Sunday, August 10, 2014

Pemerintah Malaysia Kuasai Saham Malaysia Airlines

Malaysia Airlines System Berhad (MAS) mengatakan hari ini investor negara Khazanah Nasional akan membeli saham Malaysia Airlines yang belum mereka miliki untuk mengambil alih kepemilikan maskapai bermasalah tersebut. Mengutip laporan Malaysia Insider hari ini, 8 Agustus 2014, Khazanah akan membeli saham tersebut dengan harga 1,4 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp 5,1 triliun.

Khazanah, yang sudah memiliki 69,37 persen saham dari MAS, akan melakukan kajian komprehensif dan restrukturisasi terhadap maskapai penerbangan yang pada tahun ini mengalami dua kali kecelakaan pesawat sekaligus. Kepemilikan tunggal akan memungkinkan Khazanah memiliki ruang untuk memperkenalkan struktur modal yang memadai guna memenuhi "kebutuhan dana yang cukup besar" dalam beberapa tahun ke depan, dan untuk mempertahankan operasi di tengah tingkat utang yang tinggi dalam kerugian selama tiga tahun terakhir.

"Kami telah menerima pemberitahuan tentang niat Khazanah untuk mengambil kepemilikan penuh dan menghentikan perdagangan Malaysia Airlines. Direksi kami akan berunding untuk membahas usulan ini, dan tanggapan resmi dari perusahaan akan dikeluarkan kemudian. Selama periode ini, operasi bisnis kami tetap tidak berubah," demikian pernyataan MAS menanggapi Khazanah. Setidaknya dibutuhkan waktu 6-12 bulan untuk menyiapkan usulan secara lengkap mengenai pembelian saham ini setelah adanya persetujuan dari para pemegang saham.

Khazanah merupakan induk investasi mlih pemerintah Malaysia yang dipercaya mengelola dan memegang aset-aset komersial pemerintah. Khazanah memiliki saham di lebih dari 50 perusahaan besar Malaysia, termasuk Axiata, Telekom Malaysia, Tenaga Nasional, CIMB Group, PLUS Expressways, Malaysia Airlines, bandara di Malaysia, dan UEM Land.

Saham Malaysia Airlines kembali terkoreksi setelah tertembaknya pesawat milik maskapai dari Negeri Jiran tersebut di wilayah udara Ukraina pada Kamis, 17 Juli 2014. Tren penurunan harga saham ini makin memperburuk citra Malaysia Airlines, terutama mengingat harga saham maskapai ini belum pulih sepenuhnya setelah hilangnya pesawat MH370 pada Maret silam.

Pada perdagangan di Bursa Malaysia atau Kuala Lumpur Stock Exchange kemarin, harga saham Malaysia Airlines yang berkode MAS terkoreksi senilai 2,5 sen ringgit Malaysia menjadi RM 0,20. Artinya, telah terjadi penurunan harga saham sebesar 11,11 persen pada aktivitas perdagangan sehari sebelumnya. Kejatuhan saham MAS terkini tersebut membuat total penurunan saham perusahaan ini sepanjang tahun telah mencapai 35 persen. Pada awal tahun, posisi harga saham MAS masih bertengger di level RM 0,31.

Kondisi harga saham MAS ini berbanding terbalik dengan harga saham maskapai sekawasan yang menunjukkan tren stabil dalam sebulan terakhir. Harga saham Garuda Indonesia dengan kode GIAA di Bursa Efek Indonesia dipatok Rp 434 per lembar saham. Sedangkan harga saham maskapai Singapore Airlines sebesar SGD 10,4 per lembar saham.

Sebelumnya, pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina, perbatasan Rusia. Dalam tragedi tersebut, 298 penumpang tewas, termasuk di antaranya 12 warga negara Indonesia.

No comments:

Post a Comment