”Tahun ini Indonesia telah mencatatkan peningkatan kekayaan yang terbaik. Pasar saham Indonesia, yang merupakan salah satu pasar saham berkinerja terbaik di dunia, juga telah meningkatkan harga para orang terkaya yang masuk dalam daftar,” kata Justin Doebele, Chief Editorial Advisor dari Forbes Indonesia, Jumat (3/12) di Jakarta, dalam peluncuran edisi spesial majalah Forbes Indonesia.
Menurut Doebele, majalah Forbes telah menyusun daftar 40 orang terkaya di Indonesia sejak tahun 2006. Dan, sebagian besar dari mereka memiliki perusahaan atau mengusai saham dari perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kebanyakan dari perusahaan tadi bergerak di pertambangan dan kelapa sawit.
”Jadi, apabila ada orang ingin terjun menjadi wirausaha peluang terbesar untuk berhasil ada di bidang itu,” kata Doebele soal prospek industri kelapa sawit dan pertambangan baru bara.
Catatan Kompas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI tumbuh pesat dari sekitar 2.500 pada awal tahun 2010 menjadi sekitar 3.635 pada akhir Oktober lalu, meningkat 43,4 persen.
Chief Executive Officer Majalah Forbes Steve Forbes yang hadir pada peluncuran ini mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan terpesat sehingga wajar saja apabila Forbes melirik Indonesia untuk dibuatkan daftar orang-orang terkaya. ”Negara ini saya yakin akan tumbuh dan makin bertumbuh,” ujar Steve.
Total kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia ini sekitar 10 persen dari total produk domestik bruto Indonesia selama setahun yang sekitar lebih dari Rp 6.254 triliun.
Nilai kekayaan 40 orang terkaya ini juga sekitar dua pertiga dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2010 yang sekitar Rp 1.100 triliun. Anggaran ini untuk membiayai kehidupan sekitar 230 juta rakyat Indonesia selama satu tahun.
CEO Forbes Indonesia Millie Stephanie mengatakan, daftar orang terkaya di Indonesia ini didapat dari hasil investigasi selama enam bulan.
”Timnya terdiri atas wartawan Forbes Indonesia dan Forbes Asia serta lembaga konsultan,” kata Millie. Millie mengakui, sebagian besar data didapat dari otoritas pasar modal Indonesia.
”Memang, sebagian besar pemilik perusahaan yang kekayaannya terpantau adalah perusahaan terbuka yang mendapat modal di pasar uang. Jadi,
Mille mengakui, relatif sulit mencari data kekayaan para pengusaha di Indonesia. ”Data perusahaan terbuka di Indonesia, misalnya, jauh lebih sulit dicari dibandingkan dengan perusahaan sejenis di Amerika. Padahal, saham itu kan dimiliki publik sehingga mestinya mudah didapat,” kata dia.
Dan, tidak seperti miliarder Forbes di belahan dunia lain, yang fokus kepada kekayaan per individu, daftar kekayaan dari orang terkaya di Indonesia sebenarnya merefleksikan kekayaan dari keluar besar.
Dari 10 besar orang terkaya di Indonesia, ada satu figur baru, yakni Sri Prakash Lohia (58 tahun). Kini Sri Prakash merupakan pemilik perusahaan poliester terbesar di Indonesia. Istri beliau adalah saudara kandung dari Lakshmi Mittal, salah satu orang terkaya di dunia.
Berkenaan dengan tidak banyak pengusaha sektor manufaktur yang masuk dalam daftar 40 orang terkaya versi majalah Forbes Indonesia ini, staf khusus Menteri Perindustrian Benny Soetrisno mengatakan, hal itu memungkinkan karena pengusaha manufaktur harus bersaing dengan sesama pengusaha manufaktur lainnya.
Sementara itu, orang kaya yang datang dari sektor pertambangan, termasuk batu bara,
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, sudah saatnya cukai rokok dinaikkan karena di antara 10 besar orang terkaya itu adalah pengusaha rokok. ”Juga sudah saatuya upah buruh rokok dinaikkan,” ujar Kalla.
Dari daftar itu terlihat R Budi dan Michael Hartono (Djarum) yang berada di urutan pertama, Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) di urutan kedua, Peter Sondakh (Bentoel, Grup Rajawali) di urutan kedelapan, serta Putra Sampoerna (Sampoerna) di urutan kesembilan.
No comments:
Post a Comment