erusahaan manajemen artis mengalami peningkatan pesanan pentas untuk beberapa artisnya hingga hampir dua sampai tiga kali lipat. Sebagian besar artis yang diundang adalah penyanyi beraliran dangdut dan pop melayu. Manajer Umum PT Media Musik Proaktif Ari Razuardi di Jakarta, Minggu (23/3/2014), mengatakan, lonjakan itu sudah mulai dirasakan oleh beberapa artisnya. Omzet yang didapat pun juga berlipat.
Ia menjelaskan, jika pada hari normal, manajemen mendapat sekitar lima hingga enam acara setiap bulan. Namun, sejak memasuki masa kampanye, manajemen kebanjiran pesanan untuk mengisi acara 10 sampai 15 kali dalam satu bulan.
Acara yang diikuti artis itu sebagian berada di wilayah luar Jakarta, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Meski mengalami peningkatan jumlah permintaan untuk acara kampanye, manajemen tidak mengubah harga pentas para artisnya. Tarif untuk sekali tampil mencapai Rp 50 juta hingga Rp 60 juta setiap artis.
”Kalau untuk kampanye, artis dangdut yang biasanya diminta karena peminatnya lebih banyak,” kata Ari. Tarif yang sama diberlakukan untuk setiap artis yang diminta.
Namun, tarif bisa berubah jika undangan kampanye berada di luar Jakarta. Kondisi itu bergantung pada lokasi kampanye di daerah. Hal itu misalnya jarak lokasi dari bandara, lama waktu perjalanan hingga pelosok, dan akses terhadap fasilitas artis. Hal itu akan berpengaruh di dalam penghitungan tarif setiap kali tampil. ”Namun, semuanya bergantung pada negosiasi dengan penyelenggara,” ujarnya.
Meskipun demikian, Ari mengatakan, untuk acara kampanye, tahun ini tidak seramai periode kampanye lima tahun lalu. Ia tak mengetahui pasti penyebabnya. Minat masyarakat pun tidak berubah dari tahun lalu, yaitu musik dangdut dan pop melayu.
”Sekarang banyak partai politik tidak membuat acara hiburan,” kata Ari. Menurut dia, beberapa partai politik sudah ada yang pesan borongan dalam masa kampanye ini.
Elza dari Republik Cinta Management, Minggu, di Jakarta, menegaskan, masa kampanye saat ini memberikan peluang bagi artis Ibu Kota. Grup musik The Virgin, misalnya, sudah ”dipinang” salah satu partai untuk mengisi acara kampanye di tiga kota. Di sisi lain, ada juga artis yang dengan sengaja menolak pekerjaan mengisi acara kampanye partai.
Republik Cinta Management menaungi grup musik The Virgin, Duo Mitha dan Dara. Artisnya sudah dikontrak partai tertentu untuk kampanye di beberapa kota sampai akhir bulan Maret ini.
Meski tidak secara spesifik mengungkapkan bayaran yang diterima The Virgin untuk acara kampanye, tetapi Elza memberi gambaran, untuk satu kali tampil dalam acara luar ruangan, The Virgin dibayar Rp 50 juta. Dengan dana tersebut, band ini menyanyikan sepuluh lagu.
Sementara itu, Lia dari Top Mandiri Management (TM Management) mengatakan, sampai saat ini ia belum menerima tawaran dari partai yang ingin menggunakan jasa artisnya, seperti Randy Pangalila, grup vokal Dragonboys, dan Tommy Kurniawan, untuk mengisi acara kampanye.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Event Organizer Indonesia (Apevi) Hendra G Kaban mengatakan, beberapa acara peluncuran produk dan acara luar ruangan (event outdoor) sempat tertunda menunggu masa kampanye selesai. Bahkan, menurut dia, di Medan, Sumatera Utara, acara di luar kampanye partai hampir berhenti total.
Kaban menjelaskan, biasanya setiap minggu diadakan empat hingga enam acara. Namun, sejak masa kampanye hanya sekitar dua acara per minggu. Kaban juga menerangkan, hal ini disebabkan acara nonkampanye akan kalah pengaruh
No comments:
Post a Comment