PT Prima Java Kreasi atau yang lebih dikenal Big Daddy menegaskan rencananya untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini. "Masih lanjut. Kami tetap berusaha tahun ini,” ujar Presiden Direktur PT Prima Java Kreasi, Michael Rusli, di Senayan City, Jakarta, Ahad, 27 Mei 2012.
Ia menyatakan rencana IPO sudah digadang perusahaannya sejak setahun lalu, meski keperluan dana operasional tahun ini telah tercukupi dengan masuknya dana investor dari luar hingga Rp 200 miliar. Namun rencana untuk melepas saham ke publik tetap menjadi agenda perusahaan penyelenggara konser musik itu.
Ia enggan menyebutkan siapa investor yang telah menjadi penyandang keperluan modal usahanya itu. “Ada dua investor, satu dari asing, lainnya dari lokal. Soal namanya saya tidak bisa sebutkan,” kata dia.
Rencana Rusli melakukan IPO mendapat dukungan jajaran direksi perusahaan. Menurut salah satu sumber kepada Tempo, rencana tersebut tetap menjadi prioritas tahun ini. “Listing-nya mungkin kami targetkan kuartal IV,” ujar sumber itu saat pengumuman pembatalan konser Lady Gaga di tempat yang sama.
Sumber tersebut menepis anggapan jika molornya soal kepastian rencana IPO disebabkan oleh batalnya konser Lady Gaga ke Tanah Air. “Tidak benar, kami tetap dengan rencana semula. Makanya kami lihat lagi rencana itu (IPO),” kata dia.
Sebelumnya perusahaan yang bergerak di bidang promotor musik, sport, ataufamily show ini berencana melepas 35-40 persen sahamnya ke publik dengan target dana di kisaran Rp 250–300 miliar. Sebagian besar dana itu akan dipakai untuk pembayaran utang perusahaan, sedangkan sisanya bakal digunakan membiayai aktivitas konser, pendidikan, dan investasi infrastruktur.
Saat ini, nilai utang yang dimiliki Prima Java mencapai Rp 200 miliar. Utang tersebut didapat Prima Java di tahun lalu yang berasal dari induk usahanya dan juga investor asing yang sudah menyuntikkan dana ke Prima Java.
No comments:
Post a Comment