Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (Japan National Tourism Organization/JNTO) akan membuka kantor di Indonesia tahun depan. Ini adalah kantor ketiga yang dibuka di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand. Tahun ini, JNTO menambahkan Indonesia, Vietnam, dan FIlipina ke dalam daftar pasar yang diprioritaskan.
Menurut Direktur Eksekutif JNTO Singapura Motonari Adachi, biro pariwisata sebenarnya sudah memulai proses membangun kantor di Jakarta. Namun, belum diputuskan apakah harus melaporkannya ke Singapura atau ke Jepang.
Sekarang, JNTO sudah mulai melihat pasar Indonesia lewat kantornya di Singapura. Mereka juga melirik pasar Malaysia dan India. Adapun kantor di Bangkok sedang mengamati potensi pasar Filipina dan Vietnam. "Kami juga sedang mempertimbangkan kantor di India," kaya Adachi seperti TTGAsia, Senin, 28 Mei 2012.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, pasar Indonesia telah tumbuh sebesar 28,3 persen. Pengunjung telah mencapai 13.479 orang, sama dengan periode 2010.
Dengan perekonomian yang stabil dan berkembang, Indonesia dilihat sebagai pasar yang berkembang setelah BRIC. Bahkan analis telah menamakan kelompok negara berkembang baru dengan sebutan VISTA (Vietnam, Indonesia, South Africa, Turkey dan Argentia). Terlepas dari perjalanan liburan pasar MICE (meetings, incentives, conferencing, exhibitions) Indonesia juga besar bagi Jepang.
Manajer Pemasaran dan Penjualan Global Toptour Corp, Cabang Shinjuku, Hisaki Maruyama mengatakan mereka biasanya mendapat insentif dari Eropa melalui perusahaan mobil Jepang di Indonesia. "Tetapi, sekarang kami tidak bisa mendapat insentif seperti itu lagi," ujarnya. Sementara perusahaan Jepang di Indonesia melihat produksi mobil mereka tidak bisa memenuhi permintaan.
"Indonesia memiliki potensi yang sangat baik karena kondisi ekonomi yang baik dan situasi politik yang stabil," kata dia.
No comments:
Post a Comment