Lebih 2 ribu orang Lombok bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di perkebunan kelapa sawit Sime Darby Malaysia. Head of Human Resources Sime Darby Plantation-Malaysia, Mohammad Fauzi Hassan, memuji mereka sebagai pekerja andal di sektor perladangan.
Fauzi Hassan mengemukakannya kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi sewaktu bertemu di kantor Gubernur NTB, Jumat, 22 Agustus 2014. "Jika dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain, mereka lebih mahir secara fisik maupun mental," kata Fauzi Hassan.
Kunjungan tersebut dilakukan berkaitan dengan dukungan Pemerintah Provinsi NTB agar 90 persen TKI di perusahaan tersebut berasal dari Lombok. Saat ini, komposisi TKI dari keseluruhan pekerja di Sime Darby adalah 70 persen. Sime Darby Plantation-Malaysia merupakan perusahaan yang bergerak dalam lima sektor, yaitu perladangan, properti, permotoran, listrik, dan industri.
Muhammad Zainul Majdi meminta kerja sama yang terjalin selama ini tidak hanya menggunakan penghitungan bisnis semata. "Hendaknya mengedepankan persaudaraan sebagai negara serumpun," ujar Zainul Majdi.
Zainul Majdi juga berpesan kepada Direktur Utama PT Cipta Rezeki Utama Edy Sopyan, yang merupakan perwakilan Sime Darby di NTB, agar selalu memperhatikan legalitas tenaga kerja NTB yang dikirim ke Malaysia. Dia minta agar Sime Darby memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi tenaga kerja Indonesia asal Lombok. "Segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan TKI agar terus diperhatikan dan ditingkatkan," ucapnya.
Kepala Balai Pelayanan, Pendapatan, dan Perlindungan TKI NTB Syahrum menyebutkan tahun 2013 lalu terdapat 36.695 orang TKI yang diberangkatkan ke Malaysia dan Brunei Darussalam. "Sebagian besar bekerja di ladang kelapa sawit," katanya. Jumlah riilnya atau 35.374 orang. Sedangkan untuk tahun 2014 ini, setiap bulan diberangkatkan sekitar 3.000 orang.
Badan Pusat Statistik NTB merilis data remitansi para TKI asal NTB dari berbagai negara sampai dengan Juni 2014 mencapai Rp 677,108 miliar. Tahun sebelumnya, remitansi yang masuk sebanyak Rp 1,429 triliun
No comments:
Post a Comment