kelahiran Semarang, 2 Mei 1986.

Saat ini, sedikitnya ada tiga mahasiswa yang ikut bergabung sebagai tenaga part time pada usaha yang dijalankannya. "Responsnya ternyata luar biasa. Kalau pas ramai, bisa banyak mahasiswa yang part-time gabung dengan kami. Saking kewalahannya, kadang sampai nolak permintaan," ujar dia.

Untuk pengiriman paket, ia juga akan bertanya detail tentang isi paket tersebut. Jasa pengiriman paket ini banyak dimanfaatkan teman-temannya yang bergerak di bidang usaha online. "Yang penting barangnya tidak berisiko, pernah ada yang minta antar kue tart, tapi kami tolak karena risiko, takut kuenya rusak," tambah dia.

Rizka mengatakan, jumlah kompetitor jasa antar saat ini memang semakin ketat. Sebab itu, ia terus bertekad untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa yang dijalankannya. Selain melalui BBM, ia juga memanfaatkan media sosial lain untuk mempromosikan usahanya, seperti melalui jejaring sosial Twitter.

Sebagian besar konsumennya merupakan orang kantoran yang terlalu sibuk kerja. "Dari karyawan swasta sampai PNS juga ada, mereka biasanya kan tidak punya waktu banyak untuk antre dan lain-lain. Jadi mereka memilih bayar lebih untuk jasa antre. Nah, itulah peluang kami," ungkap Rizka.

No comments:

Post a Comment