Thursday, September 20, 2012

Menghitung Pangsa Pasar PT Kobexindo Tractors Tbk di Pasar Alat Berat

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan tambang batubara untuk skala menengah kecil pesat, yang dipacu permintaan batubara dengan nilai kalori kecil meningkat. Kondisi ini menguntungkan PT Kobexindo Tractors Tbk.

Tim riset Lautandhana Securindo pertumbuhan batubara dari tambang menengah kecil ini diperkirakan semakin pesat. Oleh sebab itu, permintaan alat berat semakin meningkat didukung oleh kegiatan di sektor pertambangan yang terus bertumbuh, seiring dengan program MP3EI dan didukung oleh UU No 2 Tahun 2012 tetang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan.

Pada periode 2012-2014, permintaan alat berat diramal meningkat 17,8% dari 21.860 unit pada tahun ini, menjadi 30.309 unit dalam dua tahun mendatang.

"Penyumbang terbesar masih berasal dari sektor pertambangan dan diproyeksikan tumbuh 19,9% dari 13.382 unit menjadi 19.237 unit," urai tim riset Lautandhana edisi Juli 2012.

Pada periode tersebut, Ebitda Kobexindo diproyeksikan meningkat dengan CAGR 26,9% menjadi Rp354 miliar pada 2014 mendatang. Ebitda marjin pun ikut terdongkrak berkisar 11,1%-11,4%, ditopang oleh marjin kotor stabil di posisi 21% atau tertinggi di industri alat berat.

"Capaian ini didukung oleh perluasan kantor cabang dan fasilitas produk pendukung, yang terletak di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," paparnya.

Perseroan memiliki beberapa pilihan alat berat, antara lain excavator mampu mengangkat bebas 40-50 ton. Bahkan, model Doosan S 500 LC-V menjadi pemimpin pasar alat berat di Indonesia pada 2011 silam telah merebut pangsa pasar Komatsu.

"Model excavator ini menguasai pangsa pasar 39,2% di kelasnya, didukung oleh bertumbuhnya penggunaan alat berat sekitar 40-50 ton menyusul produksi pertambangan," paparnya.

Penjualan Kobexindo akan tumbuh dengan CAGR 24,9% dari 1.307 unit pada tahun ini, menjadi 2.040 unit dalam dua tahun ke depan.

"Sehingga pendapatan perseroan diproyeksikan naik dengan CAGR 25,2% menjadi Rp3,1 triliun untuk 2014, dibandingkan tahun ini Rp1,9 triliun," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Lautandhana memproyeksikan PER dan EV/EBITDA perseroan pada tahun ini masing-masing berkisar 9,1-10,7% dan 5,7-7,4%.

No comments:

Post a Comment