Penambahan kuota BBM bersubsidi itu sekaligus bisa menutupi kekurangan stok BBM bersubsidi yang dikhawatirkan akan mengancam hampir sebagian wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
"Itu kan hitungannya secara keseluruhan, jadi kuotanya dibagi secara proporsional," kata dia. Direncanakan penambahannya bisa 4 juta kiloliter atau 10 persen pagu kuota yang dianggarkan.
Dia akui, kuota BBM pada 2012 ini memang sangat kurang walau itu bukan ancaman dan semua akan menemukan solusinya. "Mengapa, karena kan kita tahu APBN pada 2012 itu dialokasikan untuk 40 juta kilo liter tidak cukup, jadi asumsinya ada kenaikan," katanya.
Ketika ditanyakan, berapa jumlah penambahan kuota BBM bersubsidi tersebut, Hatta mengatakan, jumlahnya berkisar antara 3 hingga 4 juta kiloliter. "Namun kita lihat saja nanti berapa. Nanti dibahas Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR," kata dia.
Di sisi lain, serapan BBM paling banyak di Tanah Air masih di sektor transportasi dengan transportasi pribadi masih mendominasi. Hanya kurang dari sepertiga saja pemakaian BBM itu dipakai untuk aktivitas produktif investasi.
Tingkat pemakaian BBM untuk transportasi pribadi itu semakin meningkat saat penjualan mobil pribadi meningkat, yang berdasar data Gaikindo hingga ditargetkan 1.000.000 unit pada 2012 atau sekitar 890.000 unit pada 2011.
No comments:
Post a Comment