Aliran listrik di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, diperkirakan padam empat jam dalam sehari mulai 1 Juni sampai 14 Juni 2012.
"Pemadaman listrik akan bertambah, bisa sampai empat jam sehari," kata Manajer Senior Komunikasi PT Pelayanan Listrik Nasional Batam Agus Subekti di Batam, Kamis.
Pemadaman itu terkait penghentian pasokan gas dari Perusahaan Gas Nasional karena adanya pemeliharaan pipa gas dari sumber di Grisik.
Agus Subekti mengatakan akibat rencana pemeliharaan pipa itu, maka PLN defisit daya lebih dari 40 mega watt lagi. Padahal saat ini, PLN sudah kekurangan daya sekitar 20 mega watt. Akibatnya, pemadaman akan lebih parah dari satu hingga dua jam per hari menjadi empat jam per hari.
"Dengan begitu, PLN defisit daya sekitar 70 megawatt," kata dia.
Ia mengatakan saat ini PLN Batam dibantu pihak terkait tengah mengupayakan agar gas tetap mengalir ke Batam.
"Tapi masalahnya sumber gas PLN Batam cuma satu," kata dia.
PLN Batam, kata dia, juga berupaya memaksimalkan penggunaan PLTU Panaran untuk menghasilkan daya. Namun, tidak bisa.
PLN berharap PLTU Panaran bisa menghasilkan daya 55 mega watt, sehingga bisa menutup kebutuhan beban puncak. Namun, ternyata PLTU itu hanya mampu menghasilkan daya 22 mega watt.
"Awalnya kami berharap Panaran mampu menopang beban puncak," kata dia.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Ahmad Hijazi mengatakan pemerintah selalu mengadvokasi PLN Batam agar terus mendapatkan aliran gas.
"Pemkot Batam selalu mengadvokasi PLN Batam ke Kementerian ESDM agar diperhatikan lebih terkait penyaluran gas," kata dia.
Karena meskipun PLN Batam adalah swasta, namun tetap memiliki kewajiban melayani masyarakat, kata dia.
"Sebenarnya kami mengadvokasi masyarakat melalui PLN Batam, karena ini kepentingan masyarakat," kata dia.
Pemerintah daerah juga sudah meminta PGN untuk tetap mengalirkan gas ke PLN Batam. "Tapi bagaimana, ini kan untuk pemeliharaan pipa," kata dia.
No comments:
Post a Comment