Tuesday, August 19, 2014

Filipina Kalahkan Indonesia Dalam Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia harus mewaspadai Filipina. Kendati sama-sama menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif, namun negeri 7.000 pulau tersebut dianggap lebih prospektif. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi mencapai rerata di atas 6 persen yang memicu gelombang investasi besar-besaran.

Filipina juga merupakan negara yang diincar banyak investor properti. Pembangunan proyek apartemen, hotel, perkantoran, dan pusat belanja terjadi di setiap jengkal lahan. Tidak hanya terjadi di kota-kota utama, melainkan juga kota sekunder.

Bahkan di kota terbesar kedua Pulau Panay, Iloilo yang dulunya dianggap kampung, kini lebih gemerlap dan modern. Ini tak lepas dari gelombang investasi senilai 150 peso atau setara Rp 40 triliun di berbagai sektor infrastruktur, utilitas, manufaktur dan properti.

Iloilo, merupakan pusat transformasi provinsi terbesar di Filipina sejak kemerdekaan pada 1945 seiring upaya Presiden Benigno Aquino membatasi migrasi urban ke Manila dan luar negeri. Kota ini bersolek dengan membangun bandara baru, pelabuhan, dan proyek-proyek properti yang memicu tumbuhnya ekonomi.

Perusahaan sekaliber STARTEK Inc yang berbasis di Colorado, Amerika Serikat, dan jaringan hotel internasional Marriott International Inc, melakukan ekspansi di kota ini.

"Pemerintah telah bekerja keras untuk mengembangkan kota-kota sekunder, mengakui mereka sebagai pusat penting dari pertumbuhan ekonomi. Banyak yang dengan cepat menjadi pusat wisata dan pusat-pusat perdagangan, jasa dan industri," kata spesialispembangunan perkotaan Bank Pembangunan Asia di Manila, Alexandra Vogl.

Walhasil, Iloilo yang berjarak satu jam penerbangan dari Manila, berubah menjadi kota gemerlap dengan berbagai tawaran gaya hidup metropolitan. Stigma kumuh seperti jeepney, sepeda motor, gerobak, pedagang asongan, gereja tua, gang-gang sempit, telah pudar.

Iloilo dipenuhi bangunan pencakar langit yang mencolok mata. Sebut saja proyek superblok One Madison Place yang dikembangkan Megaworld Corp senilai 800 juta dollar AS (Rp 9,3 triliun) yang di dalamnya terdapat taman perkantoran, hotel Marriott dan Lafayette Park Square.

Tak jauh dari proyek itu, terdapat proyek rumah sakit, toko, hotel dan rumah yang dibangunAyala Land Inc di Atria Park District. Menyusul SM Prime Holdings Inc dan Robinsons LandCorp yang akan membuka mal pertama mereka di provinsi utara Cagayan Valley, tahun ini.

"Dibutuhkan banyak perencanaan dan visi untuk mengubah Iloilo menjadi seperti sekarang ini.Kami membangun jalan dan jembatan, dan investasi besar mulai datang," kata Walikota JedPatrick Mabilog.

Infrastruktur

Tahun ini, Iloilo menyelesaikan 14 kilometer jalan baru dan memperluas jalan raya sepanjang16 kilometer menuju bandara. Sebuah pusat konvensi 3.700 orang sedang dibangun untuk pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik yang akan diadakan tahun depan.

"Manfaat dari pertumbuhan ekonomi di luar Manila. Pemerintah pusat adalah melakukan hal yang benar. Mengambil langkah pertama dengan melakukan investasi di bidang infrastrukturseperti jalan dan bandara," kata ekonom Credit Suisse Group AG, Michael Wan.

Bandara baru Iloilo, dengan penerbangan Hongkong dan Singapura, berada di antara enamgerbang provinsi yang akan dilelang oleh pemerintah tahun ini sebagai bagian dari programkerjasama pemerintah-swasta diperjuangkan oleh Aquino senilai 20 miliar dollar AS (Rp 234 triliun), sebelum akhir jabatan Juni 2016.

"Proyek-proyek ini akan membuat perjalanan lebih cepat dan lebih nyaman, bukan hanya untukwarga Ilonggos dan Ilonggas, tetapi juga bagi wisatawan yang berkunjung dan pengusahaberinvestasi di Iloilo," kata Aquino.

ertumbuhan Iloilo memicu gelombang migrasi dari desa-desa sekitarnya. PBB memperkirakan populasi Filipina akan tumbuh 18 persen dalam satu dekade menjadi110.400.000 juta jiwa.

Selain itu, kota-kota di provinsi lainnya juga sangat diuntungkan seperti Cauayan di utara danCagayan de Oro di pulau selatan Mindanao. BDO Unibank Inc, bank pemberi pinjamandengan aset terbesar, telah membuka lebih dari setengah cabang baru di luar Manila sejak2013.

Ledakan kota lapis kedua Filipina ini sangat membantu perekonomian nasional, yang tumbuhrata-rata 7 persen dalam dua tahun terakhir. Bank Dunia memperkirakan ekspansi tahun ini sekitar 6,4 persen, dan 6,7 persen pada tahun 2015.

No comments:

Post a Comment