Thursday, March 6, 2014

Kisah Satoshi Nakamoto Pendiri dan Pencipta Mata Uang Digital BitCoin

Nama Satoshi Nakamoto selama ini terkesan misterius. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya dirinya. Namun, harian Newsweekpada Kamis (6/3/2014) mengklaim bahwa pihaknya telah bertemu langsung dengan Satoshi Nakamoto, pendiri Bitcoin tersebut. Sebelumnya, di tengah komunitas Bitcoin, banyak yang mengatakan bahwa nama Satoshi Nakamoto adalah nama samaran. Ada pula yang mengatakan bahwa Satoshi Nakamoto adalah nama sebuah kelompok, yang artinya terdapat lebih dari satu orang.

Namun, dalam laporan yang berjudul "The Face Behind Bitcoin" yang diterbitkan Newsweek, Satoshi Nakamoto disebut sebagai nama asli seorang keturunan Jepang berkewarganegaraan Amerika Serikat yang saat ini berumur 64 tahun dan tinggal di California.

Jurnalis Newsweek, Leah McGrath Goodman, yang membuat laporan tersebut, mengaku telah melakukan riset dengan mewawancarai para developer yang bekerja bersama Nakamoto pada masa-masa awal dibentuknya Bitcoin. Selain itu, Goodman juga mengaku telah melakukan riset kependudukan, analis forensik, dan bahkan berbicara dengan keluarga Nakamoto langsung.

Walau pada awalnya keluarga Nakamoto tidak percaya, deskripsi dan cerita Goodman sesuai dengan karakter Satoshi Nakamoto yang dimaksud, yaitu pendiri Bitcoin. Nakamoto dikenal sebagai sosok yang pintar dan nampaknya memiliki keahlian yang sesuai sebagai ahli kriptografi. Ia adalah seorang sarjana Fisika lulusan Califronia State Polythecnic University. Ia juga diketahui bekerja di bidang keamanan dan komunikasi untuk lembaga Federal Aviation Administration (FAA).

Nakamoto sendiri memilih untuk bungkam dan berupaya kabur saat mengetahui ada jurnalis yang ingin mewawancarainya. Kepada Goodman, Nakamoto hanya berujar, "Saya tak lagi terlibat di dalamnya (Bitcoin), dan saya tak ingin membahasnya."

Selain itu, Nakamoto juga mengatakan bahwa urusan Bitcoin sudah diserahkan ke orang lain, dan dirinya sudah tidak memiliki hubungan apa-apa. Nakamoto, memilih untuk meninggalkan Bitcoin. Pada April 2011, kepada rekan-rekannya di Bitcoin, Nakamoto pun mengirim pesan bahwa ia "telah pindah mengerjakan hal-hal lain". Sejak saat itu, nama Nakamoto menghilang dan tidak terlacak. Upaya untuk menghubunginya yang dilakukan oleh para penggiat Bitcoin pun tak menuai hasil.

Kontroversial
Kini, laporan dari Newsweek tersebut menuai banyak kontroversi, terutama di dalam komunitas Bitcoin sendiri, terlebih saat foto Nakamoto, rumah, dan alamatnya dipublikasikanNewsweek (belakangan diturunkan). Publikasi tersebut dianggap melanggar privasi Nakamoto.

Satoshi Nakamoto yang ditemui Newsweek memang belum dipastikan sepenuhnya sebagai pendiri Bitcoin, walau petunjuk-petunjuk yang diungkap kuat mengarah ke sana. Dikutip dariBBC, Kamis (6/3/2014), komunitas Bitcoin juga mempertanyakan metode yang digunakanNewsweek dalam melacak identitas Nakamoto.

Di forum Bitcoin dan media sosial, para penggiat Bitcoin mengungkapkan keraguannya tentang laporan Goodman. Laporan tersebut dianggap palsu oleh beberapa komentator di forum Bitcoin Talk. Mereka juga meminta bukti transaksi Bitcoin yang dimiliki Nakamoto jika benar bahwa pria yang dimaksud Goodman adalah pendiri Bitcoin.

Bitcoin muncul pada 2008 saat Nakamoto mengungkapkan idenya di media online tentang mata uang digital. Jenis mata uang ini kemudian mendapat banyak perhatian pada 2013 sehingga nilainya menguat. Pada pertengahan Desember 2013, satu Bitcoin berada pada kisaran 710 dollar AS. Namun, belakangan, mata uang ini mengalami keterpurukan seiring dengan masalah kebangkrutan di beberapa bursa Bitcoin besar di dunia.

3 Januari 2009, Satoshi Nakamoto meluncurkan 31.000 baris kode pemrograman dan mengumumkan lewat internet mata uang buatannya yang disebut Bitcoin. Kehadiran awal Bitcoin juga ditandai oleh 50 Bitcoin pertama di dunia yang dihasilkan melalui sistem tersebut, yang kemudian hari dikenal dengan sebutan "Genesis Block". Adalah Nakamoto sendiri yang menambang "Genesis Block" itu, pada 3 Januari 2009.

Bitcoin tidak berbentuk koin, uang kertas, perak, apalagi emas. Ia tidak terlihat secara riil. Ia hanya mata uang digital. Nakamoto dikenal sebagai pencipta Bitcoin. Mata uang yang sepenuhnya dikendalikan oleh perangkat lunak. Setiap sepuluh menit atau lebih, Bitcoin akan didistribusikan pada mereka yang melakukan "penambangan".

Awalnya, Bitcoin populer di kalangan kriptografer, yaitu mereka yang berkecimpung dalam penelitian penyandian (kriptografi). Tak heran, kriptografi adalah pondasi tempat Bitcoin berdiri. Di masa awalnya, Nakamoto pun aktif di komunitas kriptografer. Ia dilaporkan cukup rajin membalas postingan di berbagai forum kriptografi.

Nakamoto sempat bersuara cukup keras, saat Wikileaks hendak memanfaatkan Bitcoin untuk menerima sumbangan. Ketika itu, Nakamoto memprotes rencana itu. Menurutnya Bitcoin belum siap untuk perhatian sebesar itu.

"Proyek ini butuh tumbuh perlahan agar peranti lunaknya bisa diperkuat sambil jalan. Saya mengajukan pada Wikileaks, tolong jangan gunakan bitcoin. Bitcoin adalah komunitas beta yang masih balita. Anda tak akan mendapatkan (donasi melalui bitcoin) lebih dari recehan saja, tapi dampak yang Anda bawa bisa menghancurkan kami," tulis Nakamoto pada 5 Desember 2010.

Namun seiring waktu, mata uang digital milik Nakamoto itu makin banyak dilirik untuk transaksi digital. Popularitasnya perlahan menanjak hingga menarik perhatian kalangan yang lebih luas.  Nilai Bitcoin pun meningkat. Pada saat pertama kali diluncurkan, satu Bitcoin hanya bernilai kurang dari 1 dollar AS. Tapi pada pertengahan Desember 2013, satu Bitcoin berada pada kisaran 710 dollar AS.

Ke Mana Nakamoto?
Di balik kisah sukses mata uang digital ini, Nakamoto ternyata memilih meninggalkan Bitcoin. Pada 12 Desember 2010, sekitar tujuh hari setelah menyampaikan pendapatnya ke Wikileaks, Nakamoto menuliskan pesan terakhir di forum.

Tentunya, ketika itu tak ada yang mengira hal itu jadi postingan terakhir Nakamoto. Ia masih cukup rutin, walau semakin jarang, membalas email penggiat Bitcoin.  Ketika itu, pimpinan pengembangan Bitcoin dipegang oleh Gavin Andresen. Pengembang yang satu ini awalnya terkenal dengan situs Bitcoin Faucet (keran bitcoin) yang bertujuan membagi-bagikan 10.000 bitcoin secara gratis.

Andresen menjadi satu-satunya yang masih bisa berkomunikasi via email dengan Satoshi Nakamoto. Pada 26 April 2011, Andresen menyampaikan pesan dari sang pendiri. "Pagi ini Satoshi menyarankan bahwa saya, dan kita (komunitas bitcoin), harus mulai untuk tidak membesar-besarkan soal keberadaan 'pendiri yang misterius' saat berbicara ke publik mengenai bitcoin," tulis Andresen.

Pada April 2011, kepada rekan-rekannya, Nakamoto pun mengirim pesan bahwa ia "telah pindah mengerjakan hal-hal lain". Sejak saat itu, nama Nakamoto menghilang dan tidak terlacak. Upaya untuk menghubunginya yang dilakukan oleh para penggiat Bitcoin pun tak menuai hasil.

Sempat muncul spekulasi bahwa Satoshi sebenarnya adalah peneliti kriptografi terkemuka. Beberapa nama pun sempat "dicalonkan" sebagai identitas asli pria itu, namun tak ada satupun yang mengaku. Ada yang pernah menyebutkan, bahwa Satoshi Nakamoto hanyalah nama samaran yang diambil dari nama perusahaan teknologi Samsung, Toshiba, Nakamichi dan Motorola.

Diduga, karena Bahasa Inggris-nya yang sangat baik, Satoshi bahkan bukan berasal dari Jepang. Bahkan, ia disebut bukan hanya satu orang. Salah satu teori yang cukup banyak diterima adalah bahwa Satoshi Nakamoto sebenarnya mewakili sebuah tim. Bitcoin disebut memiliki rancangan yang sangat baik sehingga tampaknya tak mungkin dibuat oleh satu orang saja.

Siapakah Satoshi Nakamoto sebenarnya? Tampaknya, hal itu jadi pertanyaan yang tak perlu diburu jawabannya. Hal yang lebih penting adalah melihat hasil karyanya, dan bagaimana hal itu bisa berpengaruh pada masyarakat saat ini.

No comments:

Post a Comment