Ancaman krisis energi dan bahan bakar menjadikan kegiatan terkait dengan Energi Baru Terbarukan Konversi Energi (EBTKE) menjadi sesuatu yang mendesak untuk segera dilakukan. Sumber daya energi di Indonesia dan dunia semakin menipis, energi menjadi barang langka dan semakin mahal, padahal pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 7 persen setahun.
"Di lain pihak, pertumbuhan permintaan ini tidak diimbangi dengan pasokan energi yang cukup. Akibatnya generasi yang akan datang sangat mungkin akan mengalami kekurangan bahkan krisis sumber daya energi," demikian siaran pers Indonesia EBTKE Conex 2012, Jumat.
Selain itu adanya ketimpangan permintaan dan pasokan terhadap terhadap energi fosil, penggunaan energi fosil juga mengakibatkan perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer bumi. Untuk mengurangi GRK ini perlu ditingkatkan upaya pemanfaatan EBT dan upaya-upaya KE.
Perkembangan EBTKE di Indonesia masih tergolong lambat walaupun peranannya dalam bauran energi nasional sudah lama dirasakan kebutuhannya. Potensi energi baru terbarukan di Indonesia cukup besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Berbagai kebijakan yang mendukung telah dikeluarkan untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan ini. Akan tetapi hal ini masih belum cukup.
Dirjen EBTKE berupaya meningkatkan pemakaian EBT hingga 25 persen pada tahun 2025, dan menurunkan efek GRK hingga 26 persen pada tahun 2020. Dengan demikian diperlukan sosialisasi yang sangat luas dan pemahaman akan pentingnya pengembangan EBTKE demi tercapainya Green Energy di masa mendatang.
Untuk itu Dirjen EBTKE, bekerja sama dengan METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia) beserta FABA Organizer menyelenggarakan Indonesia EBTKE Conex 2012 yang akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menghimpun pemerintah, pelaku bisnis serta masyarakat luas berpartisipasi aktif dalam penggunaan EBTKE di Indonesia.
METI adalah sebuah orgasisasi nirlaba yang merupakan kumpulan pengamat, praktisi dan pendukung pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Adapun rangkaian Indonesia EBTKE Conex 2012 adalah Seminar (17–18 Juli 2012). Seminar ini akan diselenggarakan selama dua hari terdiri dari 10 sesi dan akan membahas mengenai profil sektor-sektor yang ada pada bidang EBTKE di Indonesia, dari segi kegunaan, prospek, penelitian atau teknologi yang ada pada sektor tersebut.
Sumber daya energi di Indonesia dan dunia semakin menipis, energi menjadi barang langka dan semakin mahal
Seminar terbagi atas tiga topik utama, yaitu Progressive Policies to Support Renewable Energy & Energy Conservation Implementation, Effective Policies on Renewable Energy & Energy Conservation Implemented in Several Countries, Success Stories & Lessons Learnt of Renewable Energy & Energy Conservation.
Pameran (17–19 Juli 2012). Pameran akan diikuti oleh berbagai peserta yang akan memamerkan produk-produk, teknologi, serta visi misi peserta terkait sektor EBTKE. Peserta adalah instansi dan industri baik BUMN maupun swasta yang sudah atau nantinya akan berperan dalam mendukung terlaksananya peningkatan peran nasional di bidang EBTKE. Pameran juga terbuka bagi pihak pemilik teknologi EBTKE baik lokal maupun internasional yang ingin mempresentasikan produk/teknologinya.
Forum Bisnis (17–19 Juli 2012). Disediakan juga forum bisnis bagi peserta seminar maupun pameran dan pengunjung. Forum bisnis dimaksudkan untuk saling bertukar informasi mengenai bisnis yang terkait dengan EBTKE, sehingga menjadikan EBTKE semakin digemari dan dibutuhkan oleh kalangan bisnis. Selain itu, disediakan juga ruang untuk para investor maupun pelaku bisnis untuk dapat melakukan kerjasama.
Lomba Karya Ilmiah (1 - 30 Juni 2012). Lomba yang diselenggarakan oleh MAPIPTEK (Masyarakat Penulis IPTEK), akan diikuti oleh kalangan jurnalis dan umum di seluruh Indonesia. Lomba ini akan menampilkan tulisan-tulisan ilmiah mengenai EBTKE yang telah dimuat di media cetak.
Lomba Foto (1–30 Juni 2012). Lomba yang ditujukan bagi para penggemar fotografi dan para foto jurnalis di Indonesia, dengan tema ‘EBTKE telah siap bagi masyarakat Indonesia’. Kegiatan ini untuk menunjukkan dukungan masyarakat terhadap pentingnya EBTKE bagi generasi kita di masa yang akan datang.
Lomba Komik (17-19 Juli 2012). Lomba bagi para penggemar komik dan perancang komik di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan selama masa pameran dengan model ‘comic street’, yaitu membuat komik hanya diatas selembar kertas yang berisi beberapa frame. Komik yang dibuat pun bertema Peranan EBTKE bagi masyarakat Indonesia.
No comments:
Post a Comment