Pejabat eksekutif Uni Eropa menyatakan pihaknya siap "untuk mengambil tindakan" atas keputusan Rusia membatasi impor makanan dan produk makanan dari Uni Eropa. "Pernyataan ini jelas dimotivasi secara politik. Setelah penilaian penuh oleh Komisi terhadap tindakan Federasi Rusia, kami berhak untuk mengambil tindakan yang sesuai," ujar Komisi Uni Eropa dalam pernyataannya, seperti dilansirGulf News, Kamis, 7 Agustus, 2014.
Tanggapan Uni Eropa tersebut menyusul adanya pengumuman Moskow bahwa mereka melakukan "embargo penuh" terhadap impor pangan dari negara-negara Uni Eropa dan negara-negara Barat lainnya, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas kebijakan di Ukraina. Juru bicara Komisi Uni Eropa menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang tindakan apa yang akan diambil Uni Eropa.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menegaskan kabinetnya juga membahas proposal untuk melarang maskapai Eropa dan Amerika Serikat terbang di atas wilayah udara Rusia menuju Asia. Dia menambahkan, "Moskow juga siap dengan kesanggupan untuk mengambil langkah-langkah perlindungan di sejumlah sektor industri, termasuk industri otomotif, galangan kapal, dan produksi pesawat terbang."
Ekspor produk makanan dan pertanian dari Uni Eropa ke Rusia tahun lalu mencapai 11,8 miliar euro atau 10 persen dari total ekspor pertanian Uni Eropa. "Rusia melakukan embargo penuh pada impor daging sapi, daging babi, buah dan sayuran, unggas, ikan, keju, susu, serta produk susu dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Norwegia," tutur Medvedev.
Uni Eropa membalas aksi Rusia tersebut dengan mengeluarkan pernyataan, "Komisi akan memberikan penilaian atas langkah tersebut setelah kami memiliki informasi lebih lanjut tentang maksud mereka dan dampak luasnya."
Uni Eropa menyatakan menggarisbawahi tindakan sanksi pembatasan yang diambil Uni Eropa secara langsung berkaitan dengan langkah referendum Crimea yang menghasilkan hasil menguntungkan Rusia sehingga membuat situasi tidak stabil di Ukraina. "Uni Eropa tetap berkomitmen untuk membuat deeskalasi situasi di Ukraina."
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah dekrit untuk melarang impor selama satu tahun bagi produk daging sapi, babi, unggas, ikan, keju, buah, sayuran, dan produk susu dari negara-negara yang memberlakukan sanksi terhadap Rusia. "Pemerintah siap untuk merevisi jangka waktu satu tahun dari langkah-langkah yang dikenakan jika situasi berubah," ujar Medvedev.
No comments:
Post a Comment