Kelompok tani Banyumas, Jawa Tengah, punya cara jitu melawan kedigdayaan tengkulak memonopoli harga durian. Kelompok Tani Maju Makmur Desa Alasmalang menggelar acara “Bazar 10 Ribu Durian” di sentra penghasil durian itu kemarin. “Kami ingin mekanisme pasar yang adil antara petani dengan pembeli,” kata Ketua Kelompok Tani Maju Makmur Desa Alasmalang Hasan Susanto, Ahad 9 Maret 2014.
Menurut dia, selama ini, harga durian sudah ditentukan oleh pedagang besar yang berlaku sebagai tengkulak. Dengan mekanisme pasar yang adil, kata dia, petani bisa meningkatkan kesejahteraannya. Tahun depan, kata dia, akan diadakan bazar yang lebih besar dengan konsep wisata alam. “Wisatawan bisa menikmati durian di hutan durian yang teduh,” ujar Hasan.
Hasil gebrakan ini, jauh-jauh dari Bandung, Jawa Barat, Haji Sony, 54 tahun, usai ibadah subuh bergegas memanaskan mobilnya. Bersama istri dan kedua anaknya, dia meluncur ke Desa Alasmalang Kecamatan Kemranjen Banyumas. Tujuannya hanya satu, memborong durian di acara bazar 10 ribu durian. “Saya maniak durian, makanya saya datang ke sini,” ujar Sony, di lokasi bazar.
Bazaar dibuka sekitar pukul 10.00, namun pecinta durian sudah antre sejak pukul 09.00. Akibatnya, hanya dalam waktu satu jam itu, durian yang dijual di bawah harga pasar itu pun ludes terjual. Tak tanggung-tanggung, Sony memborong empat kardus berisi durian Kromo Banyumas. Durian lokal asli Desa Alasmalang ini buahnya tebal dengan rasa yang legit.
Ketua Panitia Bazar Durian 2014, Estiko Aji Saputro menambahkan, bazaar diadakan untuk melawan durian impor yang selama ini lebih dikenal masyarakat Indonesia. “Indonesia kaya akan produk durian lokal yang tak kalah manisnya, mengapa harus selalu impor,” katanya.
Kepala Desa Alasmalang, Jalil mengatakan, hampir 80 persen dari 4.000 penduduk Alasmalang merupakan petani durian. “Total produksi durian tiap tahunnya mencapai 10 ribu buah,” katanya. Selain menjual durian utuh, petani di desanya juga sedang mengembangkan produk olahan durian, seperti jus durian, pancake durian dan makanan berbahan durian lainnya. “Agar petani bisa mempunyai nilai tambah.”
No comments:
Post a Comment