Pertamina Hulu Energi "West Madura Offshore" (WMO) meraih penghargaan "Corporate Social Responsibility" (CSR) 2012 karena upayanya merevitalisasi Kampung Semarangan di Gresik dari lingkungan kotor menjadi bersih.
"Senior Executive VP & General Manager" Pertamina Hulu Energi WMO, Imron Asjhar, menjelaskan, penghargaan yang diterima dari Sekjen Departemen Sosial Toto Budi Santosa tersebut membanggakan warga Kampung Semarangan, yang lokasinya di RT-1/RW-1, Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.
"Salah satunya adalah Ketua RT-1 Muhammad Bakir, yang ikut berjuang merevitalisasi Kampung Semarangan menjadi kampung bersih," katanya dalam siaran pers di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, pada tahun 2008 Kampung Semarangan pernah menyandang predikat sebagai kampung paling kotor.
Hal tersebut menjadi alasan bagi Muhammad Bakir untuk bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi WMO yang saat itu masih bernama Kodeco Energy dan melaksanakan program pelatihan kesadaran lingkungan.
"Dalam program itu kami ingin menumbuhkan gerakan usaha mikro kecil menengah," ujarnya.
Dengan besarnya dukungan warga Kampung Semarangan, tambah dia, Muhammad Bakir berhasil membawa kampungnya menempati peringkat ketiga dari Lomba Kebersihan di Kabupaten Gresik meskipun ia hanya seorang guru.
"Walau menjadi juara ketiga, kami tetap memberikan apresiasi khusus terhadap warga Kampung Semarangan karena prestasinya yang menggalakkan kesadaran hidup bersih," kata dia.
Mengenai program CSR Pertamina Hulu Energi WMO, kata dia, penerapannya memakai metode "philanthropy" dan "sustainability" yakni program berkelanjutan yang bertujuan memandirikan masyarakat.
"Kami punya program pemberdayaan sumber daya manusia, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah rumah tangga, pemberdayaan UMKM, dan konversi energi. Sementara, Kampung Semarangan adalah kombinasi program semua itu," katanya.
Dalam mewujudkan program CSR di Kampung Semarangan, lanjut dia, pihaknya menjalani tiga tahapan seperti pada tahun pertama merupakan masa pelatihan, pengelompokan dan bantuan peralatan. Tahun kedua meliputi pengawasan, pendampingan manajemen, pemasaran, dan dukungan pengembangan usaha.
"Tahap akhir adalah periode membentuk kemandirian, pengembangan usaha, dan tenaga kerja. Di sisi lain, upaya pelatihan merupakan rutin dilakukan setiap tahun dan bekerja sama dengan BLKIP Menanggal Surabaya," tukasnya.
No comments:
Post a Comment