Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo mengatakan, pemerintah akan mengucurkan dana Rp 1 triliun untuk memulai pembangunan kilang minyak pada tahun 2013. "Mudah-mudahan 2013 kita akan bisa menyiapkan Rp 1 triliun untuk memulainya, dan itu kanmultiyears," sebut Evita, di DPR, Jakarta, Kamis (31/5/2012).
Ia mengatakan, memang belum ada kemajuan terkait pembangunan kilang minyak baru di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, dan Tuban, Jawa Timur. Sejauh ini, PT Pertamina diminta oleh Kementerian ESDM untuk bernegosiasi dengan calon investor.
"Seperti untuk (kilang) Balongan dengan Kuwait dan untuk (kilang di) Jawa Timur dengan Saudi Aramco," sambung dia.
Ia berharap negosiasi tersebut sudah selesai akhir tahun ini. Pemerintah pun menargetkan pembangunan kilang bisa selesai pada tahun 2017. "Karena butuh waktu 3-4 tahun," tambah Evita.
Pemerintah, lanjut Evita, akan mengucurkan dana sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2013. Dana ini akan digunakan untuk melakukan studi, termasuk pencarian lokasi. "Salah satu yang kita lakukan kita akan biayai oleh pemerintah sendiri. Mulai 2013 mudah-mudahan," pungkas Evita.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa pernah mengemukakan bahwa sebagian minyak mentah Indonesia itu diekspor. Hanya sebagian yang diolah di dalam negeri. Untuk memenuhi sisa kebutuhan, impor harus dilakukan, seperti dalam bentuk produk berupa premium ataupun pertamax.
Menurut dia, Indonesia tidak boleh menggantungkan diri pada impor minyak mentah dan produk bahan bakar minyak (BBM) dalam jangka panjang. Sebagai salah satu langkah ke depan, Hatta menyatakan bahwa pemerintah sedang membangun dua kilang baru di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, dan Tuban, Jawa Timur. Kedua kilang ini akan memproduksi pertamax, yakni BBM nonsubsidi. Pembangunan kedua kilang ini mendapat sokongan dari Kuwait dan Arab Saudi.
No comments:
Post a Comment