Ekonom Bank DBS Gundy Cahyadi mengatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor utama yang mendukung perekonomian. Di samping pemulihan investasi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang kuat akan membentuk dasar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun 2014.
"Pertumbuhan konsumsi masih sangat kuat. Sepanjang tahun 2013 pertumbuhan impor barang konsumen relatif stabil dibandingkan barang investasi, walaupun rupiah mengalami pelemahan," kata Gundy di Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Gundy mengatakan, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan PDB secara keseluruhan tetap stabil. Kecenderungan tren saat ini menunjukkan pertumbuhan PDB secara keseluruhan tetap stabil.
"Kecenderungan tren saat ini menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan mencapai 5,6 persenyear on year pada semester pertama 2014, sekitar 0,3 persen lebih tinggi dari rata-rata yang biasa terjadi semester pertama dalam 3 tahun terakhir," ujar dia.
Ketahanan yang mendasari konsumsi rumah tangga pun diyakini Gundy akan menambah dampak positif pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014. Ini berdasarkan indikator-indikator seperti misalnya kepercayaan konsumen yang telah pulih sebelum bulan Mei 2013.
"Berdasarkan survei BI (Bank Indonesia), penjualan ritel saat ini tumbuh lebih dari 20 persen year on year. Pertumbuhan pada penjualan kendaraan tetap kuat, tren tetap meningkat lebih dari 10 persen year on year hingga saat ini, mempertahankan pertumbuhan sejak tahun lalu," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment