Dalam perdagangan semalam, indeks Dow Jones ditutup kembali turun 27 poin (0,21 persen) ke level 12.938, menyusul keluarnya pendapatan perusahaan yang mayoritas lebih rendah dari estimasi sebelumnya.
Harga minyak jenis light sweet diperdagangkan turun ke level US$ 105,96 per barel, di tengah spekulasi akan turunnya jumlah permintaan konsumsi bahan bakar di negara konsumsi energi terbesar di dunia.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia turun tipis 8 poin ke posisi 3.995,02. Investor asing mencatat penjualan bersih di pasar reguler senilai Rp 43 miliar. Dengan saham yang paling banyak dijual antara lain Astra International (ASII), Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), serta Alam Sutera (ASRI).
Analis dari eTrading Securities, Betrand Raynaldi, mengungkapkan, secara teknikal, indeks mengalami koreksi dengan indikator membentuk pola hanging manyang mengindikasikan sinyal bearish reversal (pembalikan arah turun).
Sementara itu, indikator teknikal pergerakan rata-rata (MA) lima harian dan 20 harian membentuk pola golden cross. “Namun perlu diwaspadai karena pergerakan indikator stochastic yang mulai bergerak melandai serta indikator RSI juga bergerak cenderung turun,” tuturnya.
Dalam perdagangan hari ini, indeks akan cenderung melanjutkan pelemahan dan bergerak dalam rentang 3.968 hingga 4.028. Saham-saham yang bisa menjadi pilihan investor kali ini antara lain Japfa Comfeed (JPFA), Bank BTN (BBTN), serta Indomobil (IMAS).
Polychem Indonesia (ADMG) di tahun 2011 berhasil meraup laba Rp 1,58 triliun. Sedangkan Bank Permata (BNLI) mencatat keuntungan Rp 1,16 triliun. PT Pembangunan Perumahan (PTPP) di tahun 2012 membidik kontrak Rp 25 triliun.
No comments:
Post a Comment