Mayoritas pemegang saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) menolak laporan keuangan perusahaan tahun lalu. Menurut Direktur PT Cipaganti Citra Graha, Toto Moeljono, para pemegang saham menginginkan laporan keuangan yang rinci. "Baru kali ada laporan keuangan yang ditolak," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 25 Agustus 2014.
Dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, sebanyak 89,4 persen tidak menyetujui dan tidak mensahkan laporan keuangan. Para pemegang saham menginginkan penjelasan ihwal keterkaitan antara PT Cipaganti Citra Graha Tbk dengan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (KCKGP).
Koperasi Cipaganti mulai menarik dana dari masyarakat sejak 2008. Koperasi itu menawarkan bagi hasil tetap 1,6-1,9 persen perbulan untuk investasi minimal Rp 100 juta per
tenor 1-5 tahun. Tawaran imbal hasil tetap yang lebih tinggi dari bunga deposito itu membuat warga tergiur.
Hingga pertengahan 2014 tercatat 8.700 mitra koperasi dengan nilai total investasi Rp 3,2 triliun. Namun tak semua janji bagi hasil bisa dibayar. Mulai Maret 2014, Koperasi tak lagi
membayar semua tagihan bagi hasil.
Menurut Toto, pemegang saham menyoroti apakah PT Cipaganti Citra Graha Tbk ikut membayar dana nasabah Koperasi Cipaganti. Sebabnya ada sekitar 4 persen saham koperasi Cipaganti di PT Cipaganti Citra Graha Tbk. "Saya rasa itu bagus, karena pemegang saham peduli dengan perusahaan," kata Toto.
Pemegang saham, kata Toto, tidak tergiur dengan adanya peningkatan keuntungan perusahaan pada 2013. Pemilik saham justru lebih khawatir pada kejelasan transaksi pada laporan keuangan tersebut.
Toto juga menjelaskan bahwa pembagian deviden untuk para pemegang saham masih menunggu disahkannya laporan keuangan tahun buku 2013. "Setelah laporan keuangan disahkan baru diputuskan apakah pembagian deviden akan dilakukan atau tidak," tutur Toto.
No comments:
Post a Comment