PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tergabung dalam sindikasi pembiayaan senilai 450 juta dolar AS untuk PT Krakatau Steel guna pembangunan pabrik Blast Furnace Complex.
"Proyek pembangunan pabrik Blast Furnace Complex nantinya memiliki kapasitas produksi 1,2 juta ton hot metal per tahunnya," kata Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto dalam acara penandatanganan perjanjian kredit di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, dalam sindikasi pembiayaan tersebut, BNI memberikan fasilitas pembiayaan seniali 100 juta dolar AS. Fasilitas pembiayaan ini menunjukkan komitmen BNI untuk meningkatkan pembiayaan pada sektor manufaktur seperti pada industri baja.
"Ini dikarenakan industri baja merupakan sektor yang menjadi kebutuhan utama dalam percepatan pembangunan nasional yang tertuang dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)," ujarnya.
Selain itu, lanjut Krishna, pemberian fasilitas kredit komersial ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dan perbankan nasional untuk turut mendukung pembangunan pabrik Blast Furnace Complex.
Diungkapkannya, dengan ditandatanganinya kredit untuk proyek pembangunan pabrik Blast Furnace Complex, maka dapat dipastikan hingga saat ini BNI telah menyalurkan fasilitas kredit pembiayaan untuk Krakatau Steel Group sebesar Rp6,1 triliun.
Anggota sindikasi dalam pembiayaan pabrik Blast Furnace Complex adalah BNI, Bank Mandiri, dan BRI. Ketiga bank BUMN tersebut bertindak sebagai "Joint Mandater Lead Arrenger".
Pemberian fasilitas kredit sindikasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok, Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI Asmawi Syam, dan Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang.
No comments:
Post a Comment