Aksi jual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 1,03 persen pada awal pekan, Senin.
IHSG BEI ditutup turun 43,71 poin atau 1,03 persen ke posisi 4.200,91. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 9,92 poin (1,36 persen) ke level 720,45.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan, investor mengambil posisi jual sehingga mendorong IHSG BEI melemah. Hal itu menyusul skema penyelesaian krisis hutang Eropa yang tidak kunjung jelas.
"Skema penyelesaian krisis hutang Eropa yang tidak kunjung jelas mendorong investor mengambil posisi jual, hal itu juga terjadi di bursa regional Asia," kata dia.
Selain itu, ujarnya, pasar saham di dalam negeri juga dipengaruhi oleh tekanan jual pada saham-saham Grup Bakrie.
Ia memperkirakan, indeks BEI masih akan bergerak melemah menyusul minimnya sentimen positif dari dalam negeri maupun eksternal di kisaran support-resistance 4.150-4.225 poin pada Selasa (25/9).
Sementara itu, saham yang mengalami kenaikan diantaranya, Multipolar (MLPL) naik Rp18 ke Rp205, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp50 ke Rp8.000, Agis (TMPI) naik Rp20 ke Rp500.
Saham yang melemah, Bumi Resources (BUMI) turun Rp160 ke Rp680, Energi Mega Persada (ENRG) turun Rp12 ke Rp84, Berau Coal Energy (BRAU) turun Rp19 ke Rp186.
Frekuensi transaksi perdagangan saham sebesar 146.341 dengan volume mencapai 5,110 miliar lembar saham senilai Rp3,545 triliun. Tercatat 86 saham menguat, sebanyak 171 saham melemah, sementara 94 saham belum bergerak nilainya.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 40,24 poin (0,19 persen) ke level 20.694,70, indeks Nikkei-225 turun 40,71 poin (0,45 persen) ke level 9.069,29, dan Straits Times melemah 10,30 poin (0,33 persen) ke level 3.067,93.
No comments:
Post a Comment