Lembaga penelitian dan informasi investasi asal India, Godrej International Ltd, menyatakan, Indonesia memiliki cadangan minyak sawit tersembunyi. Menurut Direktur Godrej International, Dorab Mistry, total cadangan sawit Indonesia bisa mencapai 4 juta metrik ton per bulan, dua kali jumlah perkiraan sebelumnya. “Sangatlah sulit untuk mengakali harga minyak sawit saat ini,” ujar Mistry dalam konferensi pers di Singapura kemarin.
Menurut dia, melimpahnya pasokan minyak sawit Indonesia akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah produksi. Selain itu, cadangan tersembunyi Indonesia juga karena dinaikkannya pajak ekspor minyak sawit mentah sejak 2011.
“Hingga saat ini, penerapan pajak ini masih menjadi isu paling didiskusikan di antara analis, dimana Indonesia berupaya menyimpan cadangannya,” paparnya.
Dia memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia sekitar 2 juta ton di September dan Oktober 2012 didorong oleh faktor musiman. Total produksi sawit negeri Jiran tahun diperkirakan sebesar 18,2 juta ton.
Sementara jumlah produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan mencapai puncaknya pada November 2012. Tahun ini Indonesia diperkirakan memproduksi minyak sawit sebesar 27 juta ton naik dibandingkan 25,2 juta ton tahun lalu.
Mistry memperkirakan harga perdagangan minyak sawit di kisaran US$ 930 – US$ 3.300 per ton bulan ini dan bulan depan. Harga kontrak perdagangan minyak sawit teraktif di Malaysia kemarin tercatat turun.
Jumlah cadangan minyak sawit di Indonesia dan Malaysia akan membatasi kenaikan harga jual. Meskipun kedelai, sebagai pesaing utama minyak sawit, sempat mencatatkan rekor harga tertinggi akibat turunnya pasokan. Harga minyak sawit mengalami tren penurunan di 2012, sementara harga kedelai sempat melonjak 44 persen.
Patokan harga minyak sawit di Malaysia turun 8,2 persen tahun ini. “Kisah besarnya tahun 2012 adalah soal cadangan di Indonesia,” ungkapnya. Cadangan normal bulanan di Indonesia selama dua tahun terakhir sebanyak 3,5 juta – 4 juta ton per bulan dibandingkan angka estimasi konvensional sebesar 1,5 juta – 2 juta ton.
“Indonesia tidak memiliki data statistik yang baku. Dan kami tidak bisa melihat angka 4 juta ton memang tersedia di sana,” ujar Kepala Perdagangan LT International Sdn, Chandran Sinnasamy.
Besarnya jumlah cadangan minyak sawit Indonesia, kata dia, bisa dipahami mengingat angka produksi meningkat untuk cadangan Oktober dan November. Harga minyak sawit mengalami tren penurunan di 2012, sementara harga kedelai sempat melonjak 44 persen.
No comments:
Post a Comment