Monday, May 21, 2012

Berharap Harga Batubara Selamatkan Indo Tambangraya Megah

Melemahnya harga batubara pada paruh kedua tahun ini menyusul permintaan yang turun. Kondisi ini akan berpengaruh pada performa perusahaan tambang batubara, tak terkecuali PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Menurut periset Trimegah Frederick Daniel Tangela permintaan batubara relatif lebih lemah. Harga patokan batubara Newcastle menurun dari US$99,2 per ton (11% YTD dari rata-rata US$110) menjadi US$90 per ton pada paruh kedua di 2012. Artinya, harga patokan batubara sekitar US$100 per ton (turun 17% YoY).

"Kami mencatat, harga rata-rata penjualan ITMG diskon 10% bila melihat harga batubara di Newcastle," kata Frederick dalam risetnya Mei 2012.

Kendati demikian, kontrak batubara sudah mencapai 60% dari asumsi volume penjualan barubaraa sekitar 26,5 juta ton atau meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya dengan harga rata-rata penjualan US$100 per ton.

"Kami mengekspektasikan minimal dampak pada ITMG harga rata-rata penjualan 2012 dapat menyentuh US$96 per ton dibanding dengan 2011 sekitar US$97 per ton.

Harga batubara yang lebih rendah paruh kedua tahun ini akan berdampak pada harga rata-rata penjualan di 2013 dari US$91 per ton (turun 5% YoY), sebelumnya meningkat 6% di 2014 mendatang.

"Kami menargetkan harga ITMG Rp39.500 dengan asumsi PE 2012 sebesar 92 kali. Rekomendasi hold," tuturnya.

Pada kuartal pertama 2012, laba bersih ITMG naik 32% menjadi US$124,5 juta didukung oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan harga jual rata-rata. Pendapatan pada kuartal yang serupa turut naik 23%.

Volume produksi batubara perseroan mencapai 5,7 metric ton (MT) hingga kuartal pertama 2012. Untuk produksi perseroan berasal dari Indominco sebesar 3 mt, Trubaindo sebesar 1,7 mt, Embalut sebesar 0,3 mt, Td Mayang sebesar 0,5 mt, Jorong sebesar 0,3 mt.

ITMG menargetkan penjualan sebanyak 27 juta ton di 2012, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 24,7 juta ton.

Pada 2011 lalu, penjualan dipasarkan ke China, Jepang, India, Indonesia, Taiwan, Italia serta negara lain di Asia Timur dan Tenggara. Penjualan tersebut dijual dengan harga rata-rata jual batu bara yang lebih tinggi 30 persen dari US$74,9 per ton menjadi US$97,1 per ton.

No comments:

Post a Comment