Sunday, August 10, 2014

Ruko Jakarta Garden City Diluncurkan Di Jakarta Timur

Di kawasan Jakarta Timur, Jakarta Garden City (JGC) akan menjadi kawasan yang baru tumbuh sebagai salah satu lahan investasi. Produk properti hunian dan komersial mulai saling melengkapi di kawasan ini.

"Harga properti di kawasan ini masih masuk akal. Mengapa, karena saat ini harga kaveling residensial di Jakarta Garden City masih berkisar Rp 8 juta sampai Rp 9 juta per m2, sedangkan kaveling komersil Rp12 juta per m2," ujar Presiden Direktur PT Mitra Sindo Sukses, Andy K. Natanael, pada pre launching proyek rumah dan kantor (rukan) The Walk di Jakarta Garden City (JGC) di Jakarta Timur, Sabtu (9/8/2014) .

PT Mitra Sindo Sukses, anak usaha PT Modernland Realty Tbk, kembali membangun properti komersial di perumahan skala kota (township) Jakarta Garden City, Jakarta Timur, di Jl Raya Cakung-Cilincing, pintu keluar tol Cakung Timur. The Walk, properti komersial berbentuk rumah kantor (rukan) itu dibangun di atas lahan seluas 9.2 hektar dengan total investasi Rp 148 miliar.

"Dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun mendatang diproyeksikan bakal naik 100 persen menjadi sektar Rp18 juta per meter persegi, bahkan bisa lebih dari itu," kata Andy.

Dia mengatakan, asumsi perhitungannya adalah harga tanah di Kelapa Gading sudah mencapai Rp20 juta per m2 ditambah harga tanah di perumahan besar di Bekasi yang lokasinya tidak jauh dari JGC yang sebesar Rp10 juta per m2. Bila kedua harga tersebut ditarik rata-ratanya, hasilnya menjadi Rp15 juta.

"Karena JGC ada di antara Kelapa Gading dan perumahan besar di Bekasi, dengan harga tanah yang saat ini masih reasonable di kisaran Rp8 juta-Rp9 juta, maka JGC bisa disebut sebagai sun rise property di Jakarta Timur," katanya.

Andy mengaku optimistis dalam kurun waktu 2-3 tahun lagi harga kaveling residensial di kawasan itu sudah menjadi Rp18 jutaan per m2. Menurut dia, ada beberapa faktor pendukung lain yang menjadikan JGC berpotensi cerah seperti itu.

"Pertama, lahan untuk komersial dan pengembangan central business district (CBD) masih cukup luas (70 ha). Sekarang di area komersial ini sudah ada pasar modern, komplek ruko, dan lainnya. Sejalan dengan jumlah penghuni yang makin bertambah, retail asal Jepang juga akan segera memulai pembangunan malnya seluas 210.000 m2 di area seluas 8,5 ha di sini," papar Andy.

Kedua, lanjut dia, sarana pendidikan juga akan ditambah minimal satu sekolah lagi. Salah satu perguruan tinggi terkemuka di ibu kota juga akan hadir di JGC sehingga penghuni perumahan tidak perlu harus jauh-jauh melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Ketiga, lokasi JGC akan semakin mudah diakses setelah tol JORR Cakung tersambung dengan tol dalam kota di Tanjung Priok. Pemprov DKI Jakarta dan PT Jasa Marga sendiri telah menjanjikan di pengujung 2014 nanti tol JORR Cakung-Tanjung Priok sudah siap beroperasi.

"Jadi, dengan adanya akses tol baru ini, ke depan warga yang sehari-hari beraktifitas di kawasan Kelapa Gading, Kemayoran, Mangga Dua, Kota, Pluit, dan Grogol, atau jika akan berpergian ke bandara Soekarno-Hatta juga akan semakin mudah. Bahkan saat ini pun telah tersedia akses langsung menuju jalan Bekasi Raya, sehingga JGC mudah dicapai dari seluruh penjuru," katanya.

Andy menambahkan, ini saatnya kawasan Jakarta Timur berkembang. Ketika di Jakarta Barat dan Selatan sudah sangat berkembang, sementara Jakarta Utara sudah tak ada lahan, maka giliran Jakarta Timur yang lahannya masih banyak mendulang potensi besar.

"Karena perkembangan selama ini selalu melompat ke Bekasi dan sekarang Bekasi sudah padat," kata Andy.

No comments:

Post a Comment