Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat kenaikan pendapatan sebesar Rp 76,6 triliun pada semester I-2014 atau meningkat 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan sikap wait and see dari investor pada masa menjelang pemilu 2014, industri asuransi jiwa tetap tumbuh didorong oleh peningkatan kepercayaan dan kesadaran nasabah mengenai pentingnya asuransi jiwa sebagai perlindungan jangka panjang.
"Kinerja industri asuransi jiwa nasional di tanah air pada kuartal kedua 2014 masih tetap tumbuh didorong oleh peningkatan kepercayaan dan kesadaran nasabah mengenai pentingnya asuransi jiwa," ujar Hendrisman saat acara konferensi pers di The Plaza, Jakarta, Senin (1/9/2014).
Meskipun total pendapatan yang diperoleh dari total pendapatan premi sedikit menurun sebesar 2,5%, namun AAJI juga mencatat adanya peningkatan hasil investasi industri asuransi jiwa secara signifikan sebesar 75,8% menjadi Rp 20,78 triliun dari Rp 11,82 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Kinerja total pendapatan premi pada periode ini tercatat sedikit di bawah pencapaian tahun lalu mengingat adanya penurunan total premi bisnis baru sebesar 16,3%.
"Penurunan ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dan masa pemilu 2014 yang membuat nasabah cenderung memilih untuk wait and see dalam berinvestasi," katanya.
Namun demikian, AAJI juga mencatat adanya peningkatan pendapatan premi lanjutan sebesar 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 23,01 triliun serta jumlah tertanggung individu tetap naik sebesar 6,5% menjadi 11,3 juta orang.
No comments:
Post a Comment