-Penggunaan gas elpiji bersubsidi akan diawasi penggunaannya. Pertamina akan menggelar ujicoba penggunaan kartu pintar EDC atau Electronic Data Colecting untuk mengendalikan penggunaan gas elpiji bersubsidi. ”Pilot projectnya di Sumedang,” kata General Manager Fuel Retail Marketing Region III Pertamina Hasto Wibowomen di Bandung, Selasa, 22 Mei 2012.
Hasto menjelaskan, kartu pintar itu mencatat kuota yang dipatok untuk penggunaan setiap bulannya, untuk setiap keluarga yang mendapat jatah gas elpiji bersubsid itu. ”Kartu EDC ini dibagi untuk alokasi setiap bulannya, kalau habis ya sudah memang itulah jatahnya,” kata dia.
Menurut dia, Pertamina melakukan pendataan penggunaan gas elpiji bersubsidi dalam kemasan tabung gas 3 kilogram itu pada tiap lembaga penyalur, mulai dari agen hingga pngecer atau pangkalan. ”Persis yang sedang kita kembangkan untuk di pompa bensin, kalu di SPBU sedang dikembangkan kartu RFID, pilot project-nya di Kalimantan Selatan,” kata Hasto.
Pengawasan diperlukan agar Pertamina menemukan cara penyaluran gas elpiji bersubsidi itu tepat sasaran. Manager LPG dan Gas Product PT Pertamina Region III Zulfikar menambahkan uji coba kartu EDC sebagai penerapan sistem distribusi tertutup gas elpiji bersubsidi. Tahapannya dimulai dari identifikasi berbasis kepala keluarga yang sudah mendapat paket program konversi minyak tanah ke gas.
Zulfikar mengatakan, program itu sudah berjalan di Sumedang. ”Setiap kepala keluarga yang sudah terdata mendapatkan kartu elektronik yang terdata di pangkalan mana, di pangkalan itu disediakan EDC termasuk rekapitulasi yang bisa dicetak secara manual,” kata dia.
No comments:
Post a Comment