PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia berencana masuk ke dalam bisnis reksadana pada tahun ini seiring dengan indistri pasar modal yang positif meski sentimen negatif global membayangi.
"Industri pasar modal mempunyai tren positif dari tahun ke tahun, meski pasar modal saat ini dibayangi sentimen negatif global kami yakin industri itu tetap tumbuh maka itu kami berencana masuk ke dalam reksadana," ujar Direktur Bank ICBC Indonesia Sandy Tjipta Muliana usai acara peringatan HUT ke-5 ICBC Indonesia di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu izin dari Bank Indonesia (BI). Selain masuk ke dalam bisnis reksadana, ICBC Indonesia juga akan masuk ke dalam bisnis bancassurance.
Selain itu, lanjut dia, ICBC Indonesia juga akan memperbesar porsi ritel hingga 40 persen. Saat ini, pembiayaan untuk korporasi hampir 90 persen, dan sisanya di konsumer dan ritel.
"Saat ini, konsumer dan ritel masih kecil. Kita akan memperbesar porsi ritel hingga 40 persen seiring dengan Indonesia yang memiliki perekonomian cukup kuat. saat ini masih didominasi pembiayaan korporasi, namun sisi konsumer dan ritel masih terus tumbuh," kata dia.
Terkait kondisi perekonomian global yang tengah melambat, pihaknya mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan terhadap Indonesia. Meski demikian, pihaknya tetap berhati-hati.
"Sejauh ini dari analisa kami, kondisi global tidak terpengaruh terhadap kinerja perusahaan, namun kita tetap berhati-hati dan menjadi perhatian," ucap dia.
Sandy mengemukakan, tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bank tersebut saat ini sebesar 0,21 persen. Intermediasi perbankan terus membaik, hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit yang terus tumbuh dengan "Loan Deposit Ratio" (LDR) sebesar 80 persen.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, perusahaan akan menambah cabang hingga 26 cabang, saat ini cabang ICBC Indonesia baru mencapai 19, sebanyak delapan cabang berada di Jakarta.
"Rencananya kami akan membuka cabang di Makasar, Balikpapan, Bali dan kota besar lainnya. Di Jakarta kita akan menambah cabang juga," ucap dia.
Ia mengaku, perusahaan juga akan mendapatkan suntikan modal untuk mengembangkan bisnis. Saat ini, modal perusahaan mencapai Rp9,5 triliun.
Sementara, pada April 2012, total aset Bank ICBC indonesia sebesar Rp22,6 triliun, atau meningkat 33 kali dari total aset pada saat proses akuisisi di tahun 2007.
No comments:
Post a Comment