Meski dua lembaga pemeringkat, Moody''s dan Fitch, telah menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment grade), masih sedikit masyarakat yang berminat berinvestasi di pasar modal.
"Investor domestik masih minim," ujar Nurhaida, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dalam keterangan tertulis yang disampaikan juru bicara Bapepam-LK, Djonieri, di dalam acara Indonesia Capital Market Student Studies, Kamis, 23 Februari 2012.
Data Bapepam-LK menyebutkan, jumlah investor domestik di Bursa Efek Indonesia hanya 0,2 persen (sekitar 460 ribu) dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 230 juta warga.
Menurutnya, rasio investor pasar modal domestik masih sangat kecil dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Singapura, contohnya, memiliki investor domestik sebanyak 30 persen dari jumlah penduduk, sedangkan Malaysia memiliki 12,8 persen.
Dari sisi komposisi investor pasar modal, jumlah investor domestik juga masih kalah bersaing dengan investor asing. Investor domestik sebanyak 44,65 persen, sedangkan investor asing 55,35 persen pada akhir 2011.
Djonieri mengatakan, otoritas pasar modal tidak memiliki target untuk meningkatkan jumlah investor domestik tahun ini. Pasalnya, setiap negara memiliki jumlah investor yang berbeda-beda, tergantung perkembangan di negara tersebut."Dengan status investment grade, kami berharap investor lebih percaya untuk menanamkan modal di bursa saham Indonesia."
No comments:
Post a Comment